CONTOH MAKALAH HIPERAKTIF |MENGENAL ANAK HEPERAKTIF |IDENTIFIKASI ANAK HIPERAKTIF | DIAGNOSA ANAK HIPERAKTIF


BAB I
LANDASAN TEORITIS


A.    Mengenal Anak Hiperaktif
Anak yang selalu mengganggu teman tidak bisa diam dan seolah-olah tidak memperhatikan pelajaran di kelas, serta tidak dapat mengikuti pelajaran di dalam kelas, bukanlah anak nakal dan bukan juga anak malas dan bodoh, namun anak tersebut mengalami gangguan dalam perkembangannya yaitu gangguan hiperaktif yang secara luas dimasyarakat disebut Anak Hiperaktif.
Anak Hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian pada jangka waktu tertentu. Anak hanya mampu memusatkan perhatian pada waktu yang sangat pendek, mudah terganggu perhatian dan pikirannyanya dan tidak mampu mengontrol diri untuk bersikap tenang. Anak ini sering banyak bicara, tindakan-tindakannya tidak bertujuan. Susan B. Campbell & John S.Werry menyebutnya dengan istilah Attention Feficit Disorder (ADD) atau Attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD).
Gangguan hiperkenetik ini timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun). Menurut kategori Diagnostik and statistical manual of mental disorder III (DSM III) ADD dibagi dalam 3 kelompok yaitu tidak dapat memusatkan perhatian (in attention), menurut kehendak (impulsivitas) dan hiperaktif.
Gejala yang dapat dilihat yaitu :
1.      Tidak dapat memusatkan perhatian (in attention)
Gejalanya :
a.       Sering gagal menyelesaikan pekerjaan
b.      Sering tampak tidak mendengarkan orang lain berbicara
c.       Mudah beralih kepada objek lain (mudah bingung/kacau pikiran) sulit berkonsentrasi pada tugas-tugas sekolah / tugas-tugas lain
d.      Sulit bertahan pada satu aktivitas permainan

2.      Impulsivitas
Gejalanya :
a.       Sering bertindak sebelum berfikir
b.      Sering berganti-ganti dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain
c.       Sulit mengorganisasi pekerjaan
d.      Sering berteriak-teriak di kelas
e.       Sulit menunggu giliran dalam permainan/kegiatan kelompok
3.      Hiperaktivitas
a.       Berlari-lari/memanjat secara berlebihan
b.      Sulit duduk dengan tenang/gelisah secara berlebihan
c.       Sulit tetap tinggal duduk
d.      Bergerak berlebihan selama duduk
e.       Bergerak terus menerus/berbuat sesuatu bagaikan digerakan mesin
Ciri-ciri lain yang menyertai gangguan hiperkinestik :
a.       Kemampuan akademik tidak optimal
b.      Kecerobohan dalam hubungan sosial
c.       Kesembronoan dalam menghadapi situasi yang berbahaya
d.      Sikap melanggar tata tertib secara impulsif
·         Kapan anak disebut menderita gangguan hiperkinetik ?
a.       Mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam belajar, mendengarkan guru dan permainan
b.      Hiperaktivitas, selalu bergerak dan tidak bisa tenang
c.       Impulsivitas, melakukan sesuatu tanpa dipikir terlebih dahulu
·         Apa akibatnya bila anak menderita gangguan hiperkinetik ?
a.       Anak tidak dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik
b.      Anak sering tidak patuh terhadap perintah
c.       Anak sulit didisiplinkan
Bila anak yang mengalami gangguan hiperkinetik tidak segera ditangani akan menimbulkan hambatan penyesuaian perilaku sosial dan kemampuan akedemik dilingkungan sekitar baik dirumah dan sekolah. Sehingga dapat mengakibatkan perkembangan anak tidak optimal dengan timbulnya gangguan perilaku dikemudian hari. Kondisi lain yang menyertai gangguan hiperkinetik adalah :
1.      Gangguan tingkah laku
2.      Gangguan sikap menentang
3.      Depresi
4.      Gangguan cemas
5.      Kesulitan belajar
6.      Retardasi mental
7.      Gangguan pemusatan perhatian
8.      Gangguan pengendalian  motorik
9.      Gangguan persepsi
10.  Autisme
   


BAB II
PEMBAHASAN MASALAH


A.    Identifikasi
Sekolah merupakan tempat belajar dan kelas adalah tempat yang sangat menunjang untuk belajar.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku agar terciptanya proses belajar yang lancar dibutuhkan suasana kelas yang aman dan nyaman. Namun hal itu kadang tidak tercapai dikarenakan terdapat macam-macam tingkah laku anak, seperti yang saya temukan di TK PGRI Karangmekar kelompok A terdapat bermacam tingkah laku anak yang dapat menghambat proses belajar. Salah satu diantaranya anak hiperaktif.
Untuk mengetahui permasalahan anak guru melakukan identifikasi sewaktu pembelajaran sedang berlangsung melalui observasi guru mengamati perilaku anak dan dicatat dalam sebuah buku atau catatan Anekdot insidental.
Nama Lengkap                  : Agiv Hermawan
Jenis Kelamin                    : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir       : Tasikmalaya, 15 April 2003
Umur                                 : 4 tahun
Sekolah                             : Kelompok A / I TK PGRI Karangmekar
Nama Ayah                       : Kana
Pekerjaan                           : Buruh

Peristiwa
:
Pada hari itu pembelajaran menulis dapat huruf. Ketika semua anak sedang asyik menulis ternyata Agiv sedang asyik bermain prosotan, loncat-loncatan dan berlari-lari mengelilingi kelas
Interpretasi
:
-   Kemungkinan Agiv bosan akan pelajaran
 -  Kemungkinan Agiv ingin menarik perhatian guru

Pada kesempatan lain ketika berlansung pembelajaran melipat observer yang sekaligus guru mencoba mendekati dan menanyakan kenapa Agiv tidak melipat? Dia hanya menjawab dengan gelengan kenapa Agiv tidak melipat? Dia hanya menjawab dengan gelengan kepala sambil memainkan kertas (memutar-mutarkan kertas di atas meja).

B.     Diagnosa
Setelah masalah di identifkasi, tahap selanjutnya adalah mendiagnosa masalah untuk mencari penyebab anak tersebut bertingkah laku demikian, melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Menganalisis data dari proses identifikasi
Anak Agiv termasuk anak hiperaktif
2.      Melokalisasi letak masalah
-          Tidak dapat memusatkan perhatian
-          Selalu bergerak-gerak, loncat-loncat.
Latar belakang masalah
Hiperaktif atau gangguan hiperkinetik adalah gangguan pemusatan perhatian pada waktu yang sangat pendek, malah terganggu perhatiannya dan tidak mampu mengontrol (diri untuk bersikap tenang.
Penyebabnya diantaranya adalah karena penyakit turunan diabeters, infeksi bakteri, keracunan logam dan zat berbahaya  dan pola hidup yang kurang disiplin (tidak teratur) maka mereka terbiasa menjadi anak malas. Sembrono dan kurang mengendalikan diri.
Setelah melihat teori di atas dan hasil observasi, observer mengambil kesimpilan ternyata Agiv adalah seorang anak hiperktif
-          Faktor-faktor yang mempengaruhinya sama adalah
Pola hidup yang kurang disiplin karena Agiv sangat dimanja dimana ia terbiasa melakukan apa yang diinginkan. .



C.    Prognosa
Setelah mendiagnosa anak hiperaktif maka langkah selanjutnya observer perlu mengadakan prognosa atau penanganan. Salah satu jalan untuk penanganan anak hiperaktif adalah mengarahkan anak tersebut.
Usaha yang dilakukan untuk mengarahkan anak hiperaktif adalah sebagai berikut :
1.      Karena anak hiperaktif banyak bergerak, hal ini akan mengurus tenaganya karena itu harus diusahakan agar mempunyai waktu cukup untuk beristirahat. Ini harus menjadi perhatian bagi guru dan murif
2.      Pada saat kegiatan sekolah berlangsung bila anak akan mengalihkan kegiatan pada hal lain, coba pegang kedua tangannya dengan lembut sehingga keinginannya tertunda sementara
3.      Pada saat membimbing proses belajar mengajar hendaknya guru menggunakan teknik penguatan yaitu menghargai setiap usaha dan keberhasilan yang dicapainya.
4.      Ajari  anak sedikit demi sedikit mereka berdisiplin.
5.      Guru bekerja sama dengan orang tua, dokter atau tim medis kalau memang diperlukan terutama untuk anak hiperaktif yang disebabkan faktor fisiologis atau organis karena memerlukan pengobatan secara medis.


D.    Treatmen
Hal yang dapat dilakukan untuk penanganan anak hiperaktif seperti Agiv diantaranya :
1.      Ciptakan suasana yang tenang
2.      Pahamilah kondisinya
3.      Latih kefokusannya
4.      Telatenlah dalam membimbingnya
5.      Bangkitkan kepercayaan dirinya
6.      Kenali arah minatnya
7.      Minta dia bicara karena dengan berkomunikasi kita lebih mengetahui apa yang ia mau
8.      Bangkitkan kepercayaan dirinya
     
E.     Pihak-pihak yang Terlibat
Untuk penanganan anak hiperaktif ada beberapa pihak yang dapat bersama bahu membahu adalah :
1.      Orang tua
Anak berasal dari keluarga dan keluar memegang peranan penting dalam penanganan masalah anak. Karena anak lebih banyak menghabiskan waktu dirumah, orang tua juga pihak yang seharusnya pertama yang mengetahui masalah/gangguan yang terjadi dalam diri anak.
2.      Guru
Guru juga menjadi salah satu pihak yang dapat paling awal dalam mengetahui masalah/gangguan yang terjadi dalam diri anak  
3.      Doktrer/ Tenaga ahli
Untuk anak hiperaktif yang disebabkan oleh fisiologis atau organis memerlukan tenaga medis /dokter karena memerlukan pengobatan secara medis

F.     Kendala dan Solusi
Yang dihadapi saat menangani Agiv adalah karena Agiv anak yang tidak bisa diam selalu bergerak, berlari-lari dan sangat aktif, sehingga sangat sulit untuk melakukan usaha penanganan.
Solusi yang dilakukan adalah memberikan perhatian yang lebih ekstra terhadap Agiv.





G.    Tindak Lanjut Pasca Penanganan
Tindak lanjut berfungsi sebagai penilaian terhadap keberhasilan dari penanganan pengarahan untuk anak hiperaktif.
Penanganan pasca tindak lanjut dilakukan bila anak yang bermasalah atau dalam hal ini Agiv telah melakukan latihan dan bimbingan dari guru, dan orang tua. Jadi, Agiv masih memerlukan tindakan lebih lanjut karena hiperaktif tidak dapat secara langsung sembuh akan tetapi secara bertahap.



BAB III
KESIMPULAN


·         Dari sumber yang didapat dan telah dipaparkan hiperaktif adalah bukan suatu penyakit melainkan gangguan pemusatan perhatian dan konsentrasinya
·         Ada berbagai sumber yang juga menyatakan penyebab hiperaktif diantaranya menyebutkan
-          Gangguan ini timbul muncul sebagai efek dari adanya infeksi bakteri, cacing, keracunan logam dan zat berbahaya
-          Gangguan metabolisme, gangguan endoktrin, diabetes gangguan pada otak
-          Hiperaktif hanya dampak dari pola kehidupan kurang disiplin yang konsisten maka mereka tumbuh menjadi anak yang malas sembrono, sulit mengendalikan diri dan mematuhi peraturan.  
·         Setelah guru melakukan langkah-langkah untuk penanganan Agiv untuk mengendalikan diri walaupun masih memerlukan penanganan lebih lanjut tapi mengalami perubahan


DAFTAR PUSTAKA


1.      Permasalahan Anak Taman Kanak-Kanak
2.      Cara cerdas menghadapi anak hiperaktif dan gangguan konsentrasi
Penerbit     : Kata hati AR-RUZZ Media
Penulis       : Ferdinand Zaviena
                    Jogyakarta 2007.
     




Ketika pelajaran pengenalan menulis sedang berlangsung, beberapa menit pertama Agiv dapat berkonsentrasi terhadap buku dan memegang pensil. 5 menit kemudian teman disampingnya menangis dan setelah ditanya penyebabnya karena bukunya dicoret-coret oleh Agiv yang kini tengah asyik bermain perosotan.
Observer menghampiri Agiv dan mencoba merayunya untuk menulis lagi, tapi tidak lama Agiv berlari-lari dan berloncat kemudian observer mencoba untuk merayunya dan mengadakan wawancara.
Nama                     : Agiv Hermawan                   
Kelas/sekolah        : TK PGRI Karang Mekar       
                                (Kelompok Merah)   
Waktu                   : Tanggal 27 Oktober 2007   
Tempat                  : TK Karang Mekar


Pertanyaan
Jawaban
Apa Agiv senang menulis ?


Bagaimana perasaanmu jika mengikuti pelajaran menulis ?

Bisakah Agiv memperhatikan katerangan yang diberikan bu guru?

Bagaimana sikapmu bila keterangan bu guru tidak kamu mengerti ?

Bagaimana perasaanmu bila pelajaran menulis telah selesai?
(menggelengkan kepala) Agiv nggak bisa

Bosan, mending perosotan


Diam


Diam


Seneng, bisa main lagi
Kesimpulan : Agiv kurang menyukai pelajaran menulis, ia lebih senang main, menurutnya menulis itu membosankan



Karangnunggal 1 27 Oktober 2007
Pewawancara


Bibiane Nafilah
Pertama-tama kita mengobservasi anak dalam kegiatan belajar mengajar
1.      Mengadakan wawancara dengan orang tua
Setelah diadakan wawancara didapat kesimpulan bahwa sifat-sifat Agiv di sekolah tidak berbeda dengan sifat Agiv di rumah, dari sini saya mendapatkan kesimpulan bahwa Agiv adalah seorang anak yang hiperaktif.
2.      Meneliti hasil pekerjaan anak
Dalam semua bidang pelajaran Agiv cenderung tidak menyelesaikan pekerjaannya, ada beberapa pekerjaan yang bisa diselesaikan tetapi sangat jauh dari harapan.