DEFINISI DAN PERKEMBANGAN SINGKAT ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang
sangat luas liputannya. Definisi ilmu ekonomi setiap ekonom pada dasarnya sama
yaitu meliputi scarcity (kelangkaan),
kemakmuran dan kepuasan.
Sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya
bermula sejak tahun 1776, setelah Adam Smith (ekonom Inggris) menerbitkan buku
berjudul “An Into the Nature and Causes of the Wealth of Nation”.
Menurut Profesor P. A. Semuelson, ilmu ekonomi adalah :
“Suatu studi
mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa
penggunaan uang, dengan menggunakan
sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai
cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya
untuk kebutuhan konsumen, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu
dan golongan masyarakat”.
Dengan
demikian persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi pada
hakekatnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan : bagaimana caranya menggunakan
sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar penggunaan tersebut dapat
memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu dan
masyarakat.
Perkembangan ilmu ekonomi sudah dimulai oleh ARISTOTELES
(350 SM) dan baru menjadi disiplin ilmu tersendiri sejak tahun 1776 dengan
pelopor ADAM SMITH. Sedang ilmu ekonomi mikro yang kita kenal sekarang dirintis
pengembangannya oleh ALFRED MARSHAL dalam tahun 1870-an dengan bukunya : "Principle of Economics".
Dari definisi di atas dapat dikutip kesimpulan : Pertama,
Sumber pemuas manusia itu terbatas adanya, sebab kebutuhan itu sendiri relatif
jumlahnya. Tidak ada manusia yang
bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Kedua,
bagaimana cara yang terbaik untuk menetapkan pikiran diantara berbagai
alternatif yang ada dengan mengamati aktivitas dan interaksi di antara “Economic Agents “ ( yaitu konsumen,
produser, dan pemerintah ).
MASALAH POKOK PEREKONOMIAN
Masalah pokoknya
adalah masa kelangkaan atau kekurangan sebagai akibat dari ketidak seimbangnya
antara kebutuhan masyarakat yang relatif tidak terbatas dengan faktor-faktor
produksi yang tersedia dalam masyarakat yang relatif terbatas. Kegiatan
ekonomi dalam suatu masyarakat modern meliputi berbagai jenis kegiatan
produksi, konsumsi dan perdagangan. Sehingga masalah ekonomi dapat dibagi tiga
persoalan pokok, yaitu :
a. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi.
b. Menentukan cara barang diproduksi.
c. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi.
KEBUTUHAN MASYARAKAT
Apabila kita amati kegiatan di pagi hari,
kita melihat hampir seluruh warga masyarakat berangkat menuju tempat kerja
untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Pegawai menuju ke
kantor, pedagang ke pasar, ke toko atau siap menjajakan dagangannya, petani
membajak sawah, dan banyak lagi kegiatan masyarakat lain.
Mereka sibuk mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Untuk hidup pantas, memang banyak sekali yang kita butuhkan.
Tentunya tidak hanya makanan, pakaian, tempat tinggal, masih banyak lagi yang
lain, misalnya: buku, obat-obatan, alat transportasi, TV dan lain-lain.
Kebutuhan
masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa.
Dimana keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan 2 bentuk,
yaitu :
1. Keinginan yang disertai oleh kemampuan
untuk membeli (permintaan efektif).
2. Keinginan yang tidak disertai oleh
kemampuan untuk membeli
MACAM-MACAM KEBUTUHAN
Kebutuhan manusia banyak dan beraneka ragam,
bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi bertambah terus tidak ada habisnya
sejalan dengan perkembangan peradaban dan kemajuan ilmu dan teknologi. Satu
kebutuhan telah Anda penuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan yang lainnya.
Namun demikian, kita dapat menggolongkan kebutuhan-kebutuhan sebagaimana bagan
berikut ini:
1. Kebutuhan menurut intensitasnya
Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya,
atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan
kebutuhan tertier.
·
Kebutuhan
Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti
kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
·
Kebutuhan
Sekunder : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul
bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti: pendidikan, tamasya, olah
raga, dll.
·
Kebutuhan
Tertier : kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan
akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dsb.
Dewasa ini banyak
barang yang semula dipandang mewah, sekarang telah digolongkan menjadi
kebutuhan sekunder, seperti: pesawat TV, telepon, dan komputer. Demikian juga
untuk pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi kebutuhan primer,
mengingat kebutuhan ini sangat mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.
2. Kebutuhan menurut sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau
pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani.
·
Kebutuhan
jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
·
Kebutuhan
rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dsb.
3. Kebutuhan menurut waktu
Kebutuhan ini dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa yang akan datang. Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus
dipenuhi sekarang juga, seperti: makan di saat lapar, atau obat-obatan pada
saat sakit. Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda
untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan,
dsb.
4. Kebutuhan menurut wujud
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa
barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Misalnya: buku, sepeda, radio,
dsb.
5. Kebutuhan menurut subyek
Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak
yang membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi :
·
Kebutuhan
individu, yaitu kebutuhan
yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani
berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
·
Kebutuhan
masyarakat, disebut juga
kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang
digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb.
JENIS-JENIS BARANG
1.
Barang
Ekonomi
Barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya (contoh : beras, makanan,
barang hasil industri). Barang ekonomi juga dapat dibedakan barang konsumsi
(contoh : makanan, pakaian, sepeda motor dll) dan barang modal (contoh : mesin,
peralatan, bengkel, bangunan dll).
2. Barang Cuma-Cuma
Barang yang dapat dinikmati tanpa
melakukan kegiatan produksi (contoh : udara, sinar matahari, air hujan dll).
SIFAT-SIFAT TEORI EKONOMI
Setiap teori
mempunyai 4 unsur penting, yaitu :
1. Variabel-Variabel
Variable adalah suatu faktor atau besaran yang nilainya dapat mengalami
perubahan dan merupakan unsur yang penting dalam setiap teori. sifat variabel
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a.
Variabel
endogen, yaitu variabel yang sifatnya diterangkan dalam teori tersebut.
b.
Variabel
eksogen, adalah variabel yang mempengaruhi variabel endogen, tetapi ia
ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar teori tersebut.
2. Asumsi
Membuat asumsi atau pemisalan-pemisalan
merupakan salah satu syarat penting dalam membuat teori dalam ilmu sosial,
karena tanpa asumsi sangat sulit untuk menjelaskan sifat-sifat perhubungan
diantara berbagai variabel. Dengan demikian teori harus membuat penyederhaan
atas kejadian yang sebenarnya dalam masyarakat, penyederhaan tersebut dilakukan
dengan membuat pemisalan/asumsi. Pemisalan tersebut dikenal dengan ceteris paribus (bahasa latin : hal-hal
lain tidak mengalami perubahan)
3. Hipotesis
Hipotesis yaitu suatu pernyataan
yang menggambarkan keadaan yang pada umumnya, dengan demikian tidak seratur
persen benar, akan terdapat sifat hubungan diantara variabel yang berbeda
dengan hipotesis yang dibuat. Hipotesis juga suatu pernyataan mengenai
bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lain. Sifat
hubungan ini dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
a.
Hubungan langsung, yaitu keadaan dimana perubahan
nilai-nilai variabel yang dibicarakan bergerak ke arah yang bersamaan.
b.
Hubungan terbalik, yaitu apabila nilai-nilai variabel
yang dibicarakan bergerak ke arah yang bertentangan.
4. Membuat Ramalan
Teori ekonomi dapat pula
meramalkan keadaan yang akan berlaku. Peramalan tersebut dapat digunakan
sebagai landasan dalam merumuskan langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan dalam
perekonomian.