MAKALAHTeaching English as Foreign Language (TEFL)
“Apa Yang Harus Siswa Bahasa
Pelajari”
Dipandu Oleh:
Yerni Amir, M.Pd.
Disusun Oleh Kelompok IV:
1.
Dini
Tri Rahmawati (0845007)
2.
Faridhatul
Muawanah (0845167
3.
Fitria
Oktaviana (0845247)
4.
Ika
Yuniati (0845387)
5.
Khoirul
Anwar (0845497)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI
SIWO METRO
2015
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamiin. Puji syukur kami
panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidaya-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Shalawat teriring salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah saw beserta
seluruh keluarga dan sehabatnya, semoga kita termasuk umatnya yang akan
mendapatkan syafa’at dariny dai hari akhir nanti. Amiin.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat waktu, diantaranya
kepada Ibu Yerni Amir, M.Pd, sebagai dosen mata kuliah Teaching English as Foreign Language (TEFL) serta semua teman- teman yang telah membantu.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari
mungkin masih banyak kesalahan karena manusia tidak pernah sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Kami mohon
ma’af apabila terdapat kesalahan dalam penulisan kata atau kalimat dan kepada
Allah kami mohon ampun. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Metro,
27 April 2010
Hormat
kami,
Penyusun
BAB I
PEMBAHASAN
“Apa Yang Harus Siswa Bahasa Pelajari”
Dalam mengajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa
asing, kita perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan siswa kita dalam memahami
bahasa Inggris itu sendiri. Seperti yang kita tahu bahwa bahasa Inggris
bukanlah bahasa asli masyarakat Indonesia ,
sehingga dalam proses belajarnya pasti mengalami berbagai kesulitan.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan
beberapa hal yang harus dipelajari oleh sisiwa yang belajar tentang bahasa,
terutama dalam hal ini bahasa Inggris. Secara garis besar, hal-hal yang harus
dipelajari meliputi pengucapan (pronunciation), tata bahasa (grammar), kosa
kata (vocabulary), percakapan/diskusi (discourse), keterampilan/ kepandaian
(skills), dan silabus (the syllabus).
1. Pengucapan
(Pronunciation)
Hal utama yang harus kita miliki sebagai seorang guru adalah memiliki
keyakinan kepada siswa kita bahwa mereka mampu untuk mengucapkan kata-kata
dalam bahasa Inggris. Selain itu, mereka juga perlu tahu kata apa yang mereka
katakana dan apa makna dari kata tersebut. Hal yang perlu ditekankan dalam
pengucapan adalah pelafalan bunyi yang berbeda untuk setiap kata yang berbeda.
Inilah tugas utama kita untuk membantu mereka bagaimana cara melafalkan bunyi
kata yang benar.
Penekanan dan ritme merupakan hal lainyang juga
penting dalam pengucapan. Harapannya, ketika siswa berbicara, mereka tahu di
mana penekanan pada kata seharusnya diberikan. Namun, hal ini tidaklah
selamanya mutlak menjadi tolok ukur, kerena hal yang paling utama adalah siswa
mengetahui dan memahami apa yang mereka katakan. Banyak orang yang bergaya
bicara seperti orang asli, tetapi mereka tidak paham apa yang mereka katakan.
Cara lain untuk belajar memahami ucapan adalah
dengan mendengarkan. Seperti yang kita tahu bahwa semua orang di dunia ini mampu
mengucapkan kata atau bebrbahasa berawal dari mendengar. Mendengarkan bahasa,
dalam hal ini pengucapannya, akan memudahkan kita untuk meniru cara pengucapan
bahasa tersebut sehingga kita lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain
ketika kita mampu memahami makna dan juga pengucapannya.
2. Tata
Bahasa (Grammar)
Dalam tata bahasa bahasa inggris memiliki
perbedaan yang besar dengan bahasa lainnya. Verb
atau kata kerja dalam bahasa Inggris harus mengikuti subject dalam kalimat itu sendiri. Hal ini memang cukup sulit untuk
dipahami. Selain itu, pemakai bahasa juga harus tahu tentang modal auxiliary yang bisa saja berfungsi
ganda. Mungkin terkesan membingungkan, tetapi itulah bahasa. Namun demikian,
tata bahasa di sini akan diajarkan sesuai dengan level/ tingkatan siswa dalam
memahami bahasa itu sendiri. Contohnya, siswa baru diajarkan tentang tata
bahasa (misal, tenses) ketika mereka
sudah berada pada tingkat menengah.
Pentingnya kesadaran berbahasa merupakan aspek
terpenting dalam belajar bahasa. Jika siswa tidak mau menggunakan bahasa yang
mereka pelajari, maka ini tidak akan berarti apa-apa bagi mereka dan juga bagi
guru yang mengajar. Mungkin kebanyakan siswa merasa canggung untuk berbicara
dalam bahasa Inggris karena grammar mereka tidak baik. Hal inilah yang
seharusnya menjadi tugas dari semua pengajar bahasa Inggris bagaimana cara
belajar memahami tenses dengan mudah.
3. Kosa
kata (Vocabulary)
Semua siswa bahasa perlu dan harus mempelajari
kosa kata. Mereka harus mempelajari apa arti dari sebuah kata dan bagaimana
kata-kata itu digunakan serta apa makna dari kata tersebut. Pengajaran tentang
kosa kata tidak berdasarkan level, pada level mana saja pengajaran ini bisa
diterapkan sehingga siswa mampu memahami apa yang harus mereka katakana dengan
menggunakan kata yang sudah mereka kuasai.
Memahami kosa kata dalam konteksnya, tentu akan
lebih bermanfaat bagi siswa. Karena mereka akan mengetahui sendiri kapan dan
dalam situasi apa kata tersebut harus digunakan. Hal ini akan menjadi sebuah
kebiasaan sehingga saat siswa berbicara mereka tidak akan bingung dengan kata
yang akan mereka ucapkan.
4. Percakapan
(Discourse)
Dalam percakapan, siswa juga harus mengerti
perbedaan pemakaian bahasa dalam situasi resmi atau tidak resmi. Karena sudah
pasti berbeda. Sebagai contoh, kapan siswa akan mengatakan ‘sorry’ dan kapan
mereka aka mengatakan ‘I really must apologize’. Inilah pentingnya kita
memahami fungsi bahasa agar tidak terjadi miscommunication di antara pembicara
dengan pendengar. Fungsi bahasa di sini dapat kita lihat pada contoh “Maukah
kau pergi ke bioskop?” merupakan kalimat yang berfungsi sebagai undangan,
dengan “Bisakah kau membuka jendela?” merupakan kalimat yang menunjukkan fungsi
permintaan/ permohonan.
Dalam percakapan, kita perlu mengajarkan kepada
siswa kita tentang bagaimana menyusun kata-kata menjadi kalimat dalam sebuah
tulisan sehingga bisa lebih dipahami oleh mereka atau orang lain.
5. Keterampilan
(Skills)
Pemakai bahasa yang sudah ahli memiliki
keterampilan yang lebih dalam penyusunan bahasa. Hal ini merupakan tanggung
jawab kita sebagai seorang pengajar yang harus mampu mengubah keterampilan
bahasa asal pada siswa ke dalam bahasa yang akan diajarkan, yaitu bahasa
Inggris. Karena bahasa Inggris merupakan bahasa asing, maka kita perlu
mengajarkan kepada siswa dengan bahasa yang mereka sudah dipahami, yaitu
menggunakan bahasa asli atau bahasa ibu.
6. Silabus
(Syllabus)
Dalam mengajarkan pelajaran kepada siswa, kita
harus mengetahui hal apa yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut dan
materi apa saja yang akan kita berikan. Dalam hal ini kita perlu menyusunnya
dalam sebuah silabus. Silabus berfungsi untuk memudahkan kita dalam mencapai
target apa yang akan kita laksanakan kepada siswa kita. Beberapa silabus berisi
tentang susunan-susunan bahasa yang ringkas, yang mendetil, atau bahkan hanya
menjelaskan tentang fungsi-fungsinya. Dalam menyusun sebuah silabus juga
diperlukan struktur dan fungsi yang jelas. Struktur yang dimaksud di sini yaitu
tentang penggunaan tata bahasa seperti verb
to be, there is/there are, present continuous, present simple. Siswa perlu
mempelajari tentang fungsi bahasa, tetapi mereka juga harus belajar tata
bahasa. Dalam lingkup tata bahasa terdapat fungsi bahasa dan itu semua terdapat
dalam silabus.
Penggunaan kosa kata yang tepat dalam menyusun
silabus menjadi hal yang lebih penting dari tata bahasa dan fungsinya. Karena,
jika kita salah menggunakan kosa kata maka tujuan yang akan kita capai dalam
silabus tersebut tidak akan tercapai. Penggunaan kosa kata ini juga tergantung
pada situasi, topik dan latihan yang akan diberikan. Dalam menyusun silabus,
kita bisa menggunakan situasi yang siswa senang berada di tempat itu, seperti
di kebun binatang atau di bioskop. Kita juga bisa menggunakan topik yang
bermacam-macam seperti, tentang kesehatan, keluarga, makanan dan sebagainya.
Latihan yang diterapkan antara lain dengan menyuruh siswa untuk mencari hal-hal
apa saja yang berkaitan tentang topik yang akan dibicarakan.
Hal terakhir yang harus diketahui dalam
penyusunan silabus yaitu tentang kebutuhan siswa dan kebutuhan silabus.
Kebutuhan siswa dapat membatasi kebutuhan silabus. Karena, jika kebutuhan
silabus tidak disesuaikan dengan kebutuhan siswa, tidak akan tercapai tujuan
yang diinginkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa.
BAB II
KESIMPULAN
Dari penjelasan tersebut, kami menyimpulkan
beberapa hal yang saling berkaitan satu sama lain pada pokok masalah “Apa yang
harus siswa bahasa pelajari”. Mereka harus belajar tentang cara pengucapan
bahasa yang dapat mereka pelajari dengan cara mendengarkan orang asli yang
menggunakan bahasanya (bahasa ibu) ketika mereka mengucapkan kata-kata
tersebut. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah mengerti tentang bahasa yang
diucapkan begitu juga dengan makna yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, siswa juga harus belajar tentang
tata bahasa dan juga kosa kata. Kosa kata penting dalam berkomunikasi. Tidak
hanya dalam bahasa Inggris, tetapi juga dalam semua bahasa. Dengan siapa dan
dalam situasi apa (formal atau non formal) penggunaan bahasa juga perlu
dipertimbangkan.
Penyusunan silabus didasarkan pada hal utama
yaitu apa kebutuhan siswa dan apa kebutuhan silabus. Keduanya sangat berkaitan.
Karena jika tidak ada silabus, siswa tidak tahu apa yang harus mereka lakukan,
begitu juga ketika ada silabus tetapi tidak ada siswa, target yang sudah
direncanakan tidak akan tercapai. Silabus berfungsi untuk mengukur sejauh mana
tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang akan disampaikan, dalam hal
ini menitikberatkan pada kemampuan berbahasa.
1.
Seberapa penting pengucapan yang baik dalam bahasa
asing bagi Anda? Seberapa penting hal tersebut bagi siswa Anda? Apa yang
dimaksud dengan pengucapan yang baik?
2.
Seberapa penting pengucapan yang baik dalam mengajarkan
tata bahasa (grammar)? Apakah cara terbaik untuk mengajarkannya?
3.
Bersediakah Anda mengajarkan keempat keahlian dengan
seimbang dalam sebuah kursus bahasa Inggris secara umum? Apa yang akan terjadi
pada tingkatan / level siswa Anda?
4.
Dalam cara yang mana (dari semua cara yang ada) yang
akan Anda batasi silabusnya jika siswa Anda menjadi:
a. pengemudi
taxi
b. agen
perjalanan?
TERJEMAHAN
Dalam bab ini
kita akan menggunakan informasi dalam bab 2 (tentang ahli penutur asli) untuk
mengetahui apa yang yang harus di pelajari oleh siswa bahasa.
Haruskah siswa
bahasa inggris bersusra seperti penutur bahasa inggris asli? Contohnya?
Bagaimana penerapan bahasa mereka digunakan dan dibutuhkan dalam kontek seperti
apa? Apa cangkupan keterampilan bahasa inggris dan bagian keterampilan yang
mereka perlukan?
Kita akan
mempelajari pengucapan, tatabahasa, kosakata, percakapan, keterampilan dan
silabus.
3.1
Pengucapan
Ketika kita mengajar bahasa
inggris kita butuh keyakinan bahwa siswa kita dapat dipahami ketika mereka
berbicara. Mereka perlu untuk mampu mengatakan apa yang ingin mereka katakana.
Hal ini berarti bahwa pengucapan mereka setidaknya harus cukup untuk tujuan
tersebut.
Dalam pengajran kita kita akan memastikan bahwa siswa kita dapat membuat
variasi bunyi yang terdapat dalam bahasa inggris. Kita akan membantu mereka
untuk membedakan antara bunyi-bunyi tersebut, khususnya dimana perbedaan
merubah arti (live/i/ dan leave/i:/contohnya) dan kita juga akn membantu mereka
untuk memahami dan menggunakan kemungkinan aturan bunyi- contohnya perbedaan
pengucapan past –ed dan akhiran s.
Siswa perlu menggunakan ritme dan penekanan secara benar jika mereka
ingin dipahami. Kita akan memastikan bahwa ketika mereka mempelajari kata-kata
baru dimana penekananya, kita akan memastikan bahwa mereka mampu untuk
mengataoakn kalimat tersebut,etc. dengan menunjukan penekanan dan kita akan
menunjukan pada mereka bagaimana penekanan dapat digunakan untuk meubah arti
pertanyaan, kalimat atau phrase.
Siswa perlu mampu untuk mengenal intonasi pada, paling tidak mereka perlu
mengenal mana nada orang yang memberi saran bahwa pembicarany yakin atau tidak
yakin. Mereka perlu memahami hubungan antara nada dan intonasi,. Ketika kita
mengajar bahasa kita akan mencoba dan memastkan bahwa para siswa kita
menggunakan itu dengan intonasi yang benar.
Satu informasi yang merupakan masalah kita dalam mengajar pengucapan
adalah logat. Dalam kata lain, sepenting apakah itu untuk siswa kitabuntuk
bersuara seperti penutur bahasa asli? Haruskah mereka memiliki logat sempurna
orang british atau suara seperti orang texas atau penduduk newzeland,
contohnya?
Beberapa guru terlihat berpikir bahwa siswa harus menuju pada tujuan itu.
Itu poin utama, bagaimanapun bahawa pengajar terlihat lebih cenderung ke
pengucapan seperti penutur asli dari pada yang lain. Semua cukup bergantung
pada contakny dengan penutur asli, jika mereka hidup dalam komunitas bahasa
target , mereka lebih menyukai untuk menunjukan logat comunitasnya dari pada
jika meraka tidak melakukanya.
Jadi walaupun banyak waktu yang terbuang dalam mengejar tujuan mendapat
siswa untu memiliki pengucapan yang sempurna, untuk beberapa tingkat tujuan
adalh siswa itu sendiri. Tetapi ada beberapa itu mungkin menjadi tidak nyata
dan tidaktepat dan efisien. Dalam kata lain tujuan kita harus memastikan bahawa
siswa kita dapat selalu dipahami untuk mengatakan apa yang ingin mereka
katakana. Mereka perlu pengucapan yang baik untuk itu, mereka tidak perlu
memiliki logat sempurna. Pengjaran pengucapan harus,, dengan bertujuan untuk
memberikan komunikativ secra efisien pada siswa.
3.1.1
Pentingnya pendengaran
Dalam rangka mengembangkan komunikasi dengan tepat
guna dalam hal pengucapan, siswa perlu memahami bagaimana suara-suara itu
dibuat dan bagaimana penekanan digunakan. Dalam hal ini, guru dapat memberitahu
pada mereka melelui penjelasan dan contoh. Siswa juga perlu mendengar
penggunaan bahasa sehingga mereka bias meniru pengucapan dan sadar memperoleh
suara-suaranya dan pola-polanya.
Salah satu sumber bahasa
yang dapat mereka dengar adalah guru tentunya dan sumber ini akan benar-benar
penting dalam banyak hal guru akan menjadi model suatu bahasa bagi siswa untuk
mengarahkanya. Tetapi hal ini juga penting bagi siswa untuk terbuka pada
suara-suara lain dan itulah sebabnya mendengar kaset sangat penting. Tentunya,
jika siswa hidup dalam komunitas bahasa sasaran, mereka harus mampu untuk
menemukan jalan masuk yang tak terbatas tentang cara berbicara dan pembicara
aslinya melalui kontak secara pribadi , radio, dan televise,diluar komunitas
tersebut mungkin siswa akan merasa lebih sulit. Dan itulah sebabnya mengapa
guru harus memastikan bahwa mereka memberikan para siswa banyaknya bahan untuk
mendengarkan (dalam bentuk kaset/ vidio). Jawaban pertama untuk pertanyaan
tentang bagaimana cara untuk mengajarkan pengucapan adalah siswa harus di beri
banyak gambaran orang dalam berbicara dalam bahasa yang benar.
3.1
Tata bahasa
Karena pengetahuan tentang tata bahasa sangat penting
bagi kemammpuan penggunaan bahasa , maka hal itu sangat penting bagi para
siswa. Dengan nyata , sebagai contoh mereka perlu tahu bahwa kata kerja sebagai
orang ketiga tunggal terdapat akhiran ‘s’ untuk masa sekarang (misalnya She
swims, He runs, it takes). Mereka juga perlu tahu bahwa kata Bantu modal diikut
oleh bare invinitive tanpa ‘to’, sehingga mereka akhirnya dapat terhindar dari
kesalahan seperti (He must to go). Pada tahp tertentu mereka juga perlu tahu
bahwa ungkapan seperti kata ‘no sooner’ yang di cetak di awal kalimat, maka
ungkapan-ungkapan tersebut dapat dapat mempengaruhi urutan kata-kata missal ‘no sooner had I arrived’ dan bukan
‘no sooner I had arrived…’.
Beruntung ada sebuah
kesepakatan tentang apa yang harus di ajarkan tata bahasa pada tingkat yang
seperti apa. Setiap guru yang berpengalaman akan mengetahui bahwa penggunaan ‘no
sooner’ dan frase jenis lainnya pada awal kalimat adalah permasalahan bagi
kemajuan siswa. Sedangkan penggunaan yang benar dari kata ‘must’ adalah suatu
yang siswa SD pun harus tahu. Meskipun ada variasi dalam urutan yang sebenarnya
dalam mengajar tata bhasa guru cenderung mengajarkan ungkapan masa lampau
terutama penggunaan ‘was’ dan ‘were’ lebih awal dari pada penggunaanya.
Misalnya tentang pandangan yang berpengaruh pada sebagian besar bahan
pengajaran yang tersedia saat ini akan menunjukan seperti apa kesepakatan yang
kuat.
Tujuan kita dalam
pengajaran tata bahasa haruslah memastikan bahwa siswa dapat berkomunikasi
dengan efisien dengan level tata bahasa mereka. Kita boleh untuk tidak
mengajarkan mereka tentang poin-poin dalam gaya untuk tingkat lanjutan, tapi kita harus
membuat mereka yakin bahwa mereka dapat menggunakan apa yang mereka tahu.
3.1.1
Pentingnya Kesadaran bahasa
Ketika kita sajikan tata bahasa dalam pola structural, kita cenderung untuk
memberikan para siswa agar bekerja dengan bagian-bagian yang teratur dalam
sebuah bahasa. Kita memperkenalkan tata bahasa yang dengan mudah dapat
dijelaskan dan disajikan. Ada
berbagai cara melakukan hal itu yang
tidak hanya melibatkan penyebaran aturan-aturan tata bahasa. Hal itu memang
mungkin untuk mengejarkan aspek-aspek bahasa, dan itulah apa yang dilakukan
guru bahasa berabad-abad. Tetapi bahasa adalah kesibukan-kesibukan yang sulit
dan itu sering digunakan oleh pembicaranya. Dalam kata lain, penggunaan bahasa
nyata sering kali tidak teratur dan tidak dapat
dengan otomatis mengurangi pada pola bahsa yang terlalu sederhana. Siswa
perlu menyadari hal itu, kesadaran tersebut tidak berarti bahwa mereka harus
diajarkan setiap variasi dan lika-liku bahasa. Itu hanya berarti bahwa mereka
harus menyadari bahasa dan bagaiman penggunaanya. Itulah sebabnya membaca dan
mendengarkan begitu penting, dan itulah sebabnya mengapa kegiatan penemuan
sangat berharga karena dengan meminta siswa untuk menemukan cara – cara dimana
bahasa digunakan, kita membantu meningkatkan kesadran mereka tentang penggunaan
kreatif antara lain dalam hal tatabahasa
Sebagai guru kita harus
siap untuk menggunakan berbagai teknik untuk membantu para siswa kita belajar
dan memperoleh pengajaran tata bahasa . kadang-kadang hal ini melibatkan antara
bahasa, kadang- kadang berarti memungkinkan siswa untuk menemukan aturan-aturan
bagi diri mereka sendiri.
3.2
Kosa Kata
Kita harus memastikan
bahwa siswa-siswa kita tahu akan kosakata, mereka memerlukan untuk tingkatan
mereka dan mereka dapat menggunakan kata-kata yang mereka ingin gunakan dan
atau kata-kata yang kita seleksi untuk para siswa untuk menggunakan kosakata
tersebut, apa itu artinya dan bagaimana hal itu bias diajarkan adalah diuraikan dengan detail di Bab 9.
3.2.1
Koasa Kata Dalam Konteks
Disisni cara untuk menemukan pembelajaran kosakata
yang menyarankan bahwa siswa harus pulang setiap sore dan belajar daftar 50
kata-kata dengan hati-hati. Seperti latihan yang mungkin mempunyai hasil yang
bermanfaat , tantu, itu menghindari salah satu pusat segi penggunaan kosakata
yaitu kata-kata dating dalam konteks. Jika kita sungguh-sungguh untuk
mengajarkan para siswa apa arti kata-kata dan bagaimana kat-kata itu di
gunakan, kita perlu menunjukan kata-kata yang sedang digunakan, bersama dengan
kata-kata lain dalam konteks. Kata –kata tidak hanya ada dalam diri mereka,
mereka hidup dengan kata-kata lain dan bergantung pada satu sama lain. Kita
memerlukan siswa untuk sadar akan hal itu, mengapa? Satu kali lagi, membaca dan
mendengar akan memainkan seperti bagain dalam kemahiran kosakata.
Ketika siswa mempelajari
kat-kata dalam konteks ,mereka lebih mungkin untuk mengingat dari pada mereka
mempelajari kata-kata sebagai kata tunggal dan jika itu tidak benar mereka akan
sedikitnya mendapatkan gambaran tentang arti kata-kata tersebut.
3.3
Percakapan
Ketika kita berdiskusi tentang percakapan di Bab 2
kita melihat bahkapan mereka dapat bahwa apa yang mereka katakan bergantung
pada nomer variable seperti dimana kita, apa yang akan kita inginkan dan siapa
yang kita ajak bicara. Itu juga tergantung kemampuan kita untuk menyusun
percakapan untuk mengatur apa yang kita katakan dalam suatu hubungan yang utuh.
Jelasnya para siswa
perlu menyadari perbedaan cara
penggunaan bahasa dalam situasi yang berbeda. Mereka perlu tahu perbedaan
antara penggunaan bahasa resmi dan bahasa tidak resmi. Mereka perlu tahu kapan
mereka dapat mengatakan sorry dan kapan itu akan lebih baik untuk mengatakan ‘I really must
appologize’ sebagai contoh. Pengetahuan tergantung pada pembelajaran fungsi
bahasa.
3.3.1
Fungsi Bahasa
Salah satu factor yang tidak tetap yang menentukan
diri kita adalah tujuan. Kita menentukan apa yang ingin kita katakana
berdasarkan tujuan apa yang ingin kita capai. Apakah kita berharap untuk
mengunddang? Untuk menyetujui? Untuk mengucapkan selamat? Semua tujua-tujuan
ini disebut fungsi bahasa, sejak mengucapkan selamat ‘ucapat selamat’ kepada
seseorang, sebenarnya memaainkan fungsi ucapan selamat secepat kata yang keluar
dari mulut anda. ‘saya berjanji’ memainkan fungsi memberi harapan. Dengan
kata-kata begitu, hubungan antara kata dan fungsinya adalah mudah. Ini lebih
rumit / kompleks ketika seseorang yang ahli berkatadengan tegas kepada
seseorang dalam suatu ruangan “ini sangat panas sekali” Dengan cara itulah
dia(laki-laki) atau dia (perempuan)
dengan jelas meminta orang lain untuk membuka jendela.
Realisasi dari banyaknya
fungsi ini seringkali dapat jatuh diantara dua perbedaan yang besar ini,
tetapi, karena ‘maukah kau dating ke bioskop?’ adalh sebuah cara yang jelas
dari ungkapan undangan, dan ‘dapatkah kamu membuka jendela?’ adalah menunjukan
sebuah fungsi permintaan dengan jelas. Kita ingin mengajarkan pada siswa kita
bagaimana menunjukan fungsi bahasa (tapi lihat 3.6.1), dan boleh menentukan
salah satu yang lebih penting untuk level tertentu. Sebuah masalah muncul lebih
dahulu, dengan bahasa yang benar digunakan untuk fungsi-fungsi ini.kita telah
melihat fungsi permintaan ditunjukan dalam dua cara (‘ini sangat panas
disisni’, ‘…dapatkah kau membuka jendela?’); tetapi kita juga bias berkata
‘mungkinkah kamu membuka jendela itu?’,dll.
Dalam memutuskan bahasa
apa yang akan kita ajarkan ketika bekerja dengan fungsi-fungsi, kita memerlukan
kerja keras dalam tingkat pemikiran kesulitan, tingkat kejelasan (adalah makna
yang jelas) dan tingkat formalitas. Pada umumnya ini terlihat aman untuk
mengatakan itu mudah, kenyataan yang jelas dan murni dari suatu fungsi bahasa
adalah lebih baik untuk siswa pada tingkat kesulitan yang sebaliknya lebih
rendah, kurangnya kejelasan dan perbedaan yang besar dalam formalitas (dan
bukan formalitas) lebih cocok bagi siswa yang lebih maju. Dengan kata lain,
kita ingin mengajarkan ‘dapatkah kamu membuka jendela itu?’ sebelum ‘mungkinkah
kau untuk membuka jendela itu?’.
3.3.2
Pengelompokan percakapan
Pada waktu yang sama sebagai siswa sedang belajar
tatabahasa, kosakata, dan fungsi bahasa, kita bisa menyarankan mereka untuk
mengerjakan cara mereka mengelompokan apa yang mereka katakan dan tuliskan kita
bias membantu mereka untuk melihat bagaimana penulis dan pembicara lain
menyusun percakapan mereka dan itu membantu mereka untuk mengerti dengan lebih
baik.
Untuk pengelompokan percakapan bahasa inggris tertulis
siswa adalah dengan perbedaan yang penting dan kita akan mempelajari ini di
sebuah sesi kepaduan (lihat 7.2.3). Dalam cabang ketrampilan mau menerima, kita
akan melihat cara melatih siswa untuk mengenal sususnan percakapan (lihat 10.4.6
dan 10.5.6).
3.4
Ketrampilan
Sebagaimana kita katakana di 2.5, pengguna yang ahli dalam suatu bahasa
pandai dalam menyusun ketrampilan bahasa, walaupun tidak semua dari mereka
memiliki tingkat yang sama dalam ketrampilan pokok.
Ini adalah tanggung
jawab kita untuk melihat bahwa ketrampilan bahasa siswa diterapkan untuk
penggunaan bahasa inggris. Dengan kata lain, kita tidak boleh mengajarkan
mereka untuk membaca dalam bahasa inggris. Dan karena mereka sedang dihubungkan
dengan bahasa luar negeri kita perlu membantu mereka dengan ketrampilan yang
sudah akrab dengan mereka (dengan kesadaran). Kita akan menekankan membaca
untuk intisari , misalnya, atau mendengarkan untuk pemahaman yang jelas. Jika
kita berkonsentrasi pada ketrampilan dan
ketrampilan pokok ini akan membantu siswa menggunakan bahasa asing dengan lebih
percaya diri dan diharapkan sukses lebih baik.
Tentu, hal ini mungkin
bahwa beberapa siswa tidak pandai dalam
semua ketrampilan dalam bahasa yang mereka miliki. Kemudian tugas kita akan
menjadi dua kalilipat: memberi mereka kepercaya dirian dalam hal bahasa inggris
dan melengkapi mereka dengan ketrampilan yang yang tidak diketahui juga dalam
bahasa ibu yang mereka miliki atau bahasa inggris.
Pada tingkat-tingkat
yang lebih rendah pengajaran kita dalam ketrampilan akan menjadi umum, menjadi
lebih beradab sebagai siswa yang lebih maju. Tetapi semua ini akan tergantung
pada kebutuhan siswa dan sillabusnya.
3.5
Silabus
Kita tahu apa yang diperlukan siswa untuk mengetahui tentang bahasa yang
mereka pelajari, tapi sebelum kita mulai mengajari mereka, kita harus
memutuskan bagian mana dari pengetahuan ini yang ingin kita berikan dan kapan?
Bagaimana bahasa ini diciptakan dan kemampuan seperti apa yang akan kita
fokuskan. Pengorganisasian ini disebut silabus.
Beberapa silabus hanya
berupa sususnan-susunan yang ringkas atau berisikan fungsinya. Beberapa silabus
ada yang lebih mendetail yang berisikan bukan hanya berisikan bahasa tetapi
juga berisikan topic dan yang menjadi subject pelajaran atau aktivitas belajar
dan tugas-tugas. Kita harus mempertimbangkan bebagai macam bentuk dari silabus
ini.
3.5.1
Struktur dan fungsi
Pada tahun 1970 sebuah perdebatan tentang apa yang seharusnya menjadi
focus dari silabus bahasa. Beberapa ahli metodologi menganjurkan untuk mengganti
silabus grammar yang lama yang berisi(verb to be, there is / there are, present continous, present simple)
menjadi silabus yang lebih bersifat fungsional (yang berisi introduction,
invitation, apologies, request, etc) dengan alas an bahwa mempelajari tatabhasa
gagal untuk menunjukan apa yang orang-orang lakukan dengan bahasa. Hal ini
menyarankan bahwa kita harus mengajari tentang fungsi terlebih dahulu baru
kemudian tatabahasanya.
Hal in akan segera
menjadi jelas, meskipun fungsi dari bahasa itu sendiri tidak memiliki asas yang
jelas, yang pertama, beberapa pelaksanaan atau penggunaan fungsi bahasa lebih
sedikit daripada phrase-phrase tertentu (you must be joking! Come of it.).
Mungkin penting untuk mempelajarinya, tetapi itulah yang kamu pelajari. Dengan
kata lain, beberapa penjelasan- penjelasan fungsional hanyalah satu bagian,
anda tidak dapat menggunakan mereka untuk menyimpulkan / menyamaratakan dengan
bahasa – bahasa yang menggunakan struktur bahasa.
Masalah yang lain
terdapat pada bagaiman cara meningkatkan fungsi yang mana yang harus menjadi yang pertama? Seperti
apa seharusnya tatabahasa itu diajarkan sehingga para siswa mampu untuk
menerapkanya dalam fungsinya. Sebenarnya fungsi pengorganisasian terdapat
sedikit kesulitan dalam menginformasikan secepatnya bahawa silabus tatabahasa
tidak dapat digunakan sampai tatabahasa itu sendiri dapat menunjukan suatu
fungsi yang mungkin banyak dan lebih sedikit sulit dari pada tatabahasa yang
menampilkan yang lain. Dan mengajarkan tentang fungsi menunjukan banyak masalah
bahwa pengajaran tatabahasa tidak dikemukakan sebelumnya. (suatu pertentangan
pendapat tentang bagaimana mengajari orang tentang keyakinan orang britis ,
contohnya anda yang mengagumi kebudayaan mereka).
Kesepakatan yang
kemudidn muncul dari sebuah perdebatan bahwa dalam sebuah bahasa tatabahasa
merupakan pengoorganisasian terbaik untuk sebuah silabus, tetapi penggunaan
fungsi dapat dikembangkan melalui silabus itu. Pada pengajaran simple past
mungkin dapat diakhiri dengan pelajaran apologies (I’m sorry I’m late). Pada
bagian have to dan would like to mungkin dapat dimasukan fungsi-fungsinya
seperti ‘would you like to have dinner?’ ‘I cant’ ‘ I’m afraid. I have to do my
homework’.
3.5.2
Kosakata
Suatu cara pengorganisasian sebuah silabus menjadi ke dalam bentuk
kosakata daripada tatabahasa atau fungsinya. Hal ini akan lebih menguntungkan
untuk memberikan kata-kata dalam sebuah pembentukan dan dengan cara yang lebih
teratur. Sungguh dengan adanya pembelajaran kosakata yang berbasis pada
computer seperti sebuah silabus yang sudah menjadi kemungkinan yang sangat
nyata. Kosakata yang berdasarkan silabus sangatlah perlu untuk menghubungkannya
dengan silabus tatabahasa, namun cara menghubungkan yang sudah dapat dibuat
belum sepenhnya jelas. Meskipun usaha untk itu sudah dilaksanakan, ide tentang
kosakata sebagai bagian dari silabus lebih baik daripada renungan tentang
dekatnya hubungan antara silabus dan topic berdasarkan silabus., antara situasi
dan topic merupakan bagian dari kosakat yang berkelompok bersama.
3.5.3
Silabus topic dan tugas
Untuk membuat silabus tidak hanya dapat dilakukan dengan bahasa. Kita
juga dapat membuat silabus berdasarkan situasi seperti (di bank, di stasiun
kereta). Hal ini merupakan ide yang bagus terutama jika siswa menyukai situasi
tersbut. Tetapi untuk siswa bahasa pada umumnya, kita dapat menemukan situasi
tersebut dengan lebih keras sampai
kosakatanya benr-benar dikuasai dan dapat menggunakan bahasa ketika
benar-benar ada pada situasi tersebut.
Silabus berdasarkan topic mengambil subjek atas topic sebagai dasar
pembentukan mereka. Pada bab 1 mungkin bisa diisi dengan kosakata, bab 2
fashion, bab 3 keluarga, dll. Organisasi seperti ini memungkinkan terjadinya
pelebaran dalam bahasa dan kegiatan.
Meskipun topiknya tentang kesehatan, para siswa bisa berbicara tentang
tubuh, penyakit dan obat, hidup sehat, bahaya lingkungan terhadap kesehatan,
dll.
Silabus berdasarkan topic sangat mungkin untuk materi kosakata. Itu juga
sangat berguna pada tingkat lanjutan sampai dengan pembatasan bahasa (untuk
pemula dan anak-anak SD) sangatlah sulit untuk meneruskan topic hingga waktu
yang lama.
Secara umum , bahaya dari silabus berdasarkan topic adalah karena mereka
meminta para siswa meneruskan ketertarikan mereka pada topic, kadang-kadang
kita tidak memperbolehkanya. Menskipun topic menyediakan cara membuat silabus,
yang mana banyak guru dan murid menemukan tempat-tempaat yang menarik. Karena
mereka meminta pada pengajaran pahasa untuk kepentinganya sendiri, tetapi
menggunakanya dalam pelayanan dari subject yang menarik.
Silabus ini berdasarkan tugas, disisi lain , mengambil penilaian atau
tugas sebagai dasar pokoknya. Silabus ini berupa daftar-daftar tugas, lebih
banyak dari pada bahasa atau topic, dll. Silabus berdasarkan cara ini khususnya
lebuh berguna untuk meningkatkan kemampuan latihan / mengerjakan tugas. Dimana
para siswa dapat belajar denagn cepat melaui salah satu skill yamg membutuhkan
kehati-hatian dalam mengerjakan jalan untuk cara-cara umum. Meskipun mereka
lebih boleh dibatasi dalam bentuk bahasa.
3.6.4
Kebutuhan Silabus dan kebutuhan Siswa
Bentuk akhir silabus mungkin saja bergantung pada tingkat kebutuhan siswa yang akan
diajar.silabus untuk kelompok ahli pertanian mungkin terlihat sangat berbeda
dengan silabus kelompok para pembantu ahli tersebut. Tingkatan siswa menjadi
penting karena kita akan memperkirakan silabus awal yang berbeda dari yang lain
untuk peningkatan siswa. Usia siswa memungkinkan untuk memiliki banyak hal
untuk melakukan sesuatu sebanyak mungkin terutama suatu dimana pemilihan tema
dan topic diperhatikan.
Factor lain yang bermain
peran, seberapa sering siswa belajar? Apakah latar belakang budaya pendididkan
siswa? Berapa banyak siswa yang senang berada di kelas?
Kita guru bias membatasi
silabus dalam beberapa cara bergantung pada kebutuhan siswa. Untuk para pemula,
guru membatasi bahasa dalam sebuah silabus . untuk siswa program Alam yang akan
atau sudah meluluskan belajarnya, guru bias membatasi kemampuan- kemampuannya
dalam silabus yang bertujuan untuk membaca , walaupun tidak melaui mengartikan
tertentu. Untuk pembantu ahli, guru bias membatasi latihan bidang yang lain,
contohnya simulasi dan bermain peran.
Buku ini menggunakan
bahasa inggris secara umum, meskipun dalam konteksnya guru harus melatih
pembatasan berita / info dengan kepedulian yang besar. Tentu saja, seperti yang
sudah dituliskan sebelumnya, bahasa dapat dibatasi menurut tingkatannya.
Guru/kita berniat membatasi pilihan kita yang berupa topic dan aktivitas
berdasarkan pada karakter siswa yang akan diajar, tetaapi hal ini hanya akan
ada dalam istilah kecocokan / keserasian menurut ukuran usia dan kelas,dll.
Mengajar kelas bahasa inggris secara umum mengartikan pada pembuat / perancang
silabus, materi penulis dan guru yang memiliki cakupan yang luas pada pemakaian
/ penggunaan mereka.
Satu area yang kita
perkirakan untuk menerapkan pembatasan atau batasan-batasannya adalah area
keahlian bahasa- kami menghendaki untuk memasuki pekerjaan dalam semua keahlian
dalam silabus kami, dalam kat-kata yang lain. Tentu saja, kami mengesampingkan
beberapa jenis (seperti menulis laporan teknik, membaca artikel ilmiah) dari
daftar kami dan kami juga membatasi sub-sub kemampuan berdasarkan pada
timgkatanya, tetapi untuk kursus bahasa inggris secara umum seharusnya memiliki
keempat keahlian kursus.
Selanjutnya siapa yang
akan menyatakan perbedaan dalam jenis silabus yang berbeda? Kentaanya bahwa
perancang silabus harus mampu menyusun semua unsure yang telah dijelaskan ke
dalam unsure yang sama. Suatu program belajar bahasa harus memiliki daftar
bahasa untuk diajarkan (dan dalam perintah appa?), fungsi atau manfaat,
kosakata, tema dan topic latihan yang akan disepakati dengan(dan situasi yang
telah mereka sepakati) dan daftar tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan yang
termasul didalamnya. Walaupun kamu merancang silabus untuk system pendidikan
nasional atau secara sederhana untuk kalangan sendiri, itu semua adalah masalah
yang menghadapimu (seperti yang akankita lihat katika kita memperhatiakan
rencana pembelajran di Bagian 12). Cara itu, yang merupakan daftar-daftar
tertulis (atau non tertulis jika guru memiliki itu semua dalam kepalanya.)
mungkin akan berbeda. Informasi bahwa bagian silabus merupakan prinsip pokok
kumpulan mungkin tidak akan penting, oleh karena itu sejak hal itu ada dalam
hubungan semua elemen yang kita rencanakan untuk kebutuhan siswa kita lebih
tercukupi.
3.7
Macam-macam Bahasa
Kebutuhan pernyataan terbaru yang perlu dituntaskan
dengan bab ini adalah pada apa yang siswa perlu pelajari dan itu adalah
pertanyaan-pertanyaan dalam jenis bahasa. Tegasnya, kita bisa bertanya apakah
kita harus mengajarkan bahasa inggris orang amerika atau bahasa inggris orang
britis? Bagaimana dengan bahasa inggris orang jamaika, bahasa inggris orang Nigeria atau bahasa inggris orang India ?
Bagaimana juga dengan bhasa inggris orang british utara dan britis selatan?
Situasinya sangat
kompleks. Kita tidak bisa mengatakan bahwa bahas inggris adalah satu-satunya
bahasa inggris yang memiliki banyak bahasa atau lebih tepatnya ada banyak
sekali jenis bhasa inggris yang digunakan di seluruh penjuru dunia.
Untuk siswa tingkayt
kemampuan rendah, mungkin saja nasehat / pesan untuk cenderung memilih pada
suatu jenis bahasa inggris saat siswa menujun area pertengahan, meskipun begitu
bahasa ditampilkan dalam jenis-jenis dan tekanan yang lain.dalam silabus bhasa
inggris sebagai bahasa internasional menjadi penting saat ada pengguna bahasa
yang kompeten mampu memehami sebanyak mungkin jenis-jenis dan tekanan dalam
bahasa inggris.
3.8
Kesimpulan
Dalam bab ini membahas apa yang siswa bahasa harus pelajari?
Kita melihat pada kebutuhan mengajari siswa bagaiamana
membentuk / membuat dan memiliki suara atau penekanan dan intonasi bahasa. Kami
mengungkapkan bahawa untuk banyak tujuanpengucapan pembicara asli yaitu
tidaklah tepat, tetapi efisisen komunikasi (dalam bentuk bahasa asing yang bisa
dimengerti) sebelumnya. Kami menekankan pentingnya mendengar sebagai cara
memadai untuk pengucapan.
Kami membahasa
tatabahasa yang siswa butuhkan untuk mencatat bahawa tatabahasa meruoakan
kebutuhan siswa dalam tingkatan yang lebih rendah sedangkan beberapa yang alain
lebih memiliki bentuk yang tepat untuk kemajuan tingkatan. Kami menitik
beratkan kebutuhan siswa supaya memiliki kesadaran berbahasa dan salah satu
bagianya berfungsi untuk menggunakan kegiatan-kegiatan penemuan.
Kami membahas bagaimana
siswa perlu mempelajari cara pengungkapan fungsi dalam bahasa inggris dan
perlunya ketelitian melatih mereka sejauh mana penggunaan kemampuan berbahasa
yang mereka terapkan dalam bahasa asing
serta menitik beratkan kebutuhan kerja pada pembicaraan dalam organisasi.
Kami membahas dasar
silabus yang disususn dan mengukur hasil relative pada tatabhasa, kosakata,
fungsi, situasi, topic, dan tugas-tugas sebagai pengelompokan prinsip utama
yang mencangkup silabus untuk menggabungkan semua unsure menjadi tingkatan yang
lebih rendah pada jenis atau tipe guru dalam bahasa inggris mungkin saja
menjadi hal utama untuk siswa sedangkan untuk lebih mendorong pengetahuan siswa
dalam berbagai macam jenis bahasa inggris yaitu keuntungan yang tentunya
terbatas.