MAKALAH KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN UPAYA PELESTARIANNYA
MAKALAH
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
DAN UPAYA PELESTARIANNYA
Diajukan untuk memenuhi tugas individu pada salah satu mata pelajaran
Disusun Oleh :
Nama : Alfansuri
Kelas : VII
Guru Pembimbing :
Luluk Puspito Rini, S.Pd
19680721.199201.002
BIOLOGI / ILMU PENGETAHUAN ALAM
SMP NEGERI 23 PEKANBARU
JLN. GARUDA SAKTI KM. 3
PEKANBARU
T.P. 2010/2011
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, berkat rahmat dan hidayah Allah akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Upaya Pelestariannya”. Shalawat dan salam penulis mohonkan kepada Allah untuk nabi Muhammad SAW, yang telah membawa pembaharuan di tengah-tengah kebodohan manusia menuju zaman yang penuh kemajuan.
Makalah ini di susun guna memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa makalah ini kami berusaha mengupas penjelasan tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup pada Semester II(Genap) ini . Penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.
Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, penulis minta maaf yang sebesar-besarnya. Penulis yakin bahwa makalah ini tidak semuanya sempurna, maka penulis menerima kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menerima hasil yang diharapkan.
Pekanbaru, 04 Juni 2011
Penulis
- Ø KATA PENGANTAR…………………………………………………….i
- Ø DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………. ii
- BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang …………………….………………………………… 1
- Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………………. 1
- Metode Penelitian ………………………………………………………………………….. 1
- BAB II PEMBAHASAN I
- Pengertian Keanekaragaman Makhluk Hidup…………………………………….. 2
- Mengapa Dapat Terjadi Keanekaragaman Makhluk Hidup?…………………. 2
- Tindakan Manusia Yang Mengakibatkan Menurunnya
- BAB III PEMBAHASAN 2
- Manfaat Keanekaragaman Makhluk Hidup………………………………………… 8
- Dampak Buruk Dari Menurunnya Keanekaragaman
- Upaya Manusia Yang Melestarikan dan Meningkatkan Keanekaragaman Makhluk Hidup 10
Di Riau………………………………………………………………………………………….. 13
- BAB III PENUTUP
- Kesimpulan …………………………………………………………………………………… 15
- Saran ……………………………………………………………………………………………. 15
- DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 16
BAB I
PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang
- B. Tujuan Penelitian
- Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran biologi.
- Menambah wawasan akan keanekaragaman hayati dan upaya pelestariannya.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan untuk mencari sumber-sumber untuk pembuatan makalah ini adalah dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku dan beberapa situs di internet.
BAB II
PEMBAHASAN I
A. Pengertian keanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi; wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari ekuator.
Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar angkasa.
- B. Mengapa dapat terjadi keanekaragaman makhluk hidup
Factor lingkungan adalah factor dari luar makhluk hidup yang meliputi lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan lingkungan biotik. Lingkungan biotik misalnya suhu, kelembapan cahaya, dan tekanan udara. Lingkungan kimia misalnya makanan, mineral, keasaman, dan zat kimia buatan. Lingkungan biotik misalnya microoaganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia.
Keanekaragaman makhluk hidup dapat terbentuk karena perkawinan (persilangan) dan kondisi lingkungan.
- 1. Perkawinan (persilangan)
Perkawinan antara spesies yang berbeda mungkin dapat menghasilkan keturunan, tetapi keturunannya itu tidak mampu menghasilkan keturunan yang baru. Yang mana keturunan yang baru itu, merupakan keturunan yang steril.
Perkawinan antar individu didalam jenis (spesies) yang sama akan menghasilkan keturuna yang fertil. Artinya, keturunan tersebut mampu berkembang biak menghasilkan keturunan berikutnya. Didalam spesies yang sama terdapay perbedaan sifat. Perkawinan antar makhluk hidup yang berbeda sifat dapat menghasilkan keturunan yang memiliki sifat baru. Keturunan dengan sifat yang baru tersebut merupakan individu baru. Perkawinan demikian disebut pembastaran atau persilangan. Jadi, melalui pembastaran akan muncul keanekaragaman yang baru.
Persilangan buatan banyak dilakukan pada tumbuh-tumbuhan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sifat baru yang unggul. Misalnya, persilangan tebu untuk memperoleh bibit tebu yang unggul. Demikian pula dengan untuk mendapatkan bibit padi, jagung, dan kedlai atau hewan budidaya tertentu.
- 2. Keadaan lingkungan
v Biasanya jenis makhluk yang ada di daerah subur lebih banyak dibandingkan dengan di daerah gersang. Jadi, keanekaragaman makhluk hidup di daerah subur lebih tinggi daripada di daerah gersang. Indonesia termasuk daerah Negara yang subur dan memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi.
v Disebuah batu di tepi sungai terdapat berbagai makhluk hidup. Misalnya lumut, tumbuhan paku, rumput, lumut kerak, dan siput. Keanekaragaman makhluk hidup di sisi batu yang kering berbeda dengan keanekaragaman makhluk hidup di sisi batu yang kering. Dalam contoh ini, keanekaragaman dipengaruhi oleh kelembapan dan ketersediaan air.
Dipermukaan bumi terdapat beragai spesies makhluk hidup. Sebagaimana telah di uraikan, makhluk hidup yang berbeda spesies tidak dapat menghasilkan keturunan yang fertile. Bahkan, makhluk hidup yang berbeda spesies ada yang tidak dapat melakukan perkawinan.
Bagaimana terjadinya makhluk hidup yang beranekaragaman ? Makhluk hidup berada di dalam lingkungan yang senantiasa berubah. Makhluk hidup harus dapat menyesuaikan diri (beradaptasi) terhadap lingkungannya. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi akan lestari. Sebaliknya, makhluk hidup yang tidak dapat beradaptasi akan punah. Makhluk hidup yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut dapat memunculkan spesies baru.
- C. Tindakan Manusia Yang Mengakibatkan Menurunkan Keanekaragaman Makhluk Hidup
Sementara itu, Indonesia kehilangan beberapa satwa penting, misalnya harimau bali. Saat ini hewan tersebut tidak pernah ditemukan lagi keberadaannya, alias kemungkinan sudah punah. Hewan-hewan seperti badak bercula satu, jalak bali, dan trenggiling juga terancam punah. Belum lagi beberapa jenis serangga, hewan melata, ikan, dan hewan air, yang sudah tidak ditemukan lagi di lingkungan kita.
Kepunahan keanekaragaman hayati diduga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
- 1. Perusakan Habitat
Selain akibat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga dapat diakibatkan oleh bencana alam misalnya kebakaran, gunung meletus, dan banjir.
Perusakan terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragaman ayati laut. Ikan-ikan serta biota laut yang hidup bersembunyi di dalam terumbu karangtidak dapat lagi hidup dengan terntram, beberapa di antaranya tidak dapat menetaskan telurnya karena terumbu karang yang rusak. Menurunnya populasi ikan akan merugikan nelayan dan mengakibatkan harga ikan meningkat. Kehidupan para nelayan menjadi terganggu.
- 2. Penggunaan Pestisida
- 3. Pencemaran
Bahan pencemar juga dapat membunuh mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan penting. Bahan pencemar dapat berasal dari limbah pabrik dan limbah rumah tangga
- 4. Perubahan Tipe Tumbuhan
- 5. Masuknya Jenis Tumbuhan dan Hewan Liar
- 6. Penebangan
- 7. Seleksi
. Sebaliknya kita menghilangkan tanaman yang kita anggap kurang unggul, misalnya mangga golek, nangka celeng.
Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya merugikan manusia. Misalnya, penebangan hutan mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang hidup di dalam hutan misalnya babi hutan, gajah, kera, menyerang lahan pertanian penduduk karena habitat mereka semakin sempit, dan makanan mereka semakin berkurang.
Menurunnya populasi serangga pemangsa (predator) karena disemprot dengan insektisida mengakibatkan terjadinya ledakan populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini memakan tanaman pertanian, maka ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.
- 8. Fragmentasi dan hilangnya habitat
- 9. Introduksi Spesies
- 10. Eksploitasi hewan dan tumbuhan berlebih
Kebutuhan pangan dan ketamakan manusia.
- 11. Pencemaran tanah, air, dan udara
- 12. Perubahan Iklim Global
- 13. Industrialisasi Pertanian dan Kehutanan
BAB III
PEMBAHASAN 2
- A. MANFAAT KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
- 1. Sumber Obat dan Kosmetik
v Masyarakat Sumbawa mengenal akar salban, akar sawak, akar kesumang, batang malang, dan kayu sengketan sebagai ramuan minyak urat.
v Masyarakat Rejang Lebong, Bengkulu menggunakan Peronema canescens danBrucea javanica untuk obat malaria.
- 2. Sumber pangan, papan, dan sandang.
- 3. Lahan Penelitian dan Pengembangan Ilmu,
- 4. Sarana Peningkatkan Nilai Budaya.
- 5. Sumber Plasma Nutfah
- Sumber Pendapatan
- Sarana Rekreasi
- Penunjang Keberlanjutan Ekosistem
- 8. Sumber Energi
- B. Dampak buruk dari kepunahan
- C. Upaya Manusia Yang Melestarikan dan Meningkatkan Keanekaragaman Makhluk Hidup
- 1. penghijauan
- 2. pembuatan taman kota
- 3. pemuliaan
Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya merugikan manusia. Misalnya, penebangan hutan mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang hidup di dalam hutan misalnya babi hutan, gajah, kera, menyerang lahan pertanian penduduk karena habitat mereka semakin sempit, dan makanan mereka semakin berkurang.
Menurunnya populasi serangga pemangsa (predator) karena disemprot dengan insektisida mengakibatkan terjadinya ledakan populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini memakan tanaman pertanian, maka ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.
- 4. Pengembang biakan
Pembiakan secara in situ adalah pembiakan di dalam habitat aslinya. Misalnya mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon, Taman Nasional Komodo.
Pembiakan secara ex situ adalah pembiakan di luar habitat aslinya, namun suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya. Misal penangkaran hewan di kebun binatang (harimau, gajah, burung jalak bali).
- 5. Memelihara kelestarian hutan
v Reboisasi, yaitu menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul.
v Melakukan tebang pilih, artinya kalau kita memerlukan kayu, pohon yang akan ditebang harus memenuhi syarat umur dan ukuran.
v Menghindari kebakaran hutan.
- 6. Menetapkan daerah perlindungan alam
v Hutan Suaka Alam
Apakah kamu pernah mendengar tentang hutan suaka alam? Hutan Suaka Alam adalah hutan yang mempunyai fungsi sebagai pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan hewan serta ekosistemnya, dan sebagai wilayah penyangga kehidupan. Penyangga kehidupan artinya harus mampu memenuhi kebutuhan makhluk yang hidup di dalamnya. Kawasan suaka alam dibagi menjadi dua wilayah, yaitu:
- a. Cagar Alam
- b. Suaka Margasatwa,
2. Hutan Pelestarian Alam
Apakah di daerahmu ada hutan? Termasuk jenis hutan apa? Hutan Pelestarian Alam merupakan hutan dengan ciri khas tertentu, fungsi utamanya untuk perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Hutan ini terbagi atas wilayah, yaitu taman nasional , taman hutan raya, dan taman wisata alam.
v Taman Nasional
merupakan kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan sistem wilayah. Sistem wilayah ini terdiri atas wilayah inti dan wilayah lain yang dimanfaatkan untuk tujuan ilmu pengetahuan, pariwisata, rekreasi, dan pendidikan. Contoh taman nasional yaitu taman nasional Gunung Gede Pangrango di Pulau Jawa dan Taman Nasional Kerinci Seblat di Sumatra.
v Taman Hutan Raya
adalah kawasan pelestarian alam, terutama dimanfaatkan untuk koleksi tumbuhan atau hewan; baik alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli. Taman hutannya dibuat untuk tujuan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, budaya, pariwisata, dan rekreasi. Contoh taman hutan raya, yaitu Kebun Raya Bogor di Jawa Barat
v Taman Wisata Alam
adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam, baik keindahan tumbuhan, hewan, maupun keindahan alam yang mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Contoh taman wisata alam, antara lain Pulau Kembang di Kalimantan, Danau Towuti, Danau Matano dan Mahalono di Sulawesi, Danau Lebu, dan Pulau Menipo di Nusa Tenggara. Pemerintah juga menetapkan taman laut, sebagai wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan dan keunikan. Taman laut khusus digunakan sebagai kawasan laut untuk dibina dan dipelihara guna perlindungan ekosistem laut, rekreasi, pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan. Contohnya Taman Nasional Laut Bunaken, Taman Wisata Laut di Sulawesi, Taman Wisata Laut Teluk Kupang, dan Taman Wisata Laut Teluk Maumere di Nusa Tenggara.
Seperti kamu ketahui makhluk hidup terdiri atas manusia, hewan, dan tumbuhan. Semua kebutuhan hidup manusia berasal dari hewan dan tumbuhan. Begitu pula hewan memerlukan tumbuhan dan hewan itu sendiri, juga tumbuhan memerlukan hewan dan tumbuhan itu sendiri. Oleh karena itu, kelestarian makhluk hidup harus kita jaga.
- D. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Makhluk Hidup Di Riau
- Merencanakan pembangunan suatu cagar biosfer (biosphere reserve) di Provinsi Riau. Ini penting diwujudkan untuk menciptakan sinergi antara upaya mengoptimalisasi industri kehutanan dan pelestarian keanekaragaman hayati di hutan.
- Melakukan pembangunan hutan, seperti :
v Hutan Suaka Alam dan Wisata (Ha)
v Hutan Produksi Tetap (Ha)
v Hutan Produksi Terbatas (Ha)
v Hutan Bakau (Ha)
- Reboisasi dan penghijauan.
- Memperketat pengawasan terhadap praktek illegal loging.
BAB IV
PENUTUP
- A. Kesimpulan
v Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam mempengaruhi sifat makhluk hidup.
v Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman gen, jenis maupun keanekaragaman lingkungan. Namun di samping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya penghijauan, pembuatan taman kota, dan pemuliaan.
v Pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ dan ex situ dsb.
- B. Saran
Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa materi yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Jadi untuk itu kami meminta kepada saudara saudari semuanya untuk memberikan saran, kritikan, dan hal-hal lainnya yang bisa membangun untuk menuju kepada yang lebih baik. agar manfaat ini dari makalah ini dapat diambil penulis dan orang yang mambacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar dkk. 2002. IPA Biologi untuk SLTP kelas 1. Malang. Erlangga.
Sugiarto, Teguh dan Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta. Pusat Perbukuan.
. 2004. SAINS BIOLOGI kelas VII. Erlangga
Marni, Desi dkk. 2011. Makalah Penentuan Nilai Akhir. Bukittinggi. STAIN Bukittinggi.
Buku: BIOLOGI untuk SMA/MA KELAS X Semester 2
http://www.crayonpedia.org/mw/Klasifikasi_Makhluk_Hidup_7.2
http://kakgilang.multiply.com/journal/item/6
v http://www.crayonpedia.org/mw/PELESTARIAN_MAKHLUK_HIDUP_6.1_YAYAT_IBAYATI
http://arnold040993.wordpress.com/2009/02/17/keanekaragaman-hayati/
http://www.scribd.com/doc/12444999/rangkuman-biologi-keanekaragaman-hayati
http://id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_hayati
http://fauzzzblog.wordpress.com/2009/12/06/keanekaragaman-hayati-biodiversitas/
http://agan-wandi.blogspot.com/
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=220968
http://kesbangpollinmas.riau.go.id/statis-19-kehutanan.html