CONTOH MAKALAH EKONOMI KONSEP PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)



BAB I

I.1  Kelangkaan (Scarcity)
Kelangkaan (scarcity) adalah keadaan yang tidak seimbang. Jika ditinjau dari segi ekonomi maka kelangkaan adalah keadaan yang tidak seimbang, di mana kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan sumber atau sarana pemuas kebutuhan terbatas jumlahnya.

Penyebab terjadinya kelangkaan
a.    Sumber daya alam yang terbatas.
b.    Kemampuan manusia yang terbatas untuk mengolah.
c.    Kurangnya perhitungan manusia di dalam mengolah kekayaan alam.
d.   Penggunaan sumber daya secara berlebihan.
e.    Teknologi yang tidak ramah lingkungan.

Masalah Pokok Ekonomi
Menurut pandangan ekonomi, kemakmuran adalah suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dan benda pemuas kebutuhan. Masalah pokok ekonomi pada dasarnya adalah untuk mencapai kemakmuran. Hal tersebut dapat dilihat dari permasalahan seperti di bawah ini.
1.    Masalah produksi
Untuk memproduksi suatu barang/jasa, produsen mensyaratkan kepastian barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
2.    Masalah distribusi
Dalam permasalahan ini harus ditentukan langkah-langkah agar barang/jasa yang sudah diproduksi sampai pada tangan yang tepat/membutuhkan.
3.    Masalah konsumsi
Di dalam permasalahan ini ada dua kemungkinan kendala yang dihadapi, yang pertama apakah barang/jasa sampai pada tangan yang tidak tepat, yang kedua apakah produksi tersebut tidak terjangkau oleh masyarakat.
1.2 Permintaan
Permintaan adalah berbagai jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai kemungkinan tingkat harga pada periode tertentu dalam suatu pasar.

Macam-macam Permintaan
1.      Permintaan efekfif
Adalah permintaan dari konsumen yang disertai dengan kemampuan membayar atau membeli.
2.      Permintan potensial
Adalah permintaan yang memiliki kemampuan untuk membeli akan tetapi belum melaksanakan pembelian tersebut.
3.      Permintaan absolut
Adalah permintaan yang tidak berdaya guna atau permintaan yang tidak disertai kemapuan membayar harganya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
1.      Harga barang itu sendiri
2.      Perubahan pendapatan masyarakat
3.      Intensitas kebutuhan
4.      Perubahan peradaban
5.      Perubahan penduduk
6.      Perubahan selera konsumen
7.      Harga barang yang berkaitan

Hukum Permintaan
       Adapun hukum permintaan yaitu “Jumlah barang dan jasa yang diminta akan bertambah apabila harga turun dan akan berkurang apabila harga naik pada periode tertentu.







Penawaran
Penawaran yaitu jumlah barang atau jasa dimana penjual bersedia menjual pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu dalam suatu pasar. Pada penawaran kita melihat dari sudut produsen atau penjual, sehingga penawaran berkaitan dengan penyediaan dan penjualan barang atau jasa. Penawaran atas sesuatu barang di pasar didasarkan atas permintaan dari konsumen atas barang tersebut. Sedangkan untuk tingkat harga ditentukan menurut tingkatan harga tertentu beragam sesuai dengan situasi yang mempengaruhi.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran
a.       Biaya produksi
Jika biaya produksi tinggi maka harga menjadi tinggi demikian pula sebaliknya. Jika biaya produksi meningkat produsen mengurangi jumlah produksi sehingga jumlah penawaran berkurang dan sebaliknya.
b.      Perubahan teknologi
Jika teknologi yang dimiliki tinggi maka kapasitas produksi juga tinggi sehingga jumlah barang yang akan ditawarkan makin besar juga sebaliknya.
c.       Perubahan ekspektasi produsen
Jika produsen memperkirakan harga akan naik, jumlah produksi akan ditingkatkan, jika produsen memperkirakan harga turun produsen akan mengurangi jumlah produksi.
d.      Perubahan iumlah produsen
Jumlah produsen yang memasuki pasar dapat mempengaruhi jumlah penawaran, jika jumlah produsen meningkat secara tajam, dapat dipastikan jumlah penawaran akan bertambah.
e.       Peruhahan harga sumber daya
Sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa tertentu berpengaruh terhadap biaya produksi. Jika harga sumber daya mengalarni penurunan jumlah penawaran akan bertambah demikian sebaliknya.

Hukum Penawaran
Adapun hukum penawaran yaitu : “makin tinggi tingkat harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh pengusaha”.
Harga Keseimbangan
Harga dan jumlah yang terbentuk adalah harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan, dimana harga dan jumlah barang yang terbentuk merupakan harga dan jumlah barang yang diinginkan penjual atau pembeli sama.
Proses Terbentuknya Harga dan Jumlah (Output) Keseimbangan
adalah proses tarik-menarik antara kekuatan permintaan dengan kekuatan penawaran atas suatu barang dengan harga dan jumlah tertentu. Gambaran mengenai kekuatan permintaan dan penawaran dapat dilihat pada kurva atau grafiknya. Kurva permintaan mempunyai sifat kemiringan negatif dan kurva penawaran mempunyai sifat kemiringan positif. Jika kedua kurva tersebut digabungkan, maka akan didapatkan satu titik potong. Titik potong inilah yang dinamakan titik keseimbangan atau titik equilibrium. Pada titik itulah keinginan penjual dan pembeli mencapai titik temu atau dengan kata lain pada titik tersebut menunjukkan harga pasar yang disepakati yang disebut juga dengan harga keseimbangan.
Sebagai contoh perhatikan contoh tabel dan grafik di bawah ini.
Kondisi
Harga per unit (P)
Jumlah Penawaran Qs
Jumlah Permintaan Qd
A
B
C
D
E
3500
4000
4500
5000
5500
50
65
80
95
110
110
95
80
65
50

Jika tabel di atas dibuatkan grafiknya, hasilnya adalh sebagai berikut.



Dari tabel grafik di atas, dapat kita ketahui bahwa keseimbangan berada pada harga Rp. 4500 dengan jimlah atau output sebanyak 80 unit.

1.3 Perbedaan pasar input dengan pasar barang
Pasar Input
·         Permintaan datang dari produsen
·         Penawaran dari konsumen kepada produsen
·         Menawarkan faktor-faktor prodeksi
Pasar Barang
·         Permintaan dari konsumen
·         Penawaran datang dari produsen kepada konsumen
·         Menawarkan barang kebutuhan sehari-hari

Macam pasar input (pasar faktor produksi) antara lain, sebagai berikut.
1.      Sumber Daya Alam dan Sewa Tanah
Sumber daya alam yang paling besar peranannya dalam proses produksi adalah tanah. Tanah yang tersedia terbatas jumlahnya, sehingga walaupun narga tanah cenderung naik terus akan tetapi persediaan tanah tidak akan pernah berubah (tidak dapat berubah maupun dikurangi, sehingga penawaran atas tanah bersifat inelastis sempurna).
2.      Sumber Daya Manusia dan Upah Kerja
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam kegiatan proses produksi sesuai dengan hasil sumber daya manusia yaitu berupa tenaga fisik, keterampilan, dan daya pikir.
Dalam rangka usaha untuk meningkatkan mutu tenaga kerja karena adanya tuntutan perubahan iptek, maka dilakukan langkah-langkah atau usaha antara lain:
·      Pelatihan
·      Kurus
·      Dibentuknya serikat pekerja dan persatuan profesi

                                                          BAB II


2.1    Konsep Produk Domestik Bruto (PDB)
PDB dapat dairtikan juga menjadi Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto. GDP adalah semua barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam jangka waktu tertentu dalam kurun waktu satu tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang lain dari perusahaan asing di dalam negeri.
Jika dirinci komposisi GDP adalah:
  1. Sektor primer              :   pertanian dan pertambangan.
  2. Sektor sekunder          :    industri dan konstruksi.
  3. Sektor tersier               :    perdagangan, perbankan, dan perhubungan.

Perhitungan nilai tambah
Untuk dapat menghitung pendapatan nasional dengan metode ini yang dihitung adalah nilai barang dan jasa akhir dari kegiatan produksi, sedangkan barang dan jasa yang tidak dibeli oleh konsumen tidak dihitung. Dalam perhitungan pendapatan nasional dikenal pendekatan nilai tambah (value added approach) yang dihitung dengan cara menjumlahkan selisih nilai produksi atau penjualan antar tahap produksi hingga menjadi barang jadi atau akhir.
Contoh:
Perhitungan nilai tambah pada sektor produksi kapas adalah sebagai berikut.
Jenis Kegiatan
Nilai Produksi
Nilai Tambah
1.      Penanaman kapas
2.      Pembuatan benang
3.      Pengolahan kain
4.      Pembuatan pakaian
5.      Penjualan pakaian
Rp.   750.000
Rp.1.600.000 Rp.3.200.000 Rp.5.500.000 Rp.8.400.000
Rp.   750.000
Rp.   850.000 Rp.1.600.000
Rp.2.300.000
Rp.2.900.000
Jumlah Nilai Tambah
Rp.8.400.000      
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada kolom 3 dan baris ke-5, menunjukkan jumlah nilai tambah dari produksi pakaian sebesar Rp.2.900.000,00 yang sekaligus menunjukkan besarnya PDB (Produksi Domestik Bruto).

Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima rumah tangga konsumen sebagai balas jasa karena telah menyediakan faktor-faktor produksi selama satu tahun dan dinyatakan dalam satuan mata uang.

Pengertian Pendapatan Nasional
Secara umum, pengertian pendapatan nasional adalah pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang.
Dilihat dari arus kegiatan ekonomi negara, pengertian pendapatan nasional adalah sebagai berikut.

Pendekatan atau Metode Produksi
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh produksi, baik berupa barang maupun jasa yang dihasilkan selama satu tahun yang dinyatakan dalam sebuah mata uang. Dari pengertian tersebut, yang dijumlahkan dalam perhitungan ini bukanlah nilai akhir dari barang dan jasa, melainkan nilai tambah dari barang dan jasa. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari perhitungan ganda. Lapangan usaha yang dapat dijadikan dasar perhitungan pendapatan nasional:
a.    Pertanian (Agriculture).
b.    Pertambangan dan penggalian (Mining and quarriying).
c.    Industri pengolahan (Manufacturing).
d.   Listrikr gas, dan air (Electric, gas, and water supply),
e.    Bangunan (Construction).
f.     Perdagangan, restoran, dan hotel (Trade, restaurant, and hotel).
g.    Pengangkutan dan komunikasi (Transportation and communication).
h.    Keuangan, penyewaan bangunan, jasa (Finance, rent of building, and business service).
i.      Jasa-jasa (Services).
Untuk dapat menghitung pendapatan nasional dengan metode ini yang dihitung adalah nilai barang dan jasa akhir dari kegiatan produksi, sedangkan barang dan jasa yang tidak dibeli oleh konsumen tidak dihitung. Dalam perhitungan pendapatan nasional dikenal pendekatan nilai tambah (value added approach) yang dihitung dengan cara menjumlahkan selisih nilai produksi atau penjualan antar tahap produksi hingga menjadi barang jadi atau akhir.

Faktor-faktor yang mempengaruhi komponen pendapatan nasional
·         Tabungan (Saving = S)
Besar tabungan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
a.    Pendapatan.                                    d. Sikap berhemat.
b.    Hasrat untuk menabung.                e. Keadaan pefekonomian.
c.    Tingkatsukubungabank.                 f.  Distribusi pendapatan.
·         Konsumsi (Consumtion = C)
Konsumsi dipengaruhi oleh:
a.       Komposisi rumah tangga konsumsi.
b.      Selera.
c.       Kebiasaan.
d.      Pendapatan.
e.       Lingkungan.
f.       Kebijakan pemerintah.
g.      Harga barang yang bersangkutan.
h.      Adat istiadat.
i.        Perkembangan iptek.
·         Investasi (Investmentel)
Besar investasi dipengaruhi oleh faktor-f aktor berikut.
a.    Tingkat suku bunga bank.
b.    Permintaan yang disertai daya beli.
c.    Kemampuan modal untuk menghasilkan.
d.   Ramalan kondisi perekonomian
e.    Kemajuan teknologi.
f.     Pendapatan nasional.

Tujuan Mempelajari Pendapatan Nasional
Tujuan utama mempelajari pendapatan nasional adalah untuk mengetahui seberapa jauh suatu negara dapat menghasilkan kemakmuran masyarakatnya. Selain tujuan utama tersebut terdapat tujuan yang lain yaitu;
a.         Mengetahui tingkat kemakmuran.
Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduk dan penyebaran pendapatan.
b.        Melihat kemajuan dalam bidang perekonomian pada masyarakat negara.
c.         Sebagai dasar pertimbangan pengambilan kebijakan ekonomi dalam pelaksanaan pembangunan berjangka.
d.        Mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi kemajuan perekonomian suatu negara sehingga dapat dikendalikan.

Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional
a.       Mengetahui susunan perekonomian suatu negara.
b.      Sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan.
c.       Merumuskan kebijakan pemerintah.
d.      Membandingkan perekoriomian dari waktu ke waktu.
e.       Mengetahui penggunaan pendapatan masyarakat.
f.       Membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah sehingga dapat mengetahui perkembangan perekonomian.

Inflasi
Pengertian inflasi adalah “suatu proses atau peristiwa dalam perekonomian di mana terjadi harga dari semua barang naik secara terus-menerus selama periode tertentu yang diakibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang”.
Bila kenaikan yang terjadi hanya sekali walaupun persentase yang cukup besar belum dapat dikatakan sebagai inflasi, karena tidak mempunyai pengaruh lanjutan.
Sebagai contoh, kenaikan harga-harga barang menjelang bulan Ramadan ataupun pada hari besar lainnya belum dapat dikatakan sebagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lebih lanjut. Kejadian seperti contoh di atas diistilahkan sebagai kenaikan tingkat harga dan setiap peristiwa yang cenderung mendorong naiknya tingkat harga disebut sebagai gejolak inflasi.
Sedangkan tingkat persentase kenaikan tingkat harga dari beberapa indeks harga dari satu periode ke periode lain disebut dengan laju inflasli.

Penyebab Inflasi
Secara umum penyeban inflasi sebagai berikut.
a.       Jumlah uang yang beredar terlalu berlebihan, sehingga melebihi kebutuhan.
b.      Tradisi masyarakat yang bersifat konsumtif.
c.       Terjadinya bencana alam.
d.      Terjadinya defisit pada APBN.
e.       Terjadinya eksparsi kredit.
f.       Terjadi pemberontakan.
g.      Pengenaan pajak pada konsumen
h.      Kenaikan harga BBM

Macam-macam inflasi
Macam inflasi digolongkan-sebagai berikut.
1.      Berdasarkan parah tidaknya inflasi
a.       Inflasi ringan (creeping inflation).
Inflasi yang termasuk dalam golongan ini jika tingkatannya masih berada di bawah 10% per tahun.
b.      Inflasi sedang.
Adalah inflasi yang lajunya berada di antara 10% s.d. 30% per tahun.
c.       Inflasi berat.
Adalah inflasi yang lajunya berada di antara 30% s.d. 100% per tahun.
d.      Hiperinflasi.
Inflasi yang terjadi di atas 100% per tahun.

2.      Berdasarkan penyebabnya
a.  Inflasi permintaan agregat (demand pull inflation)
b.  Inflasi biaya (cosf push inflation)
3.      Berdasarkan asal inflasi
a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation)
b. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflantion)

Dampak Inflasi
Dampak inflasi terhadap perekonomian secara umum adalah sebagai berikut.
a.         Mendorong penanaman modal spekulatif.
Pemilik modal lebih cenderung menanamkan modalnya dalam bentuk tanah atau emas daripada ditanamkan pada investasi yang produktif..
b.         Tingkat bunga meningkat.
Jika tingkat bunga meningkat karena terjadi inflasi maka para pemilik modal akan cenderung menyimpan uangnya, akibatnya investasi akan berkurang.
c.         Adanya ketidakpastian keadaan ekonomi di masa yang akan datang.
d.        Timbulnya masalah dalam neraca pembayaran.
Hal tersebut diakibatkan karena harga impor lebih murah daripada barang dalam negeri, akibatnya nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor, hal ini akan menyebabkan neraca pembayaran deficit serta nilai rupiah makin turun.
e.         Daya beli masyarakat turun dikarenakan nilai mata uang turun.
Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi yang dilakukan oleh semua pihak dengan pendapatan.
Menurut JM. Keynes pengeluaran seseorang untuk konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya, makin tinggi tingkat pendapatan makin tinggi pula tingkat konsumsinya.
Dari pengertian di atas dapat dikatakan pula bahwa tingkat pendapatan seseorang makin tinggi, maka makin besar pula tabungannya. Hal tersebut dikarenakan tabungan merupakan bagian yang tidak dikonsumsikan.
Jika kita kaitkan dengan pendapatan nasional, maka pendapatan nasional sama dengan konsumsi ditambah dengan tabungan. Jika dirumuskan, sebagai berikut.


Y = C + S
 
 


Keterangan:
Y    :   pendapatan nasional.
C     :   konsumsi nasional.
S     :   tabungan nasional.
Untuk dapat melihat hubungan antara konsumsi dengan pendapatan dapat dilihat dari fungsi konsumsi, yang persamaannya seperti di bawah ini:
C = a + by
 
Fungsi konsumsi:

Keterangan:
C     :  jumlah konsumsi.
a      :  besar konsumsi pada saat y = 0. 
y     :  jumlah pendapatan.
b     :  MPC
Contoh:
Diketahui fungsi konsumsi C = 2000 + 0,8y. Tentukan besar konsumsi pada saat pendapatan sebesar Rp 50.000,00!

Jawab:
C = 2.000+ 0,8y
C = 2.000 + 0,8 (50.000)
C = 2.000 + 40.000
C = 42.000
Grafik C








Fungsi Tabungan
Pengertian fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara jumlah tabungan dengan pendapatan.
Persamaan fungsi tabungan:


S = -a + (1- b) y
 
 


Keterangan:
S   :   Besar tabungan.
a   :   Jumlah tabungan pada saat y = 0.
b   =   MPC
   1 - b = MPS
y   :   jumlah pendapatan.
Contoh:
Diketahui: fungsi konsumsi C = 75 + 0,7y.
Ditanyakan:
a.    Carilah fungsi tabungan.
b.    Tentukan besar tabungan pada saat pendapatan Rp 1.000,00.
c.    Tentukan besar konsumsi pada saat tabungan adalah nol.
d.   Gambarkan grafiknya.
Jawab:
a.       C =  75 + 0,7y
S =  -a + (1 -b)y
=   -75 + 0,3y
Jadi, fungsi tabungan = S = -75 + 0,3y

b.       S = -75 + 0,3y
S = -75 + 0,3 (1.000)
S = -75 + 300
S = 225

c.       S   = -75 + 0,3y
0   = -75 + 0,3y
75 = 0,3y
y   = 250
Jadi, pada saat tabungan nol, maka besar konsumsi sebesar
y  = C + S
y   = 250 + 0
C  = 250

d.      Grafik








2.2    Uang
  • Pengertian Uang
Uang adalah segala sesuatu yang biasanya digunakan dan diterima secara umum sebagai alat penukar atau standar pengukur nilai, standar daya beli, standar utang, garansi menanggung utang.

  • Syarat agar barang dapat dijadikan alat tukar
Syarat agar barang dapat dijadikan sebagai alat tukar-menukar adalah sebagai berikut.
a.    Memiliki nilai tinggi, nilai tersebut dari waktu ke waktu tidak mengalami perubahan.
b.    Diterima dan diminati oleh masyarakat umum (generally acceptable).
c.    Mempunyai sifat tahan lama,
d.   Mudah dibawa atau ringkas serta mudah disimpan.
e.    Jumlahnya tidak berlebihan.
f.     Terdiri atas berbagai jenis nominal.

  • Fungsi Uang
Fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a.    Fungsi asli
1) Sebagai alat penukar.
Uang berfungsi untuk memudahkan terjadinya jual beli barang. Dengan adanya uang, maka orang tidak perlu bersusah-susah untuk mencari orang yang tepat yang membutuhkan barang kita dan kita membutuhkan barang mereka.
2) Sebagai satuan hitung (pengukur nilai).
Uang berfungsi untuk menunjukkan nilai barang yang dijual atau dibeli, ataupun untuk membandingkan harga. Dengan demikian, orang tidak perlu repot untuk membandingkan berapa nilai seekor kambing dengan berapa kilo beras.

b.    Fungsi turunan uang
1)  Sebagai alat pembayar.
Uang mempunyai arti yaitu sebagai alat pembayaran yang sah dan berlaku secara umum.
2)  Sebagai penunjuk harga.              
Uang mempunyai arti bahwa untuk menyatakan harga barang dapat dinyatakan dengan jumlah satuan uang.
3)  Sebagai standar pembayaran utang yang ditangguhkan.
Uang dapat digunakan sebagai standar pembayaran masa yang akan datang (angsuran). Dengan demikian, kita bisa menghitung berapa jumlah utang kita yang masih ada.
4)  Sebagai alat penyimpan kekayaan.
Dengan adanya uang, kita dapat menabung dengan aman tanpa ada pengubahan yang sewaktu-waktu dapat kita gunakan kembali. Jika harga barang atau nilai uang stabil, maka kita diuntungkan bila kita menyimpan dalam bentuk uang.

Bank
§  Pengertian Bank
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
§  Fungsi Bank
Sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, fungsi bank ada 2 yaitu sebagai berikut.
a.       Perantara kredit
Bank disebut sebagai perantara kredit karena bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dapat disamakan dengan itu. Kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Pemberian kredit kepada masyarakat dapat digolongkan menjadi dua operasi kredit, yaitu:
1)       Operasi kredit pasif
Adalah bank menerima simpanan dari masyarakat pemilik dana dalam bentuk
§  Demand deposit atau giro.
§  Time deposit atau deposito berjangka.
§  Saving deposit atau tabungan.
2)       Operasi kredit aktif
Adalah tugas bank, yang berupa memberi kredit kepada masyarakat, melakukan pembelian surat-surat berharga, dan penyertaan pada perusahaan-perusahaan.
b.      Menciptakan kredit
Bank dikatakan menciptakan kredit pada saat bank menciptakan alat pembayaran, sebagai contoh Bank Indonesia menciptakan uang kertas dan uang logam.

§  Tujuan Bank
Tujuan utama bank adalah menunjang pelaksanaan Pembangunan Nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

§  Jenis dan Bentuk Bank
Menurut fungsi dan kegiatannya, bank terbagi atas:
a.       Bank Sentral (Bank Indonesia)
Adalah bank yang mempunyai tugas pokok mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah serta mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta kesempatan kerja guna    meningkatkan taraf bidup rakyat. Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 1990 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang tersebut. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1999, tujuan Bank Sentral adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tugas Bank Sentral adalah sebagai berikut.
1)      Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Wewenang Bank Indonesia dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter adalah:
·      Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkan.
·      Melakukan pengendalian moneter.
2)      Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Wewenang Bank Indonesia dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran adalah:
·      Melaksanakan dan memberikan persetujuan serta izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
·      Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatannya.
·      Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
3)      Mengatur dan mengawasi Bank
Untuk melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

b.      Bank Umum
Adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran/ Keuntungan yang didapat oleh bank umum didapat dari selisih antara pendapatan dan biaya.

c.       Bank Perkreditan Rakyat
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan pada prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
d.      Bank Syariah
Bagi umat muslim, Bank Syariah memberikan jaminan ketenangan bagi orang yang kelebihan dana untuk menyimpan uangnya dan bagi yang kekurangan dana untuk meminjamnya, karena di dalam produk Bank Syariah tidak mengenal adanya unsur riba (bunga).

2.3    Kebijakan Moneter
Adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk mempengaruhi uang yang beredar dan kredit. Kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemeritah untuk mengetasi atau menekan laju inflasi adalah sebagai berikut:
A.  Kebijakan di Skonto
Adalah kebijakan pemerintah untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan jalan mengubah (menarik-turunkan) tingkat diskonto atau bunga yang diberikan oleh Bank Sentral kepada Bank Umum.
B.  Operasi Pasar Terbuka
Adalah kebijaksanaan bank sentral untuk menjual atau membeli surat-surat berharga.
C.  Perubahan Cadangan Minimum
Perubahan cadangan minimum yang dimiliki bank umum akan dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar.
D.  Pemberian Kredit Selektif
Adalah kebijaksanaan untuk memberikan kredit kepada usahanya yang sangat produktif saja kemudian uang yang diterima bukan dalam bentuk uang tunai melainkan dalam bentuk giro.

BAB III


3.1    Ketenagakerjaan (Konsep tenaga Kerja)
1.      Tenaga Kerja (manpower)
Adalah penduduk yang berada dalam usia kerja yaitu semua penduduk yang berumur 15-64 tahun. Mereka ini termasuk penduduk ekonomi aktif karena mereka dapat memproduksikan barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Jadi, setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau masyarakat masuk dalam kategori tenaga kerja.
2.      Angkatan Kerja
Kelompok angkatan kerja meliputi semua anak-anak dan muda mudi yang masih sekolah / kuliah, para ibu yang mengurus rumah tangga dan tidak mencari nafkah dengan bekerja di luar dan juga orang-orang sakit, mereka termasuk angkatan kerja.
Yang dimaksud angkatan kerja (labour fore) adalah jumlah penduduk  yang berusia 15 tahun ke atas.
3.      Kesempatan Kerja
Yaitu lowongan pekerjaan yang dicari dari beberapa sumber, seperti koran, atau surat kabar lainnya. Dengan demikian, kesempatan kerja dapat berupa lapangan pekerjaan  yang sudah diduduki dan masih lowong. Persentase yang mengidentifikasikan besarnya penduduk yang bekerja serta sementara tidak bekerja di suatu wilayah atau negara disebut tingkat kesempatan kerja.
·         Kesempatan kerja dalam perekonomian
Hal ini sangat erat hubungannnya dengan perekonomian terutama dengan kemampuan perusahaan dalam menampung atau menyerap Sumber Daya Manusia.

a.       Full Employment (kesempatan kerja penuh)
Yaitu keadaan yang terjadi / berlangsung dalam suatu perekonomian dimana semua orang yang mampu dan bersedia dapat bekerja. Baik pekerjaan maupun mempunyai kesempatan untuk bekerja. Jadi setiap pekerjaan baik mencari kerja baru maupun pekerja yang mencari pekerjaan baru dapat dengan mudah memperoleh pekerjaan.
b.      Under Employment (kesempatan kerja berkurang)
Yaitu jika terjadi jumlah kesempatan kerja tidak cukup untuk menampung banyaknya tenaga kerja. Hal ini masih terjadi dalam perekonomian kita. Bagi negara industri under employment terjadi karena merosotnya kecenderungan konsumsi, merosotnya efisiensi tambahan modal dan merosotnya investasi.
·         Peningkatan kulitas tenaga kerja
Program pemerintah
a.       Pendidikan formal
b.      Pendidikan non formal
c.       Perbaikan kualitas SDM

3.2    Pembangunan Ekonomi
Yaitu sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkatkan dalam jangka panjang.
Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan :
1.      Meningkatkan output nyata atau produktivitas yang tinggi
2.      Tinggkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi dan pengangguran yang rendah
3.      Pengurangan dan pemberantasn kemiskinan dan ketimpangan
4.      Perubahan sosial, sikap mental dan tingkah laku masyarakat dan lembaga pemerintah.


Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan
1.      Faktor ekonomi
·           SDM
·           SDA
·           Pembentukan modal
·           Teknologi dan kewirausahaan
2.      Faktor Non ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi
Yaitu suatu kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang dan jasa kepada penduduknya.
Faktor penentu pertumbuhan ekonomi
1.      Akumulasi modal
Akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari.
2.      Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja
Kemampuan pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh akumulasi modal, faktor produksi lainnya dan keahlian tenaga kerja.
3.      Kemajuan teknologi
4.      Sumber Daya Alam
Cara menghitung laju pertumbuhan ekonomi
Gt =
Yrt – Yrt -1
X 100 %
Yrt - 1

Keterangan
Gt     = tingkat pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan dalam persen
Yrt    = pendapatan nasional tahun t.
Yrt -1 = pendapatan nasional pada tahun t -1

Cara menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita dari tahun ke tahun.
gt =
YPt – YPt -1
X 100 %
YPt - 1

Keterangan
gt        = pertumbuhan pendapatan perkapita yang dinyatakan dalam persen
YPt      = pendapatan perkapita pada tahun t
YPt – 1 = pendapatan perkapita tahun t - 1

3.3    APBN
APBN secara umum menggambarkan rencana kerja dan kebijakan yang diambil pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan alokasi sumber-sumber ekonomi yang dimiliki, pemerataan distribusi, pendapatan dan pencapaian stabilitas makro.
Fungsi-fungsi APBN
1.      Fungsi alokasi
Pendapatan yang diperoleh dan ditetapkan dalam APBN sekaliguss merupakan belanja yang akan dikeluarkan oleh pemerintah dalam bentuk pembanguan dan penyediaan sarana dan prasarana untuk kepentingan masyarakat luas.
2.      Fungsi Distribusi
Pendapatan negara yang diterima tidak selalu dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk sarana dan prasarana.
3.      Fungsi Stabilisasi
APBN digunakan untuk mengendaliakan jalannya perekonomian setiap tahun, dengan memperhatikan antara jumlah pengeluaran dengan jumlah pendapatan dari tahun ke tahun harus semakin meningkat.

Tujuan APBN
Disusun agar terjadi keseimbangan yang dunamis antara pemasukan dan pengeluaram negara dalam rangka melaksanakan kegiatan kenegaraan. APBN dapat menjadi instrumen negara untuk mencapai peningkatan produksi nasional, kesempatan kerja, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi

3.4    APBD
Anggaran Pendapatan Belana Daerah merupakan media dalam menjalankan mekanisme keuangan untuk melaksanakan kebijakan daerah. APBD terdiri atas pengeluaran dan penerimaan. Dari kedua sisi banyak kebijakan pemerintah yang bisa dilaksanakan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, pelayanan dan penyediaan sarana dan prasarana.

Sumber-sumber penerimaan pemerintah pusat.
a.       Penerimaan Pajak
Penerimaan yang berasal dari pajak memberikan kontribusi penting bagi anggaran pendapatan penerimaan pajak dalam negeri terdiri atas (PPh), (PPN), (PPnBM), (PBB), (PBHTB) dan Cukai.
b.      Penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
§  Penerimaan SDA
§  Penerimaan bagian pemerintah atas laba BUMN
§  PNBN lainnya.

Hibah
Hibah merupakan pemberian yang besar kecilnya tergantung pada komitmen dan kesediaan negara atau lembaga donor dalam membantu Indonesia.

Percetakan uang
Pemerintah mempunyai kekuasaan untuk mencetak uang sendiri atau meminta pada BI untuk memberi pinjaman.

3.5    Kebijakan Fiskal
Adalah kebijakan ekonomi yang ditunjukan untuk mengarahkan perekonomian ke kondisi lebih baik dengan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Tujuan kebijakan fiskal
§   Meningkatkan Investasi
§   Meningkatkan kesempatan kerja
§   Memlihara stabilitas ekonomi internal dan eksternal
§   Mengendalikan tingkat inflasi
Alat-alat kebijakan fiskal
§  Pajak
§  Pinjaman publik
§  subsidi