CONTOH MAKALAH BELAJAR SAMBIL BERMAIN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu yang disebabkan oleh pengalaman. Pengalaman itu dapat diperoleh salah satunya bermain, karena dunia anak adalah dunia bermain. Melalui bermain anak memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, social, emosi dan perkembangan fisik. Melalui kegiatan bermain dengan berbagai permainan anak dirangsang untuk berkembang secara umum baik perkembangan berfikit, emosi maupun sosial.
Setiap anak memiliki irama dalam bermain yang berlainan disesuaikan dengan perkembangan anak. Semakin besar fantasi yang bias dikembangkan oleh anak dari sebuah mainan, akan lebih lama mainan itu menarik baginya.
Bermaian dari segi pendidikan adalah permainan yang memberi peluang kepada anak untuk bersuakarya, untuk melakukan dan menciptakan sesuatu dari permainan itu dengan tenaganya sendiri. Kegiatan bermain dapat dilakukan didalam dan diluar. Contohnya : bermain didalam ruangan dan bermain di taman keduanya mengajak anak untuk mengenal lingkungan sekitarnya.
Oleh karena latar belakang diatas, kami akan membahasnya dalam makalah yang berjudul “Belajar Sambil Bermain”

B. Tujuan
Dalam penyusunan makalaj ini mempenyai beberapa tujuan, diantaranya :
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran di SD.
2. Mengetahui bagaimana cara belajar sambil bermain
3. Mengetahui perkembangan anak melalui belajar sambil bermain
4. Mengetahui bagaimana cara menerapkan metode tersebut
5. Mengembangkan pola fakir anak

C. Manfaat
1. Untuk mengasah otak
2. Untuk melatik koordinasi otak dan tangan
3. Untuk melatih nalar
4. Sebagai pengetahuan
5. Untuk menagih fantasi kreativitas

BAB II
BELAJAR SAMBIL BERMAIN
A. Pengertian Belajar Sambil Bermain
Melalui kegiatan bermain daya pikir anak terangsang untuk merangsang perkembangan emosi, perkembangan sosial dan perkembangan fisik. Setiap anak memiliki iraman dalam bermain yang berlainan disesuaikan dengan perkembangan anak. Semakin besar fantasi yang bisa dikembangkan oleh anak dari sebuah mainan, akan lebih lama mainan itu menarik baginya.
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan, maupun mengembangkan imajinasi anak.
Bermain dari segi pendidikan adalah permainan yang memberi peluang kepada anak untuk berswakarya, untuk melakukan dan menciptakan sesuatu dari permainan itu dengan tenaganya sendiri. Kegiatan bermain dapat dilakukan di dalam dan di luar. Contohnya bermain di dalam ruangan dan bermain di tanam bermain keduanya mengajak anak untuk mengenal lingkungan sekitarnya.
Alat bermain adalah segala macam benda yang bisa merangsang aktivitas bermain dan hayalannya serta membuat anak senang. Alat bermain dapat menambah pengetahuan anak. Alat bermain edukatif yaitu alat bermain yang memiliki fungsi menghibur, fungsi pendidikan.
Fungsi alat bermain untuk mengenal lingkungan dan membimbing anak menerima kekuatan dan kelemahan dirinya.
Alat bermain edukatif :
o Produksi toko contohnya : untuk berpikir digunakan puzzel, lego, kertas lipat berwarna – warni. Untuk melatih fantasi kreativitas adalah boneka tangan, topeng, perangkat dalam memasak dan boneka.
o Alat bermain buatan sendiri misalnya : kapal atau senapan dari pelepah pisang, mobil atau rumah – rumahan dari kertas.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar sambil bermain diperlukan sumber belajar. Sumber belajar adalah tempat sejumlah media benda – benda budaya, alat peraga, gambar, poster alat masak, papan permainan dikumpulkan dalam suatu ruangan yang cukup penerangan dan ditata rapi. Fungsi sumber belajar meningkatkan perkembangan anak melalui komunikasi yang berhubungan dengan sumber belajar.
B. 7 Rahasia Belajar Sambil Bermain
1. Mainan yang bervariasi
Banyak mainan yang memiliki bentuk dan warna menarik yang bisa menambah pengetahuan anak tentang bentuk dan warna.
2. Ulang dengan mainan yang sama
Beberapa jenis mainan sangat penting bagi perkembangan anak, sehingga sebaiknya dilakukan berulang-hulang saat anak berusia dini. Blok atau Lego sangat berperan membantu anak mengenal struktur, belajar tentang bentuk dan kombinasi bentuk, membandingkan ukuran, dan berhitung.
3. Semakin sedikit, semakin bermanfaat
Membeli terlalu banyak jenis mainan terkadang justru akan mengurangi kemampuan berpikir dan kreativitas anak. Jadi, ada untungnya juga tak memiliki banyak mainan, karena justru anak (dan orang tua) dituntut untuk lebih kreatif. Agar tak bosan, lakukan rotasi mainan.
4. Saatnya berhitung!
Banyak permainan dan kegiatan bermain yang berkaitan dengan berhitung. Misalnya, minta anak menghitung berapa kali sebuah balon memantul di lantai sebelum berhenti memantul? Ini akan membantu kemampuan berhitung anak. Atau, berapa kali anak bisa melompati tali skiping, dan seterusnya.
5. Masih banyak mainan selain computer
Anak sekarang lebih asyik menghabiskan waktu di depan layar komputer atau game konsol. Padahal, masih banyak mainan tradisional yang tak kalah berperan meningkatkan wawasan anak. Permainan kartu atau papan, membantu anak belajar menghitung. Misalnya, menghitung jumlah balon di kartu. Permainan menghitung juga akan membantu anak menghubungkan satu angka dengan angka lain.
6. Bergerak sambil belajar
Beberapa permainan berkaitan erat dengan gerak dan jarak. Misalnya, boling atau lompat tali.
7. Berbenah sambil belajar
Setelah bermain, Anda pun masih bisa memasukkan pengetahuan kepada anak. Misalnya menjelaskan konsep pembagian dan konsep dasar tentang bentuk saat memasukkan mainan ke kotak mainan. Saat berbenah juga merupakan saat tepat untuk memperkaya kosa kata anak.
C. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Permainan
Nilai-nilai yang terkandung dalam permainan adalah sebagai berikut :
1. Nilai fisik
2. Nilai Pendidikan
3. Nilai Sosial
4. Nilai kreativitas
5. Nilai Pribadi
6. Nilai Pengobatan

D. Tugas-tugas perkembangan
Adapun tugas perkembangan pada masa kanak – kanak :
Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan – permainan yang umum
Membangun yang sehat
Belajar untuk menyesuaikan diri
Mengembangkan peran sosial
Mengembangkan keterampilan – keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan menghitung.
Mengembangkan hati nurani
Mengembangkan sikap terhadap kelompok
Mencapai kebebasan pribadi
Melalui tugas perkembangan diatas belajar sambil bermain dapat dilakukan dalam mengarahkan setiap perkembangan. Perkembangan motorik, emosi, sosial, kognitif dan bahasa atau bicara.
1. Perkembangan Motorik
- Perkembangan Motorik Kasar
Perkembangan sejalan dengan saraf dan otot. Perkembangan motorik kasar atau aktivitas otot besar di mana anak bermain dengan teman – temannya dengan melompat, kejar – kejaran, merangkak dan berenang.
- Perkembangan Motorik Halus
Melalui bermain anak dapat melatih otot tangan agar berkonsentrasi untuk menulis dan menggambar,meronce manik – manik, menangkap bola, makan sendiri dsb.
2. Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi terjadi secara bertahap melalui interaksi dengan orangtua dan orang lain di lingkungan anak. Terpenuhinya kebutuhan emosional anak secara seimbang akan berkembang menjadi individual yang mampu mewujudkan potensi – potensi dirinya secara optimal.
Contohnya : Sosio drama. Dalam sosio drama siswa dapat mendramatiskan tingkah laku, atau ungkapan gerak-gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia. Selain itu bias juga roll playing. Dinama siswa dapat berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial/ psikoligis itu.
Guru mengunakan kedua teknik dalam proses belajar mengajar memiliki tujuan agar siswa dapat memahami perasaan orang lain.
3. Perkembangan Sosial
Kemampuan anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
o Penerimaan lingkungan dan pengalaman positif melalui perkembangan sosial pada anak dapat ditanamkan sikap disiplin
o Empati, agar anak tidak hidup dalam kepentingan diri sendiri atau seorang egosentris.
o Peran adalah fungsi anak dalam kelompok
o Moralitas anak mengikuti norma – norma yang ada dimasyarakat
4. Perkembangan Kognitif
Bagaimana cara anak memahami dunianya ? Aspek yang mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak adalah :
o Kemampuan memecahkan masalah ( " Problem Solving " )
o Bakat adalah potensi dalam diri seorang anak yang dirangsang dengan rangsangan tertentu memungkinkannya mencapai sesuatu kecapakan, pengetahuan dan keterampilan khusus.
o Berpikir logis memanfaatkan dua informasi
o Imajinasi proses mencipta sesuatu objek tanpa didukung data yang nyata
o Intelegensi kemampuan untuk berpikir
o Konsep adalah pemahaman seseorang terhadap konsep kejadian kualitas.
o Kreatifitas
o Rasa ingin tahu
5. Perkembangan Bahasa

Bahasa mencakup semua bentuk komunikasi baik lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, pantomim atau seni. Bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk efektif dalam komunikasi.
 
D. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Permainan
Nilai-nilai yang terkandung dalam permainan adalah sebagai berikut :
1. Nilai fisik
2. Nilai Pendidikan
3. Nilai Sosial
4. Nilai kreativitas
5. Nilai Pribadi
6. Nilai Pengobatan

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam belajar sambil bermain akan memudahkan bagi anak dalam memperoleh pengetahuan misalnya, Pengetahuan tentang konsep, angka dan warna. Untuk dapat dapat melaksanakan kegiatan belajar sambil bermain diperlukan sumber belajar. Fungsi sumber belajar meningkatkan perkembangan anak melalui komunikasi yang berhubungan dengan sumber belajar.

Adapun 7 rahasia belajar sambil bermain :
1. Mainan yang bervariasi
2. Ulang dengan mainan yang sama
3. Semakin sedikit, semakin bermanfaat
4. Saatnya berhitung
5. Masih banyak mainan selain computer
6. Bergerak sambil bermain
7. Berbenah sambil belajar
B. Saran
Dalam memberikan metode belajar sambil bermain, guru harus memperatikan maksud dan tujuan dari permainan yang diberikan seoarang guru kepada siswa

DAFTAR PUSTAKA

 Mursi, Syaikh. Muhammad Said. 2003. Seni Mendidik Anak. Jakarta Timur:
 Pustaka Al- Kautsar.
Roestiah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Asdi Mahasatya.
Majalah NOVA tahun 2005.
www.geogle.co.id