MAKALAH SEJARAH KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Keperawatan memiliki dan akan selalu
memiliki jawaban terhadap kebutuhan kliennya. Pada masa perang, respon
keperawatan akan menjawab kebutuhan korban pada saat peperangan. Saat terjadi
krisis pelayanan kesehatan dimasyarakat seperti wabah penyakit atau sumber daya
pelayanan kesehatan yang tidak memenuhi syarat, para perawat akan
menyelenggarakan imunisasi yang berbasis masyarakat.
Para perawat mempelajari dan menguji cara
baru dan lebih baik untuk menolong kliennya. Perawat peneliti merupakan
pemimpin dalam perluasan pengetahuan keperawatan dan disiplin ilmu pelayanan
kesehatan lainnya. Pada awal sejarah keperawatan saat Perang Crimean, Florence
Nightingale mempelajari dan memperbaiki metode sanitasi lingkungan perang. Dan
berhasil mengurangi angka kematian dan infeksi berbagai penyakit.
Pengetahuan mengenai sejarah profesi
perawat akan meningkatkan kemampuan anda untuk memahami sisi social dan
intelektual dari disiplin ilmu ini. Walaupun tidak dapat dijelaskan secara
praktis untuk menjabarkan seluruh aspek sejarah dari keperawatan professional.
2.
Tujuan
1.
Mengetahui bagaimana
sejarah keperawatan dalam ruang lingkup Internasional
2.
Mengetahui
bagaimana sejarah keperawatan dalam ruang lingkup nasional
3.
Mengetahui
hubungan sejarah masa lalu dengan masa kini
BAB II
ISI
1. Sejarah Keperawatan Internasional
Keperawatan sebagai
suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di bumi ini, keperawatan terus
berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban teknologi dan kebudayaan. Konsep
keperawatan dari abad ke abad terus berkembang, berikut adalah perkembangan
keperawatan di dunia.
1.
Sejak zaman
manusia itu diciptakan (manusia itu ada)/Zaman Purba
Di mana pada dasarnya
manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri sendiri sebagaimana
tercermin pada seorang ibu. Naluri yang sederhana adalah memelihara kesehatan
dalam hal ini adalah menyusui anaknva sehingga harapan pada awal perkembangan
keperawatan, perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc) kemudian
bergeser ke zaman purba di mana pada zaman ini orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan
mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan ini dikenal
dengan nama animisme, di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena
kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa
yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat
menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Pada saat itu peran perawat sebagai
ibu yang merawat keluarganya yang sakit dengan memberikan perawatan fisik serta
mengobati penyakit dengan menghilangkan pengaruh jahat.
Kemudian dilanjutkan
dengan kepercayaan pada dewa-dewa di mana pada masa itu penyakit dianggap
disebabkan karena kemarahan dewa sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat
pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut dengan
bantuan priest physician. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah
dengan adanya diakones dan philantrop yang merupakan suatu kelompok wanita tua
dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta kelompok kasih
sayang yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia dan hidupnya
ditujukan pada perawatan orang yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah
rumah-rumah perawatan dan akhirnya mulailah awal perkembangan ilmu keperawatan.
2.
Zaman keagamaan
Perkembangan
keperawatan ini mulai bergeser ke arah spiritual di mana seseorang yang sakit
dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah
tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut
sebagai. tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang mampu mengobati
adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak
yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
3.
Zaman Masehi
Keperawatan dimulai
pada saat perkembangan agama Nasrani, di mana pada saat itu banyak membentuk
diakones (deaconesses), suatu organisasi
wanita yang bertujuan mengunjungi orang sakit sedangkan orang laki-laki di
berikan tugas dalam membrikan perawatan untuk mengubur bagi orang yang
meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti
Monastic Hospital. Pada saat itu rumah sakit di gunakan sebagai tempat merawat
orang sakit,orang cacat,miskin dan yatim piatu. Pada saat itu pula di daratan
benua Asia, khususnya di Timur Tengah, perkembangan keperawatan mulai maju
seiring dengan perkembangan agama Islam.
Keberhasilan Nabi
Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam di ikuti dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan dan obat-obatan.
Sebagaimana dalam AlQuran di tuliskan pentingnya menjaga kebersihan diri,
makanan, lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut melahirkan tokoh Islam
dalam keperawatan yang di kenal dengan nama Rufaidah.
4.
Zaman permulaan
abad 21
Pada permulaan abad ini
perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan dengan faktor keagamaan
akan tetapi berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah
masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan
pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu digunakan untuk merawat
sakit tidak lagi digunakan.
5.
Zaman sebelum
perang dunia kedua
Pada masa perang dunia
kedua ini timbal prinsip rasa cinta sesama manusia di mana saling membantu
sesama manusia yang membutuhkan. Pada masa sebelum perang dunia kedua ini tokoh
keperawatan Florence Nightingale (1820-1910) menyadari adanya pentingnya suatu
sekolah untuk mendidik para perawat, Florence Nightingale mempunyai pandangan
bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi
perawat, ketentuan jam kerja perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat.
Usaha Florence adalah dengan menetapkan struktur dasar di pendidikan perawat
diantaranya mendirikan sekolah perawat mnetapkan tujuan pendidikan perawat
serta menetapkan pengetahuan yang harus di miliki para calon perawat.
Florence dalam
merintis profesi keperawatan diawali
dengan membantu para korban akibat perang krim (1854 - 1856) antara Roma dan
Turki yang dirawat di sebuah barak rumah sakit (scutori)
yang akhirnya
mendirikan sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Thomas di London dan juga
mendirikan sekolah perawatan dengan nama Nightingale Nursing School.
6.
Masa selama
perang dunia kedua
Selama masa selama
perang ini timbal tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat
penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan
perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.
7.
Masa pascaperang
dunia dua
Masa ini masih
berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat perang
dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di
Amerika, perkembangan keperawatan pada masa itu diawali adanya kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan, pertambahan penduduk yang relatif tinggi
sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan, pertumbuhan
ekonomi yang mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran dengan diawali adanya penemuan-penemuan
obat-obatan atau cara-cara untuk memberikan penyembuhan bagi pasien,
upaya-upaya dalam tindakan pelayanan kesehatan seperti pelayanan kuratif,
preventif dan promotif dan juga terdapat kebijakan Negara tentang peraturan
sekolah perawat.
Pada masa itu
perekembangan perawat di mulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat
individu bergeser ke arah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat
di akui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian dalam
pemberian penghargaan pada perawat atas tangung jawabnya dalam tugas.
8.
Periode tahun
1950
Pada
masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan
pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai
pendidikan setingkat master dan doktoral. Kemudian penerapan proses keperawatan
sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah
suatu proses, yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
2.
Sejarah Keperawatan Nasional
Sejarah
perkembangan keperawatan di Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh kolonial
penjajah diantaranya Jepang, Belanda dan Inggris. Dalam perkembangannya di
Indonesia dibagi menjadi dua masa diantaranya:
A. Masa
sebelum kemerdekaan,
Pada masa itu negara
Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasal dari Indonesia
disebut sebagai Verpleger dengan dibantu oleh zieken oppaser sebagai penjaga
orang sakit, perawat tersebut pertama kali bekerja di rumah sakit Binnen
Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799 yang ditugaskan untuk
memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda, sehingga akhirnya pada masa
Belanda terbentuklah dinas kesehatan tentara dan dinas kesehatan rakyat.
Mengingat tujuan pendirian rumah sakit hanya untuk kepentingan Belanda, maka
tidak diikuti perkembangan dalam keperawatan.
Kemudian pada masa penjajahan
Inggris yaitu Rafless, mereka memperhatikan kesehatan rakyat dengan moto
kesehatan adalah milik manusia dan pada saat itu pula telah diadakan berbagai usaha
dalam memelihara kesehatan diantaranya usaha pengadaan pencacaran secara umum,
membenahi cara perawatan pasien dangan gangguan jiwa dan memperhatikan
kesehatan pada para tawanan.
Beberapa rumah sakit dibangun
khususnya di Jakarta yaitu pada tahun 1819, didirikan rumah sakit Stadsverband,
kemudian pada tahun 1919 rumah sakit tersebut pindah ke Salemba dan sekarang
dikenal dengan nama RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), kemudian diikuti
rumah sakit milik swasta. Pada tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu
dan kedatangan tentara Jepang. Perkembangan keperawatan mengalami
kemunduran.
B. Masa
setelah kemerdekaan
Pada tahun 1949 telah banyak
rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi
kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekolah perawat, kemudian
pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara dengan diploma. Pada
tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat dengan
sarjana yang dilaksanakan di Universitas Indonesia dengan nama Program Studi
Ilmu Keperawatan dan akhirnya dengan berkembangnya Ilmu Keperawatan, maka
menjadi sebuah Fakultas Ilmu keperawatan dan beberapa tahun kemudian diikuti
berdirinya pendidikan keperawatan setingkat S1 di berbagai univeisitas di
Indonesia seperti di Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Keperawatan berespons dan beradaptasi
terhadap tantangan baru secara berkesinambungan. Evolusi keperawatan membuat
profesi ini berada pada masa-masa paling menantang dan mengagumkan selama
perjalanan sejarah. Perawat berada pada posisi unik, yaitu profesi untuk
meningkatkan dan membentuk masa depan dari pelayanan kesehatan. Keperawatan
merupakan kombinasi pengetahuan, dari ilmu fisik, kemanusiaan, dan social,
bersama dengan kompetensi klinis yang dibutuhkan untuk melayani kepentingan
individual dari klien dan keluarganya.
2.
Saran
Hendaknya sebagai seorang perawat, kita
harus mampu mengembangkan keterampilan yang kita miliki dengan mampu untuk
menyesuaikan diri dengan evolusi-evolusi yang terjadi pada dunia keperawatan
itu sendiri. Dengan seringnya kita melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam
setiap tindakan yang diambil, maka akan mudah bagi kita untuk menjawab semua
keluhan-keluhan klien dengan didasari critical
thinking yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A. Aziz Alimul.
(2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2. Jakarta: Salemba Medika
Asmadi.(2008). Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC http://perawattegal.wordpress.com di akses selasa 24 agustus 2010 pukul 10:15am