MAKALAH
AKUNTANSI MANAJEMEN
Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
” Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah mata kuliah Akuntansi Manajemen.
Selain itu makalah ini juga dibuat dengan tujuan agar para pembaca dapat
mengetahui tentang Ruang Lingkup
Akuntansi Manajemen. Dan agar para pembaca dapat lebih memahami apa yang
dimaksud dengan Akuntansi Manajemen itu sendiri.
Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ratih Kusumastuti, SE., MM. selaku
dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen. Dan penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari, makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk para pembaca sekalian.
Tasikmalaya,Januari 2015
Penulis
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Untuk
mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit) dengan efisien
dan efektif, Manajemen membutuhkan
informasi terinci tentang operasi perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang
harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang
terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll.
Semua persoalan
tersebut akan bisa diatasi oleh Manajemen
apabila Manajemen memperoleh
informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya Manajemen harus memperoleh informasi
tentang masukan dan keluaran operasi atau perusahaan untuk dasar operasinya.
Tanpa informasi tentang masukan dan keluaran, maka tidak mungkin Manajemen dapat mengambil keputusan
dengan tepat.
Untuk mengatasi hal
tersebut diperlukan system informasi yang memadai. Yaitu system informasi untuk
perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. System
informasi yang berhubungan dengan masalah Akuntansi
atau keuangan merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan Manajemen, dan system informasi
yang berhubungan dengan Akuntansi
tersebut disebut Akuntansi Manajemen. (Machfoedz,
Mas’ud, Akuntansi Manajemen, 2002)
BAB II
Pembahasan
2.1 Konsep yang melatar belakangi lahirnya Akuntansi
Manajemen
a. Sejarah
Akuntansi Manajemen
Pada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai
berkonsentrasi dalam pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas
besar. Para manajer dan insinyur pada
perusahaan metal telah mengembangkan untuk menghitung relevant product cost yang
disebut scientific
management. Prosedur ini digunakan untuk menganalisis produktivitas
dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya pemikiran Akuntansi maka setelah tahun 1914
prosedur tersebut mulai hilang dari praktik Akuntansi perusahaan.
Setelah Perang
Dunia I, terdapat peraturan Akuntansi
keuangan yang mempunyai dampak berkurangnya informasi Akuntansi yang bermanfaat untuk
mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada
informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan even
yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925,
informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak
perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan prosedur Akuntansi Manajemen seperti yang dikenal sekarang.
Selama
kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk
mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi Akuntansi keuangan. Usaha tersebut
menggunakan model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan perusahaan
tekstil abad 19, dan dalam rangka
mengatasi masalah produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos
persediaan. Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk
menjelaskan masalah nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut
dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari
laporan keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan
keputusan (kos Manajemen).
Mulai
tahun 1980an sampai sekarang, Akuntansi Manajemen mengalami masa perkembangan
yang pesat dengan perannya sebagai pendamping Akuntansi keuangan. Johnson
dan Kaplan menuliskannya dengan indah dalam “Relevance Lost: The Rise and
Fall of Management Accounting”. (www.google.com)
b. Pengertian Akuntansi Manajemen
Suatu tipe informasi kuantitatif yang
menggunakan uang sebagai satuan ukuran, yang digunakan untuk membantu Manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan
perusahaan atau informasi keuangan merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe
Akuntansi Manajemen yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi. (www.google.com)
2.2 Peranan Akuntansi Manajemen dalam
Organisasi dan Peranan Informasi bagi Manajer.
Organisasi dan Sasarannya
Organisasi dapat
didefenisikan sebagai sekelompok orang yang menyatu
bersama karena beberapa tujuan bersama. Tujuan bersama
yang mengarahkan kerja organisasi disebut sasaran organisasi. Tidak semua organisasi
mempunyai sasaran yang sama namun sebagian besar organisasi mempunyai sasaran
untuk memperoleh keuntungan. (Ray, H, Garrinson, D.B.A, Akuntansi Manajemen
1987)
Selain
sasaran untuk memperoleh keuntungan dari dana yang telah ditanamkan pada perusahaan,
organisasi/perusahaan juga mempunyai sasaran lain yaitu ingin memperoleh dan
mempertahankan reputasi integritas, wajar, dan dapat dipercaya. Perusahaan
ingin juga menjadi suatu kekuatan yang positif dalam lingkungan social dan
ekologi tempat perusahaan menjalankan aktifitas.
Akuntansi Manajemen sebagai suatu Tipe Informasi
Akuntansi Manajemen dipandang sebagai suatu tipe Akuntansi yang merupakan suatu proses
untuk mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan para manajer dalam
perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. Informasi adalah
suatu data, fakta, pengamatan, persepsi atau sesuatu yang lain yang menambah
ilmu pengetahuan. (www.google.com)
Definisi lain menyebutkan informasi adalah data yang sudah
diolah, atau dengan kata lain hasil olahan data yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi ini berbeda dengan berita atau issue.
Pemerolehan informasi dapat dari berbagai sumber baik eksternal maupun
internal.
Karakteristik
informasi yang berkualitas :
1. Tepat
waktu: Informasi harus tepat waktu
karena apabila informasi datang terlambat maka informasi tersebut
tidak berguna lagi. Ketepatan
waktu
sangat diperlukan Manajemen dalam
persaingan global.
2.
Relevan : Relevan adalah kesesuaian informasi
tersebut dengan kebutuhan Manajemen. Informasi yang relevan akan sangat mendukung Manajemen dalam pengambilan keputusan.
3.
Akurat : Informasi yang akurat akan menjamin
ketepatan dalam pengambilan keputusan Manajemen.
4.
Broadscope : adalah
keluasan informasi. Dengan informasi yang luas, Manajemen dapat
meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari
keputusan yang dibuat.
Pengertian Informasi Akuntansi Manajemen :
Informasi Akuntansi
Manajemen mengacu pada proses
perbaikan nilai secara terus menerus untuk menambah nilai produk atau jasa yang
berkaitan dengan rencana, desain, ukuran dan operasi system informasi financial
dan nonfinancial yang membimbing dan mengarahkan tindakan Manajemen, memotivasi perilaku, dan mendukung serta menciptakan
nilai budaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi.
Manfaat
Informasi :
1. Dapat mengurangi ketidakpastian.
2.
Membantu Manajemen
untuk bertindak lebih baik.
3.
Membantu Manajemen
untuk mengenali lingkungan internal maupun eksternal.
4.
Membantu Manajemen
dalam penilaian kinerja.
5. Membantu perencanaan Manajemen.
6. Memotivasi Manajemen.
Peranan Akuntansi Manajemen bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam Organisasi
Secara hirarki Manajemen
dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu Manajemen atas(senior executive), Manajemen menengah(middle management), dan Manajemen bawah(operational level. Masing-masing tingkatan ini
membutuhkan informasi yang berbeda-beda.( Samsryn, L.M, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar
2002)
Contoh :
Pada organisasi
bengkel supervisor merupakan Manajemen
tingkat bawah (operational level). Tugas supervisor adalah memeriksa sepeda
motor dll. Informasi yang dibutuhkan adalah jumlah kerusakan, keseringan
kerusakan, jumlah komponen yang dibutuhkan dan sebagainya.
Sementara manajer bengkel merupakan tingkatan Manajemen menengah, informasi yang
dibutuhkan berbeda dari level operasional. Level menengah membutuhkan informasi
seperti yang berkaitan dengan cara meningkatkan pendapatan (laba) perusahaan. Manajemen tingkat menengah ini lebih
terfokus pada cara atau strategi yang dapat meningkatkan laba perusahaan.
Sedangkan pemilik (owner) atau jajaran direksi merupakan
contoh dari Manajemen atas (senior
executive). Pada level ini membutuhkan informasi tentang bagaimana cara untuk
menyusun strategi mempertahankan market share bengkel, memperbesar omset
perusahaan, diversifikasi perusahaan, loyalitas dan kepuasan pelanggan dan
sebagainya.
Tampak jelas pada contoh diatas bahwa masing-masing
tingkatan Manajemen perusahaan
membutuhkan informasi berbeda satu dengan lainnya.
Peranan informasi bagi manajer
Seperti yang telah kita ketahui informasi sangat berperan
dalam pembuatan keputusan bagi manajer, karena manajer merupakan pimpinan dan
peserta aktif dalam proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Oleh karena itu manajer sangat berperan penting dalam pengambilan
keputusan dan mengarahkan organisasi agar dapat mencapai sasaran.
Sedangkan informasi itu sendiri merupakan “mesin” yang
membuat Manajemen berjalan. Dalam
ketiadaan aliran informasi yang kontinyu Manajemen
akan menjadi tidak berdaya dalam melakukan sesuatu. Oleh karena itu, organisasi
diharuskan memiliki jaringan yang luas, agar memungkinkan berbagai tingkat Manajemen dapat berhubungan melalui
saluran komunikasi tersebut.
Dengan adanya informasi yang actual dan terpercaya maka
manajer dapat mengambil keputusan dengn lebih terarah dan efektif.
2.3 Perbedaan Akuntansi
Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Keterangan
|
Akuntansi Keuangan
|
Akuntansi Manajemen
|
Audience
|
Eksternal
|
Internal
|
Tujuan
|
Melaporkan kinerja masa lalu pada pihak eksternal
|
Memberitahukan perbuatan keputusan internal oleh tenaga
dan manajer umpan balik dan pengendalian kinerja operasi
|
Waktu
|
Terlambat,
historis
|
Saat ini, orientasi masa yang akan datang.
|
Tipe
Informasi
|
Hanya
mengukur keuangan.
|
Keuangan dan operasional dan pengukuran fisik proses,
teknologi, supplier, pelanggan dan kompetitor
|
Batasan
|
Regulasi, dikendalikan oleh aturan-aturan standar
keuangan
|
Tidak ada regulasi, system dan informasi ditentukan
oleh Manajemen untuk mempertemukan
kebutuhan stratejik dan operasional
|
Sifat
informasi
|
Objektif,
dapat di audit,reliable, konsisten, dan tepat
|
Lebih subjektif dengan pertimbangan valid, relevan dan
akurat
|
Cakupan
|
Laporan
organisasi keseluruhan
|
Memberitahukan
keputusan dan tindakan
|
Selain memiliki perbedaan antara Akuntansi keuangan dan Manajemen juga memiliki persamaan yaitu :
1.
Prinsip Akuntansi
yang lazim diterima baik dalam Akuntansi
keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam
Akuntansi Manajemen.
2.
Sama-sama menggunakan informasi operasi yang sama.(Hariadi,
Bambang, Akuntansi Manajemen 2002)
2.4 Peran
Akuntan Manajemen
Perilaku Etis Akuntan Manajemen
Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang
benar dan sesuai serta tepat. Tingkah laku kita mungkin benar atau salah,
sesuai atau menyimpang, dan keputusan yang kita buat dapat adil atau berat
sebelah. Orang sering berbeda pandangan terhadap arti istilah etis, tetapi
nampaknya terdapat suatu prinsip umum yang mendasari semua system etika.
Ada 10 nilai inti
yang diidentifikasi menghasilkan prinsip-prinsip yang melukiskan benar dan
salah dalam kerangka umum, yaitu :
·
Kejujuran
(honesty)
·
Integritas
(integrity)
·
Memegang
janji (promise keeping)
·
Kesetiaan
(fidelity)
·
Keadilan
(fairness)
·
Kepedulian
terhadap sesama (caring for others)
·
Penghargaan
kepada orang lain (respect for others)
·
Kewarganegaraan
dan bertanggung jawab (responsible citizenship)
·
Pencapaian
kesempurnaan (pursuir of excellence)
·
Akuntabilitas
(accountibillity)
(www.google.com)
IMA (Instititute of Management Accountants) mengeluarkan
pernyataan tentang standar perilaku etis
akuntan Manajemen. Standar tersebut
adalah sebagai berikut.
1) Kompetensi
Akuntan Manajemen bertanggungjawab untuk
a)
Menjaga tingkat kompetensi professional yang dimiliki
dengan terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.
b)
Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hokum,
peraturan, dan standar teknis yang berlaku.
c)
Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas
setelah melakukan analisis yang benar terhadap informasi yang relevan dan dapat
dipercaya.
2) Kerahasiaan
Akuntan Manajemen bertanggungjawab untuk :
a)
Tidak membocorkan informasi rahasia tanpa ijin, kecuali
diharuskan secara hokum.
b)
Memberi tahu bawahan seperlunya dan memonitor aktivitas
mereka untuk menjaga kerahasian tersebut.
3) Integritas
Akuntan Manajemen
bertanggungjawab untuk :
a) Menghindari konflik kepentingan
actual.
b)
Menahan diri dari aktivitas yang akan menimbulkan
kecurigaan terhadap kemampuan mereka untuk melakukam tugasnya secara etis.
c)
Menolak pemberian, penghargaan, dan keramah-tamahan yang dapat mempengaruhi
mereka dalam bertugas.
d)
Menahan diri untuk tidak melakukan penggerogotan terhadap
legitimasi organisasi dan tujuan-tujuan etis, baik secara aktif maupun pasif.
e) Mengkomunikasikan berbagai batasan
profesional
f)
Mengkomunikasikan informasi yang baik atau buruk dan penilaian atau opini professional.
4) Objektivitas
Akuntan Manajemen bertanggungjawab untuk :
a)
Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif
b)
Mengungkapkan semua informasi yang relevan dan dapat
diharapkan mempengaruhi pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan rekomendasi
yang dikeluarkan.
5) Resolusi konflik etika
Dalam pelaksanaan
standar perilaku etis, akuntan Manajemen
mungkin menghadapi masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak etis atau
dalam menyelesaikan konflik etika. Ketika menghadapi isu-isu etika yang penting, akuntan Manajemen harus mengikuti kebijakan
yang ditetapkan organisasi dalam mengatasi konflik. Jika kebijakan ini tidak
menyelesaikan konflik etika, akuntan Manajemen
harus mempertimbangkan tindakan berikut ini :
a)
Mendiskusikan masalah tersebut dengan supervisor kecuali
jika masalah tersebut melibatkan atasannya.
b)
Menjelaskan konsep-konsep
yang relevan melalui diskusi rahasia dengan seorang penasihat yang
objective untuk mencapai pemahaman terhadap tindakan yang mungkin dilakukan.
c)
Jika konflik etika masih ada setelah dilakukan tindakan
terhadap semua jenjang, akuntan Manajemen
mungkin tidak mempunyai jalan lain kecuali mengundurkan diri dari organisasi
dan memberikan memo yang informative kepada perwakilan organisasi yang
ditunjuk.
d)
Kecuali diperintah secara hukum, mengkomunikasikan
masalah tersebut kepada berbagai otoritas atau individu yang tidak ada hubungan
dengan organisasi bukanlah pertimbangan yang tepat.
Bab III
Kesimpulan
3.1 Kesimpulan
Akuntansi Manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu Akuntansi yang menitikberatkan
permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan organisasi
tersebut. Laporan dari bagian Akuntansi
dalam perusahaan dapat membantu manajer mengambil keputusan dengan lebih bijak
dan terarah, setelah keputusan diambil biasanya bagian Akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan efisien.
Atau
dengan kata lain Akuntansi
Manajemen dan Laporan Akuntansi menyajikan informasi yang
terutama ditujukan untuk member gambaran kondisi financial dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Dilain pihak para manajer harus menentukan tujuan perusahan,
menjabarkan tujuan tersebut, mengevaluasi dan mengambil tindakan untuk
pencapaian, sesudah itu mengendalikan apa yang telah ditetapkan. Informasi Akuntansi sangat membantu menjalankan
fungsi manajer tersebut.
Daftar Pustaka
Hariadi, Bambang, Akuntansi Manajemen, edisi 1.
Yogyakarta : BPFE 2002
Machfoedz, Mas’ud, Akuntansi Manajemen, Jakarta : BPFE
2002
Samsryn, L.M, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar,
Jakarta : Rajawali Pers, 2002
Ray, H, Garrinson, D.B.A, Akuntansi Manajemen, Yogyakarta
: Ak Group 1987
www.google.com