BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan anak TK ini menjadi sangat penting mengingat adanya suatu kenyataan bahwa setiap orang dalam fase kehidupannya tidak pernah lepas dari permasalahan dalam rangka menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase kehidupan tertentu anak sering atau bahkan selalu menghadapi gangguan, hambatan atau masalah.
Orang tua dan guru sangat berperan penting dalam menangani dan mendidik anak-anak merupakan amanat bagi orang tuanya, baik buruknya perkembangan anak, tergantung kepada pembiasaan yang diberikan orang tuanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka untuk mempermudah penulisan agar tidak terjadi kesimpangsiuran pembahasan, maka rumusan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian anak manja?
2. Bagaimana karakter anak manja?
3. Faktor penyebab mengapa anak menjadi manja?
4. Bagaimana upaya dalam mengatasi anak manja?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Setiap kegiatan yang dilakukan tentu memiliki tujuan, begitupun dalam penulisan makalah tugas akhir ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Salah satu upaya untuk memahami karakteristik anak manja
b. Mengetahui dan memahami apa faktor penyebab anak manja
c. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan Tugas Akhir
2. Manfaat
ulisan Tugas Akhir diharapkan dapat memberikan manfaat (kontribusi) kepada berbagai pihak sebagia berikut:
a. Manfaat bagi guru TK
o Dapat mengantisipasi anak-anak yang mempunyai masalah
o Sebagai acuan bagi guru TK
o Menambah wawasan
b. Manfaat bagi Lembaga
o Mempersiapkan guru-guru yang berkompeten dalam mengatasi permasalahan anak
o Memberi out put atau hasil yang memadai bagi perkembangan anak
c. Manfaat bagi Mahasiswa
o Menambah wawasan bagi calon guru untuk mengatasi anak apabila sudah terjun ke lapangan
o Sebagai pengalaman bagi calon guru untuk out put PGTK dalam penulisan karya ilmiah.
d. Manfaat bagi Siswa TK
o Untuk memberi kesadaran kepada anak bahwa sikap manja tidak disenangi oleh teman-temannya
o Mempercepat anak melakukan sosialisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak Manja
Memanjakan anak adalah suatu sikap orang tua yang selalu mengalah pada anaknya, membatalkan perintah, petunjuk atau penolakan hanya karena anak menjerit, menentang atau membantah.
Misalnya seorang ayah melarang anaknya pergi, larangan itu membuat anak menangis atau merengek dengan tujuan supaya diperbolehkan pergi, untuk menghentikan tangis anak akhirnya ayah memperbolehkan anaknya pergi, tingkah laku anak seperti itu disebut manja dan sikap orang tua yang tidak konsisten dengan perintahnnya hanya karena anak menangis atau merengek termasuk sikap memanjakan anak.
Sikap yang ditujukan tadi ternyata membawa keuntungan bagi anak, sehingga anak akan terus mengulangi sikap tersebut, suatu saat bila ia mengharapkan sesuatu dari orang tuanya ia akan menangis, karena menangis dianggapnya sebagai alat yang ampuh untuk memperoleh apa yang diinginkannya.
B. Karakteristik Anak Manja
Anak manja biasanya memperlihatkan sikap yang khas, yang dilakukan dengan caranya sendiri, diantara ciri-ciri anak manja adalah sebagai berikut :
(1) Anak yang penuh dengan tuntutan, (2) Anak tersebut biasanya mendapatkan apa yang diinginkannya dengan menuntut, (3) Anak akan menangis atau marah apabila keinginannya tidak dituruti, atau dipenuhi, (4) Bentuk tuntutan anak sering aneh, atau tidak wajar, oleh karena tuntutan apapun selalu dituruti maka anak akan menuntut hal yang bukan-bukan, (5) Apabila anak itu berada dalam kelompok teman sebayanya, anak selalu ingin diperhatikan karena dirumah terbiasa diperhatikan oleh orang tuanya.
C. Faktor Penyebab Anak Manja
Penyebab tingkah laku anak manja dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
1. Kedudukan Anak dalam Keluarga
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan anak. Keluarga juga dipandang sebagai instansi, (lernbaga) yang dapat memenuhi kebutuhan insani (manusiawi) terutama dalam kebutuhan bagi pengembangan kepribadiannya dan pengembangan ras manusia. Agama memberika petunjuk tentang tugas dan fungsi orang tua dalam merawat dan mendidik anak, agar anak itu tumbuh dan berkembang dengan baik dan dalam hidupnya berada dalam jalan yang benar. Keluarga mempunyai peranan penting karena dipandang sebagai sumber pertama dalam proses sosialisasi.
Kedudukan anak dalam keluarga mempengaruhi terhadap perkembangan anak yang mengakibatkan anak tumbuh apakah menjadi anak manja atau menjadi anak yang mandiri. Semua itu dapat terjajdi apabila otang tua yang bersikap tidak mengikuti peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh agama. Faktor penyebab anak menjadi manja karena kedudukannya dalam keluarga diantaranya :
a. Anak tunggal, anak tunggal sering diperhatikan secara berlebihan oleh orang tuanya, hal tersebut dapat membuat anak bertindak semaunya.
b. Anak sulung, orang tua sering memberikan tanggung jawab berlebihan kepada anak sulung yang tidak sesuai dengan kemampuannya, sehingga anak akan memperlihatkan sikap penolakan. Karena orang tua merasa bersalah maka akhirnya sikap memanjakan dari orang tua akan murcul.
c. Anak bungsu, anak bungsu biasanya selalu dianggap tidak mampu karena ada anak lain yang lebih besar, sehingga anak bungsu tidak pernah diberi tenggung jawab bahkan selalu dilayani dan dilindungi.
2. Anak yang sering ditinggal oleh orang tuanya
Orang tua yang sering meninggalkan anaknya biasanya cenderung mengganti perhatian yang kurang kepada anak dengan jalan memperbolehkan apapun yang dikehendaki anak.
3. Persaingan diantara anak
Anak yang jarak usia diantara kakak dan adik terlalu dekat biasanya saling berebut mencari perhatian dari orang tua.
4. Sikap ibu, ayah, atau anggota keluarga lain yang terlalu menyayangi dan melindungi serta memberikan kasih sayang berlebih.
5. Penerapan disiplin yang tidak tegas
Penerapan disiplin yang tidak tegas akan menyebabkan anak menjadi bingung antara yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. Dengan keadaan demikian anak akan mudah tersinggung dan cepat marah apabila keinginannya tidak dituruti.
D. Upaya Mengatasi Anak Manja
Anak merupakan anugrah yang diberikan Allah SWT, kepada orang tua. Anugrah itu tidak boleh di sia-siakan tetapi harus kita jaga. Apabila anak kita memiliki permasalahan-permasalahan maka kita harus berupaya mengatasinya. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengalasi anak manja diantaranya sebagai berikut:
1. Upaya yang dilakukan oleh orang tua dalam mengatasi anak manja:
a. Tanamkan sikap mandiri pada anak artinya anak diberi kesempatan untuk memilih, karena anak yang terbiasa dengan hal-hal yang telah ditentukan oleh orang lain akan merasa malas sebaliknya bila la terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan ia akan terlatih untuk membuat keputusan sendiri.
b. Memberi pujian kepada anak apabila telah melakukan hal yang baik.
c. Bekerjasama dengan anggota keluarga yang lain dalam mengarahkan tingkah laku anak.
d. Dalam menghadapi anak manja orang tua harus memberikan penolakan bagi tuntutan-tuntutan yang tidak benar atau tidak masuk akal secara tegas.
2. Upaya guru dalam menghadapi anak manja :
a. Memberikan kesempatan pada anak untuk mengetahui kekuatan, kelemahan dan kekurangan dirinya sendiri.
b. Memberikan kesempatan belajar kepada anak baik secara berkelompok atau belajar mandiri.
c. Menanamkan sikap tanggungjawab dengan cara memberikan permainan-permainan yang menuntut adanya sikap tanggung jawub.
d. Penerapan disiplin secara tegas di Sekolah, sehingga anak yang tidak terbiasa disiplin di rumah akan belajar bagaimana mentaati peraturan.
e. Adanya kerjasama dengan orang tua anak.
Kita ingat ada lagu dangdut berjudul "Madu dan Racun". Dalam hidup pun, sebagai orangtua, kita bisa memilih memberikan madu atau racun kepada anak. Kalau kita terlalu banyak memberikan madu kepada anak (memanjakan mereka dengan segala kemudahan), anak tidak akan berkembang dengan baik. Sebaliknya, kalau anak kita cukup merasakan racun (sesuatu yang pahit, seperti perjuangan atau kerja keras), ia akan jauh lebih siap menghadapi hidup.
Dari pengalaman hidup sehari-hari, terlihat perbedaan antara anak yang banyak dicekoki madu dan anak yang banyak dicekoki racun. Anak-anak muda yang baru lulus sekolah entah dengan hasil yang baik atau kurang baik, saat bekerja selama 6 bulan sampai 2 tahun sudah bisa terlihat perbedaannya secara mencolok. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang mementingkan kerja keras cenderung lebih maju dalam karier dibandingkan anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang memanjakan. Kenapa demikian? Karena anak yang manja, saat terjun ke masyarakat. Sering tidak bisa membawa diri, sulit beradaptasi, bekerja seenaknya, tidak melakukan apa yang harus dilakukan, sulit diperintah, terlihat kurang mau bekerja, dan kurang ada keinginan untuk maju. Hal ini berbeda dengan anak yang biasa bekerja keras. Mereka cenderung bekerja dengan sepenuh hati, melakukan pekerjaan dengan baik, punya keinginan untuk maju, dan berjuang keras untuk mencapai kemajuan. Untuk mengubah anak yang manja menjadi tidak manja tentu tidak mudah. Semua harus dimulai sejak kecil. Orang bilang, sayang anak boleh-boleh saja, menyenangkan anak sah-sah saja, tetapi terlalu memanjakan anaklah yang tidak boleh. Karena itu, sedari kecil anak harus dibiasakan untuk tidak terlalu dimanja.
Saya pernah berbincang dengan seorang ibu yang semua anaknya sudah berkeluarga dan sukses. Ibu itu termasuk mampu, tetapi tidak pernah memanjakan anak-anaknya. Ibu itu bercerita bahwa saat anaknya mendaftar masuk SMP. la menyuruh si anak mengantar sendiri formulir pendaftaran itu ke sekolah yang diinginkan. Si ibu hanya melihat dari kejauhan, mengawasi kalau-kalau anaknya butuh pertolongan. Kalau anaknya mengalami sedikit cekcok dengan teman-temannya, si ibu selalu berusaha mendengarkan penjelasan anak nya terlebih dulu dan memberikan nasihat. Setelah itu, segalanya ia serahkan lagi kepada si anak. Kadang ia juga bertanya kepada anaknya, "Apa perlu mama yang hadapi?" Karena si anak sudah terbiasa mengatasi masalahnya sendiri, ia menjawab tidak perlu dan ia memang bisa menyelesaikannya sendiri.
Begitu juga, pada waktu si anak akan masuk SMA, ibu itu membiarkannya memilih sekolah dan mengurusi semuanya sendiri, termasuk saat memilih jurusan, antara IPA dan IPS. Jauh-jauh hari sebelum si anak lulus SMA, ibu itu sudah menasihatinya untuk mencari informasi mengenai perguruan tinggi dan jurusan yang akan dipilih.
Sikap ibu ini dalam mempersiapkan anaknya menjalani hidup sangat tepat. Anak jadi terbiasa bertanggung jawab dengan dirinya sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Sayangnya, masih banyak orangtua yang tidak melakukan hal ini dengan dalih tidak tega. Padahal, orangtua mestinya sadar bahwa pada dasarnya anak memiliki kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri. Ketidaktegaan orangtua inilah yang pada akhirnya bisa menjerumuskan si anak.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik keismpulan sebagai berikut:
Memanjakan anak adalah suatu sikap orang tua yang selalu mengalah pada anaknya, membatalkan perintah, petunjuk atau penolakan hanya karena anak menjerit, menentang atau membantah. Penyebab tingkah laku manja dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut: (1) Anak tunggal, (2) Anak Sulung, (3) Anak bungsu, (4) Anak yang sering ditinggal oleh orang tuanya, (5) Pasangan diantara anak, (6) Penerapan disiplin yang tidak tegas, dan cara mengatasinya kita sebagai guru harus bekerjasama dengan orang tua supaya orang tua harus memberikan pembiasaan kepada anaknya. Bermanja-manja dengan anak tidak ada salahnya tetapi kalau terlalu memanjakan bisa merusak. Jadi, jangan lupa selalu tekankan bahwa anak mempunyai tugas-tugas yang harus ia kerjakan dan selesaikan sendiri.
B. Saran
Sebaiknya kita selaku orangtua jangan berlebihan dalam memanjakan anak karena dampaknya kurang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
C. Gunarsa Singgih. Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta Pusat : BPK Gunung Mula Kwitang 22.
Landri Joseph, (2007). Mimipi Anak Jadi Manja. (online).
Tersedia : http”//groups.yahoo.com/group/hobby.club/message/52987).
Sutardi Rusda k, (1994). Permasalahan Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Depdikbud.