MAKALAH MASALAH PENGANGGURAN | SEBAB SEBAB TERJADINYA PENGANGGURAN | DAMPAKPENGANGGURAN

KATA PENGANTAR 

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan kekuatan dan hidayah-NYA. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “ MASALAH PENGANGGURAN “.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah DASAR DASAR ILMU SOSIAL. Makalah ini disusun mengacu pada referensi-referensi yang relevan.

Harapan saya makalah yang masih sangat singkat ini dapat membantu teman-teman dalam memahami tentang MASALAH PENGANGGURAN. Dalam penyusunan makalah ini masih begitu banyak kekurangan, maka diharapkan kepada para pembaca khususnya dosen untuk memberikan kritik dan sarannya demi kebaikan penyusunan makalah saya kedepan.
  Tasikmalaya, november 2011



Penulis

 BAB 1

1.1 Latar Belakang
Perekonomian indonesia sejak krisis ekonomi pada tahun 1997 membuat kondisi ketenagakerjaan di indonesia ikut memburuk yang berdampak pada kemiskinan.sejak itu perekononian indonesia tidak pernah mencapai 7-8 5%.padalah masalah pengangguran dan kemiskinan erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi .jika pertumbuhan ekonomi bagus ,otomatis penyerapan tenaga kerja juga meningkat dan kemiskinan pun ikut berkurang.setiap pertumbuhan ekonomi satu persen tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang.
Selain masalah diatas ,masalah kependudukan yang berhubungan erat dengan pengangguran dan kemiskinannan,sejak tahun 2002,sebuah tim yang terdirih dari para analisa kemiskinan di indonesia (INDOPOV) di kantor bank dunia jakarta,telah mempelajari karakteristik kemiskinan di indonesia.Mereka telah berusaha untuk mengidentifikasikan apa yang bermanfaat dan apa yang tidak bermanfaat dalam upaya pengentasan kemiskinan,dan untuk memperjelas pilihan-pilihan apa saja yang tersedia untuk pemerintah dan lembaga-lembaga non pemerintah dalam upaya mereka untuk memperbaiki standar dan kualitas hidup masyarakat miskin ,Makalah ini mencoba untuk menganalisa sifat multi dimensi dari pengangguran dan kemiskinan di indonesia pada saat ini melalui pandangan baru yang didasarkan pada perubahan-perubahan penting yang terjadi di negeri ini selama satu dekade terakhir.Sebelum ini Bank dunia telah menyusun kajian-kajian kemiskinan,yaitu pada tahun 2002 dan 2011 ,namun kajian-kajian tersebut tidan membahas kemiskinan secara mendalam dan lebih memaparkan kekayaan yang dimiliki oleh bank dunia dan pemerinta indonesia dan penulis berharap bahwa kajian ini dapat membawa perubahan dalam penyusunan kebijakan serta pelaksanaan upaya-upaya pengentasan pengangguran dan kemiskinan di indonesia.
 Pengangguran dan Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Agar pengangguran dan kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini. Melihat kondisi negara Indonesia yang masih memiliki angka kemiskinan tinggi, penulis tertarik untuk mengangkat masalah kemiskinan di Indonesia dan penanggulangannya.



B. Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan :
1. Untuk melengkapi tugas mata kuliah DASAR DASAR ILMU SOSIAL.
2. Supaya makalah ini memberi manfaat kepada pembaca untuk memperoleh tambahan pengetahuan/informasi mengenai masalah masalah pengangguran.
3. Lebih paham dan mengerti akan masalah masalah menyangkut pengangguran, baik apa penyebabnya dan bagaimana solusi dan cara mengatasinya.

BAB II
PERMASALAHAN

A. PEMBAHASAN

Sebelum berbicara tentang pengangguran, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang disebut dengan tenaga kerja, angkatan kerja dan usia pekerja yang ditetapkan di Indonesia. Tenaga kerja yaitu penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab (petani yang menunggu panen,karyawan yang sedang sakit,dsb). Sedangkan yang dimaksud dengan usia pekerja adalah tingkat umur seseorang yang diharapkan dapat bekerja dan memperoleh pendapatan. Di Indonesia kisaran usia kerja adalah antara 10-64 tahun.

Kemudian yang disebut sebagai pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.

B. SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN

Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja tanpa suatu sebab. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran secara global adalah sebagai berikut:

1. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.

2. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang

3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.

4. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.

5. Budaya pilih-pilih pekerjaan

Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dan lagi ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran kebanyakan yang ditemukan di Indonesia bukan pengangguran terselubung, melainkan pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum intelektual (berpendidikan tinggi).

6. Pemalas

Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain yang menjamur di Indonesia adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan pekerjaan.
7. Tidak mau ambil resiko

“Saya bersedia tidak digaji selama 3 bulan pertama jika diterima bekerja di kantor bapak. Dengan demikian bapak tidak akan rugi. Jika bapak tidak puas dengan hasil kerja saya selama 3 bulan tersebut, bapak bisa pecat saya ”. Adakah yang berani mengambil resiko seperti itu? Saya yakin sedikit sekali. Padahal kalau dipikir-pikir itu justru menguntungkan si pencari kerja selama 3 bulan tersebut ia bisa menimba pengalaman sebanyak-banyaknya. Meskipun akhirnya dipecat juga, toh dia sudah mendapat pengalaman kerja 3 bulan.

C. DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN
a. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara

Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

§Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.

 Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
b. Dampak pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya dan Masyarakat
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
  •   Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
  • Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
  •   Pengangguran dapat meningkatkan angka kriminalitas
  • engangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik.
  •   Pengangguran dapat meningkatkan angka kemiskinan




BAB III
SOLUSI

Cara mengatasi pengangguran yaitu antara lain dengan:

a. Wiraswasta

Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta. Fakta memperlihatkan cukup banyak wiraswasta yang berhasil. Meskipun demikian, wiraswasta pun bukanlah hal yang mudah.
b. Untuk mendorong pengembangan usaha mandiri, usaha kecil dan usaha keluarga, perlu menyalurkan dana melalui bank seperti BPR dengan tingkat bunga di bawah 15% per tahun.
c. Untuk membantu usaha keluarga miskin, perlu menyediakan dana pinjaman dengan tingkat bunga cukup menutupi biaya adminstrasi bank, misalnya 7%, yang dapat diperoleh tanpa agunan.
d. Bantuan kepada keluarga miskin seperti beras untuk si miskin (raskin) sedapat mungkin diganti menjadi penciptaan kesempatan kerja.
e. Sejumlah dana bergulir disediakan dan disalurkan untuk usaha-usaha keluarga di sektor informal sehingga dapat menambah penghasilan mereka.

f. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja

Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di negara kita mengingat sejumlah penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu digalakan lembaga yang mendidik tenaga kerja menjadi siap pakai. Yang paling penting dalam pendidikan dan pelatihan kerja itu adalah kesesuaian program dengan kualifikasi yang dituntut oleh kebanyakan perusahaan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.

Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Rekomendasi
Memulihkan kondisi pengangguran di Indonesia tentulah tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena itu diperlukan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Solusi paling mudah untuk mengatasi hal ini adalah dengan menciptakan lapangan usaha sendiri dan tidak mengharap yang muluk-muluk menjadi seorang karyawan suatu perusahaan dengan gaji yang besar.

Cara lain adalah dengan menetapkan kebijakan baru yang mempersempit kesempatan para pemilik perusahaan untuk mem-PHK karyawannya.

SARAN

Jadi untuk mengurangi pengangguran kita bisa mendorong para pengganggur untuk berwiraswasta seperti ukm, usaha keluarga dll serta memaksimalkan progam pendidikan dan pelatihan kerja. Tak luput pula pemerintah harus memberikan bantuan seperti peminjaman modal kepada masyarakat untuk membuka usaha mandiri maupun kecil kecilan. Dalam memulai berwiraswasta hilangkanlah rasa malas, rasa takut rugi intinya kita harus fokus dengan usaha yang akan kita tekuni. Jangan jadi orang yang suka di gaji tetapi jadilah orang yang suka menggaji

DAFTAR PUSTAKA.

Ø Ritonga,MT dkk. 2007. Ekonomi Untuk SMA kelas XI. Jakarta : PT Phibeta Aneka Gama

Ø Prof. Dr. Payaman J. Simanjuntak, dalam artikelnya “ Pemerintah Baru; Isu Ketenagakerjaan yang Mendesak “ , Media Indonesia Online, 20 Oktober 2004.

Ø http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/804/804/1/4/

Ø Koran KOMPAS tanggal 21 Februari 2010

Ø http://72.14.235.132/search?q=cache:Cd1seoMYF7kJ:murti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10303/PENGANGGURAN%2BDAN%2BKEMISKINANok.doc+pengangguran&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id