MAKALAH
Perjuangan bangsa indonesia menuju kemerdekaan
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS
Disusun Oleh :
ALISHA AINUN MUTMAINNAH AL FALAH
Universitas pendidikan Indonesia
Kampus purwakarta
2015
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Dalam
mata pelajaran IPS di SD liputan bahannya meliputi dua bahan kajian
pokok, yaitu pengetahuan social dan sejarah. Khusus tentang pengajaran
sejarah. Ruang lingkup pengajarannya meliputi : sejarah lokal,
kerajaan-kerajaan di Indonesia, tokoh dan peristiwa, bangunan
bersejarah. Indonesia pada jaman penjajahan porugis, Spanyol, Belanda,
dan pendudukan Jepang, dan beberapa peristiwa penting masa kemerdekaan.
Untuk bisa mengajarkan bahan-bahan pengajaran tersebut tentu sebagai
calon tenaga pendidik perlu menguasai bahan –bahan dengan baik. Oleh
karena itu, dalam bab ini anda akan kami ajak untuk mempelajari dan
mengkaji bahan-bahan pengajaran sejarah, khususnya pada periode
penjajahan bangsa Barat
dan Jepang sampai pada proklamasi kemerdekaan. Pada periode ini
merupakan peride yang sangat penting bagi bangsa ini yang perlu
dipelajari oleh anak SD untuk menumbuhkan rasa nasionalisme serta rasas
patrrotisme di kalangan mereka.
B. Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk menjelaskan beberapa hal, yakni sebagai berikut :
Ø Menjelaskan maksud kedatangan bagsa-bangsa Barat ke Indonesia;
Ø Menggambarkan bagaimana penederitaan bangsa Indonesia dibawah penjajahan;
Ø Menunjukan contoh-contoh perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah;
Ø Menilai kelemahan-kelemahan perjuangan bangsa Indonesia sebelum 1908 ( Kebangkitan Nasional );
Ø Membandingkan model perjuangan bangsa Indonesia sesudah 1908 dengan sebelumnya ;
Ø Menjelaskan tumbuhnya rasa kebangsaan dan persatuan pada bangsa Indonesia ;
Ø menjelaskan peristiwa-peristiwa di sekitar Proklamasi Kemerdekaan.
C. Rumusan masalah
Ø Bagaimana serta apa akibatnya dari penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Barat serta Jepang ?
Ø Seperti apakah perjuangan Bangsa Indonesia menuju gerbang Kemerdekaan ?
Ø Bagaimanakah perjuangan bangsa Indonesia sebelum Kebangkitan Nasional (sebelum 1908)
Ø Bagaimanakah perjuangan bangsa Indonesia setelah Kebangkitan Nasional (1908) ?
Ø Bagaimana dan seperti apa bangsa Indonesia pada saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjajahan dan akibatnya
a. Penjajahan bangsa barat
Bangsa
indonesia mempunyai sejarah yang sangat panjang. Mereka hidup dalam
kemakmuran dan ketentraman selam berabad-abad. Beberapa kerajaan besar
dan kecil banyak berdiri di tanah nusantara. Sriwijaya dan Majapahit
merupakan dua kerajaan besar yang menggambarkan kejayaan bangsa yang
mendiami tanah nusantara ini. Berbagai pengaruh budaya dari luar
yangbersumber dari jaran hindu, Budha, Islam secara damai turut
menghiasi bangsa ini.
Namun
pada abad kelima belas kehidupan yang tenteram di Indonesia mulai
terusik oleh kedatangan bangsa-bangsa barat ke kepulauan Nusantara.
Bangsa-bangsa dari barat atau eropa itu datang ke Dunia timur (Termasuk
ke Indonesia) antar lain karena jalur perdagangan mereka di laut tengah
dikuasai pleh islam turki. Mereka akhirnyamencari jalan lain ke Dunia
Timur untuk mencari sendiri barang-barang dagangan yang mereka butuhkan.
Bangsa
eropa yang pertama kali datang ke dunia Timur adalah bangsa Portugis
dan Spanyol. Mereka membawa armada kapalnya ke dunia Timur dengan
membawa misi agama, perdagangan, dan daerah koloni. Kenudian pada
tanggal 7 Juni 1494 diadakan perjanjian antara pihak Spanyol dan
Portugis yang disebut dengan ”Tratados de tordesillas”, yang
seakan membagi dunia dalam kekuasaan mereka. Dalam perjanjian itu
ditarik garis khayal dari sebuah titik yang terletak 370 mil disebelah
barat Tanjung Verde melintas dari Kutub Utara ke Kutub Selatan.
Berdasarkan perjanjian tersebut
Armada Portugis berangakat ke arah timur dengan harapan menemukan dunia
Timur, sementara armada Spanyol berangkat ke arah barat. Yang kemudian
perjanjian tordesillas inilah yang mengawali lahirnya kolonialisme dan
imperealisme di dunia Timur oleh Bangsa-bangsa Barat.
1). Penjajahan Portugis (1511-1575)
Pada
tahun 1511 bangsa Portugis yang dipimpin oleh Admiral Alfonso D’
Albuquerque mulai menancapkan kuku penjajahannya di tanah air dan
menaklukan malaka, yang merupakan wilayah bagian nusantara. Sjak saat
itulah mereka milai memperkuat kekuasaannya di Nusantara, dengan
dikuasainya malaka maka semakin terbukalah jalan untuk menguasai
dareah-daerah yang ada di Nusantara yang klaya akan rempah-rempahnya,
yang pada saat itu merupakan barang yang sangat mahal di Eropa. Satu
demi satu kerajaan di Nusantara mulai ditaklukan oleh Portugis. Setelah
itu pada tahun 1521 Portugis sampai di Ternate dan pada tahgun 1575
Tidore telah dikuasainys, Portugis yang pada awalnya hanya mencari
rempah-rempah ke dunia Timur, akhirnya mereka malah menaklukan,
menguasai dan menjajah bangsa yang ada di Nusantara ini.
2). Penjajahan Spanyol (1522-1529)
Armada
Spayol yang tadinya berangkat dari negerinya ke arah barat ternyata
pada akhirnya samapai juga di dunia Timur, Filipina merupakan bangsa
pertama yang didatangani oleh Spanyol yakni pada tahun 1521, kemudian
tahun berikutnya tepatnya pada tahun 1522 Bangsa Spanyol telah sampai di
Tidore, hal ini memang tidak di duga sebelumnya karena Spanyol dan
Portugis yang semula berangkat bertentangan arah akhirnya sampai juga di
Maluku, pada tahnggal 22 April 1529 pihak Portugis dan Spanyol membuat
suatu perjanjian yang dinamakan Saragosa hal
ini dilakukan agar tidak terjadi perselisihan kekuasaan yang
berkepanjangan yang perjanjiannya itu berisikan bahwa Portugis menguasai
wilayah Nusantara sampai ke Irian, sedangkan Spanyol wilayah
kekuasaannya yaitu meliputi daerah sebelah timur Irian termasuk Filipina
terus sampai ke Timur. Berdasarkan perjanjian tersebut maka Spanyol
harus keluar dari wilayah indonesia, dan wilayah nusantara ini kemudian
berada sepenuhnya dibawah kekuasaan Portugis.
3). Penjajahan Belanda (1596-1942)
Pada
tahun 1596 Armada dagang belanda yang di pimpin oleh Cornelis de
Houtman pertama kali sampai ke kepulauan Nusantara yang pada saat itu
berlabuh di Banten. Dan Banten pada saat itu merupakan Kerajaan yang
besar, seperti halya Portugis kedatangan Belanda ke Nusantara juga pada
mulanya hanya sekedar untuk mencari remmpah-rempah dan juga untuk
berdagang, namun pada akhirnya seperti halnya Porugis, Belanda juga
menguasai serta menjajah Indonesia yang berlasngsung kurang lebih 350
tahun.
Dalam
rangka untuk mengurusi kepentingan dagannya, maka pada saat itu belanda
memebntuk suatu persekutuan dagang yang kita kenal dengan VOC (Vereeningde Oost-Indische Compagnie) atau
persatuan dagang India Timur, yang orang Indonesia lebih sering dikenal
dengan Kompeni. Yang dalam hal ini pemerintah belanda yang membantu
persekutuan ini, dan VOC inilah yang kemudian menguasai
sertamengeksploitasi ekonomi di Indonesia dari tahun 1602-1799. VOC yang
mempunyai kekuasaan memonopolo perdagangan ini juga memiliki kekuatan militer untuk menghadapi perlawanan dan persaingan dagang.
Pada
tahun 1619, yaitu pada waktu terjadi perselisihan antara Pangeran
Jayakarta dan Banten dengan Belanda, pada saat itu Jayakarta di bakar
serta yang kemudian di bangunlah sebuah kota diatas puing-puing kota
jayakarta tadi yang dinamakan dengan Batavia.
Pada
tahun 1799 kekuasaan Belanda diambil alih oleh pemerintah Belanda dari
VOC , karena pada saat itu VOC mengalami kebangkrutan serta kerugian
yang sangat besar yang kemudian persekutuan ini pun dibubarkan, maka
sejak tahun 1799 kekuasaan Belanda secara resmi dikuasai oleh Pemerintah
Belanda.
4). Penjajahan Perancis (1807-1811)
Sebenarnya perancis tidak secara langsug menjajah Indonesia namun pada saat itu hanyalah menjajah secara tak langsung. Hal
ini berkaitan dengan kalahnya belanda oleh Perancis dalam peperangan
negaranya. Battafsche (1799-1807) dihapuskan oleh kaisar Perancis yaitu
Napoleon Bonaparte yang kemudian diganti dengan Koningkrijk Holland
(Kerajaan Belanda), dibawah kekuasaan adiknya Bonaparte yaitu Raja Loeis
Napoleon.
Sehingga
akhirnya indonesia menjadi daerah jajahannya Koningkrijk Holland, yang
berarti secara tidak langsung Indonesia mejadi daerah jajahan Perancis.
Yang pada masa ini Gubernur Jenderal Daendles dikirim ke Indonesia.
5). Penjajahan Inggris (1811-1816)
Pada
tahun 1811 Armada Inggris yang di pimpin oleh Letnan Gubernur Thomas
Stamford Raffles menyerang Hindia Belanda dan menaklukan Batavia, pada
saat itulah kekuasaan Indonesia jatuh ketangan Inggris. Penjajahan ini
tidak berlangsung lama hanya enam tahun, hal ini dikarenakan adanya
perjanjian Convention of London yang
isinya itu memtuskan daerah kekuasaan belanda yang dikuasai oleh
Inggris harus dikembalikan ke Belanda lagi, peristiwa ini berkaitan
dengan kalahnya Napoleon Bonaparte dalam pertempuran di Leipzing, yang
kemudian pada saat itu Pemimpin Inggris yakni Letnan Gubernur John
Fendhal harus menyerahkan kekuasaannya kembali ketangan Belanda.
6). Penjajahan Belanda kedua (1816-1942)
Berdasarkan perjanjian Convention of London tahun
1814 akhirnya belanda berkuasai kembali di Indonesia, penjajahan serta
pengeksploitasian manusia serta sumber dayanya semakin gencar dilakukan
oleh pihak Belanda, ada masa pada saat itu belanda melaksanakan sistem
tanam paksa dan ada masa juga dimana modal-modal swasta leberal masuk ke
Indonesia dan ada pula masa penerapan politik.
Penjajahan
belanda pada periode kedua ini tidak berlangsung selama 26 tahun. Suatu
masa yang lama, yang kemudian penjajahan belanda ini pun berakhir
setelaha balatentara Jepang yang di pimpin oleh Jenderal Imamura
berhasil menaklukan Belanda tanpa syarat, dan berarti pada akhirnya
yaitu pada tanggal 10 Maret 1942 Belanda menyerah kepada Jepang, yang
pada saat itu Gubernur Jenderal tjarda van Starkenborgh Strchouwer dan
Letnan Jenderal Ter Poorten menyerah tanpa syarat kepada Jenderal
Imamura di daerah Kali Jati, Subang, Jawa Barat.
Dengan menyerahnya Belanda Kepada Jepang dengan ini berarti penjajahannya terhadap Indonesia beralih
juga, seperti halnya Belanda, Jepang juga menjajah Indonesia dengan
cara yang keji dan tidak kalah kejamnya yang kemudian banyak terjadi
perbudakan dan kerja paksa.
B. Perjuangan Menuju Kemerdekaan
Sejak
penjajah barat unruk pertama kalinya menginjakan kakinya didaerah
nusantara dan melakukan pemerasan, penindasan, perampasan kemerdekaan
terhadap rakyat Nusantara ini, maka sejak saat itu juga rakyat Indonesia
melakukan perjuangan untuk melawan penjajah dengan upaya merebut
kembali kemerdekaan
yang direnggut oleh para penjajah itu. Perjuangan menentang penjajahan
ini didasari oleh satu prinsip bahwa kemerdekaan itu merupakan sesuatu
yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikaeadilan yang harus
dihapuskan dimuka bumi ini.
Perjuangan
bangsa Indonesia dalam upaya menentang panjajah berlangsung dalam dua
periode. Peride pertama yaitu dimulai dari perjuangan bangsa menentang
Portugis sampai tahun 1908 (sampai pada masa kebangkitan Nasional).
Kemudian pada periode kedua yaitu dimulai pada saat masa kebangkitan
nasional (1908) sampai dengan masa Kemerdekaan.
- Perjuangan Sebelum Kebangkitan Nasional (sebelum 1908)
1). Perjuangan melawan Penjajah Portugis
Perjuangan
bangsa Indonesia terhadap penjajah ini berlangsung di seluruh wilayah
nusantara terutama di daerah-daerah yang menjadipusat-pusat kekuasaan
penjajah. Perjuangan pertama menentang penjajah dilakukan bangsa
Indonesia terhadap penjajah Portugis. Perjungan ini dilakukan oleh
rakyat Mlaka, Johor, Demak, Aceh. Malaka, dan Sunda Kelapa.
a. Perjuangan Rakyat Malaka
Pada
tahun 1511 rakyat malaka dibawah pimpinan Satuan Mahmud Syah I
melaksanakan perlawanan terhadap Portugis. Namun pada akhirnya pasukan
malaka ini kalah dan pada tahun 1511 Malaka Jatuh ketangan Portugis, dan
pada tahun 1526 pulau Ninta diserbu oleh portugis. Sultan Mamud Syah I kemudian lari ke Kampar hingga wafatnya pada tahun 1528.
b. Perjuangan Rakyat Johor
Rakyat
Johor melakukan perlawanan Portugis mulai tahun 1530. Perjuangan ini
kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil Syah I (1580-1597) yang dapat
menagkis serangan Portugis.
c. Perjungan Rakyat Demak
Dibawah
pimpinan Dipati UnusPasukan Demak (Jawa Tengah) pada tahun 1512-1523
melakukan perlawanan terhadap portugis. Dengan di bantu oleh armada
aceh, palembang dan bintan. Namun usaha ini tidak membuahkan hasil.
d. Perjuangan Rakyat Maluku
Ketika
Portugis berhasil menaklukan Malaka Utara, sebagai penghasil
rempah-rempah pada tahun 1912 Portugis melakukan hubungan dagang dengan
Sultan Hairun dari Ternate tapi Portugis berusaha memonopoli
perdagangan, menindas rakyat serta memeras rakyat, dan juga menyebarkan
agama kristenn dengan terpaksa, oleh sebab itu rakyat Maluku terdorong
untuk melakukan perlawanan dan juga dengan terbunuh Sultan Hairun oleh
Portugis maka rakyat Ternate semakin marah dibawah pimpinan putera
Sultan Hairun yaitu Sultan Baabullah Tidore, Trenate dan Halmahera
bersatu padu melawan portugis pada tahun 1570-1575 dan pada tanggal 28
Desember 1577 Ternate berhasil mengusir Portugis.
e. Perjuangan Rakyat sunda Kelapa
Dipimpin
oleh fatahillah atau faletehan yaitu seorang ulama dari demak rakyat di
Sunda Kelapa melakukan perlawanan terhadap Portugis, dan pada tahun
1527 portugis terkalahkan,portugis terusir ke malaka.saat itu fatahillah
diberi gelar jayakarta yang berarti kemenangan akhir,setelah itu
kerajan banten berdiri.
2). Perjuangan menentang penjajah belanda
Perjuangan
bangsa menentang penjajahan belanda sudah dimulai pada awal abad 17
sampoai awaln abad 20,perjuangan ini terjadi dimana-mana diseluruh
Nusantara. Dalam point ini kami hanya akan menjelaskan beberapa dari
sekian banyak perjuangan bangsa,yaitu perang Diponegoro, perang padri,
dan peperangan oleh rakyat Aceh.
Perang
Diponegoro. Perang ini dipimpin oleh pangeran Diponegorgo,yaitu
merupakan anggota kerajaan Yogyakarta. Namun semenjak terjadi
perselisihan di antara keluarga yang juga dicampuri oleh Belanda
ia bresama neneknya pindah ke Tegalrejo, desa di Yogyakarta. Dilar itu
rakyat sangat menaruh harapan pada Pangeran Diponegoro karena kewajiban
kerja dan membayar pajak oleh Belanda,juga sikap raja yang mengizinkan
penyewaan tanah pada pihak swasta.
Perang ini diawali oleh persengketaan antara Pangeran dan Belanda. Persengketaan ini terjadi karena pada
tanggal 20 juli 1825 pemasangan tonggak-tonggak jalan yang dipasang
Belanda ke tanah Tegalrejo tidak diizinkan oleh Pangeran, sehingga
membuat amarah pada Diponegoro dan rakyatnya.
Belanda
kemudian melakukan serangan terhadap pasukan Diponegoro,maka mulailah
perang yang dikenal perang Diponegoro. Dengan dukungan dari pihak yang
luas,yaitu para petani, pangeran dan para ulama, seorang ulama besar
yaitu Kyai Mojo bergabung dengan Diponegoro, dan juga seorang bangsawan
yaitu sentot Alibasyah Parwirodidjo. Yang kemudian menjadi panglima
utamanya.
Pada
permulaan perang, pasukan Diponegoro berhasil merebut beberapa daerah.
Pada wal perang ini kekuatan belanda memang tidak besar sehinggga banyak
merugikan belanda. Pada tahun 1825 sampai 1827 pasukan Diponegoro
selalu unggul dalam perang. Bahkan Jenderal De Kock pernah menawarkan
perdamaian, tapi tidak diberi tanggapan sehingga belanda menyediakan
sayembara dengan hadiah uang 20 ribu ringgit bagi siapapun yang bisa
menagkap Diponegoro hidup atau mati namun gagal karena rakyat tetap
setia pada Pangrean Diponegoro.
Mulai
tahun 1827 Belanda menggunakan taktik ”Benteng stelsel” yaitu dengan
membuat benteng yang saling berhubungan di setiap daerah yang berhasil
dikuasai sehingga mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro, taktik
ini membawa hasil dengan menyerahnya panglima Diponegoro yaitu Sentot
Alibasyah dan Pangeran Mangkubumi, kemudian belanda berusaha lagi untuk
membujuk Diponegoro guna mengadakan perundingan pada tanggal 28 Maret
1830. Namun perundingan ini merupakan siasat licik jenderal de kock yang
berakhir dengan dutangkapnya Pangeran Diponegoro. Karena itu sejak awal
1830 perlawanan semakin melemah.
Pada tanggal 3 Mei 1830 Ia diasingkan ke Manado. Tahun 1834 dipindahkan ke Ujungpandang sampai wafatnya tangtgal 8 Januari 1855.
Perang Padri : Perang
Padri terjadi di Minangkabau Sumatera Barat, yang bermula dari
pertentangan dua pihak yaitu anatara kaum Padri dengan kaum adat. Kaum
padri atau kaum ulama melakukan gerakan perbaikan keadaan masyarakat di
Minangkabau agar kembali kepada ajaran islam yang murni, gerakan kaum
padri ini ternyata mendapatkan reaksi keras dari kaum adat yang terbiasa
oleh kebiasaan buruk mereka. Perang saudara dimanfaatkan betul oleh
belanda terutama sesudah kaum adat yang meminta bantuan kepadanya.
Akhirnya Belanda campur tangan dalam peperangan ini. Namun, tuuan
Belanda bukan hanya melawan kaum Padri, tetapi untuk menanamkan
kekuasaannya di Minagkabau. Pada tanggal 18 Pebruari 1821 perang Padri
melawan Belkanda di mulai, perang padri terbagi kedalam tiga masa. Yaitu
; Tahun 1821 -1825 ditandai dengan meluasnya rakyat. Masa kedua Tahun
1825-1830 yang ditandai dengan meredanya pertempuran karena belanda
melakukan perjanjian dengan kaum Padri yang lemah. Masa ketiga Tahun
1830-1838 yang diakhiri dengan tertangkapnya para pemeimpin Padri.
Salah
satu kekeuatan perlawanan kaum padri adalah di Bonjol yang di pimpin
oleh Tuanku Imam Bonjol kemudian belanda mendatangkan pasukan dari
Batavia dengan bantuan ini belanda dapat menguasai beberapa daerah kaum
padri. Tahun 1834 Belanda menyerang Bonjol, mulai tahun 1835 Belanada
mengarahkan pasukannya untuk mengalahkan kaum padri di Bonjol karena itu
pasukan Padri semakin terjepit oleh Belanda namun selam tahun 1836
kekuatan Padri belum terapatahkan.
Pada
bulan Oktober 1837Belanda menyerang Benteng Bonjol yang pada akhirnya
benteng tersebut adpat dikuasai. Dan pada tanggal 25 Oktober 1837 Tuanku
Imam Bonjol dan pasukannya menyerah pada belanda. Imam Bonjol kemudian
dibuang oleh belanda ke Cianjur dan dibuang lagi ke Ambon dan
dipindahkan lagi ke Menado dan Wafat disana yaitu pada tanggal 6
Nopember 1864. secara umum perlawanan kaum padri dapat dipatahkan pada
tahun 1838.
Perang
Aceh yang terjadi pada bulan Maret 1873 belanda meminta Sultan Aceh
yaitu Sulatan Muhammad Daud Syah untuk menagkui kedaulatan Hindia
Belanda namun ditolak akhirnyta pada tanggal 26 Maret 1873 datang
maklumat perang dari Belanda. Maka dimuailah perang rakyat Aceh.
Pada
bulan April 1837 belanda menyerang ke kerajaan Aceh namun mengalami
kegagalan. Pada bulan Desember 1873 Belanda melakukan serangan kedua
yang lebih besar, namun pada ahkirnya belanda berhasil memukul pasukan
Aceh sehingga istana Aceh pun jatuh ke tangan Belanda namun rakyat Aceh
masih merasa merdeka dan gigih mempertahankan kemerdekaannya.
Belanda
kemudian mengirin Dr. Snouck Hurgronje yang faham tentang agama islam
atas nasihatnya belanda mulai menaklukan Aceh dengan cara memecah belah
kekuatan masyarakatnya, tanggal 11 Pebruari 1899 Belanda menyerang
markas pertahanan Teuku Umar dan gugurlah Ia. Perjuangannya diterusakan
oleh isterinya Cut Nyak Dien yang kemudian juga dapat ditangkap oleh
Belanda. Pada tahun 1906 dibuang ke Sumedang. Semenatara itu Sultan
Alaudin Muhammad Daud Syah menyerah pada tanggal 20 Januari 1903 dan
pada tanggal 6 September 1903 Panglima Polem akhirnya menyerah juga.
Maka, dengan kejadian ini berarti pemerintah Hindia Belanda telah
menanamkan kekuasaannya di Aceh.
Perjuangan
menentang penjajah belanda secara gagah berani dlakukan poleh rakyat
diberbagai daerah di indonesia yang menyebabkan kerugian besar bagi
pihak penjajah belanda juga membawa pengorbanan harta benda dan jiwa
yang besar pula bagi bangsa Indonesia namun sampai abad ke-20 belanda
tidak dapat di usir dari Indonesia. Kegagalan perjuangan bangsa
disebabkan adanya kelemahan yaitu ;
Ø Perjuangan bersikap lokal atau kedaerahan.
Ø Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam waktu yang bersamaan
Ø Perjuangan pada umumnya diupimpin oleh pemimpin yang kharismatik
Ø Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan kekerasan senjata.
Ø Para pejuang dapat diadu domba oleh pihak penjajah, sehingga perselisihan sering terjadi antara para pempimpin.
Kelemahan ini menjadi pelajaran yang berarti bagi bangsa Indonesiadalam menentukan strategi perjuangan pada masa berikutnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Perjuangan
bangsa indonesia menuju perjuangan di mulai dengan datangnya bangsa
barat yang tadinya hanya datang untuk melakukan perdagangan serta
mencari rempah-rempah, akan tetapi pada saat itu para bangsa barat
melakukan serta mulai mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia dan
juga mulai memonopoli perdagangan di indonesia. Namun pada tahun 1942
penjajahan atas bangsa barat rontok oleh balatentara jepang yang
berhasil mengalahkan pihak belanda, perjungan bangsa indonesia terjadi
dalam beberapa periode. Yakni terbagi kedalam periode sebelum
kebangkitan nasional (1908) dan juga peride setelah kebangkitan
nasional. Dan kemudian pergerakan kepemudaan menajdi pemersatu bangsa
indonesia menuju gerbang kemerdekaan.
DAFTAR PUSTAKA
Samlawi, Fakih dan Maftuh, Bunyamin. 1998. Konsep Dasar IPS. ______Bandung: Depdikbud
Syah, Nurdin. 1995. Sejarah Pergerakan Kebangsaan. Bandung: Rosda.