SOSIALISASI DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
KOMPETENSI
DASAR :
Menjelaskan
sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan kepribadian
INDIKATOR
:
1. Mendeskripsikan pengertian sosialisasi
2. Menjelaskan jenis-jenis sosialisasi
3. Mendeskripsikan pemikiran G.H. Mead dan
C.H.Cooley tentang perkembangan kepribadian
4. Mendeskripsikan pengertian kepribadian dan
faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian
Materi
Pengertian Sosialisasi
Tahukah
anda, bagaimana kepribadian seseorang terbentuk? Apakah pembentukan kepribadian
seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar atau bawaan sejak lahir ? Adakah
hubungan pembentukan kepribadian seseorang dengan sosialisasi? Ternyata,
kepribadian terbentuk selain karena faktor bawaan sejak lahir juga dipengaruhi interaksi
dengan individu di lingkungan sosial.
Dalam
interaksi tersebut individu mengalami pengenalan nilai dan norma yang berlaku
di masyarakat dimana individu hidup. Masyarakat mengharapkan perilaku individu
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Proses penanaman nilai dan norma
pada warga masyarakat disebut sosialisasi. Sosialisasi dialami individu sejak
lahir sampai dewasa. Mari kita perhatikan lebih lanjut apa pendapat ahli
mengenai pengertian sosialisasi ini.
Menurut
Peter L. Berger, sosialisasi adalah proses belajar seorang anak untuk menjadi
anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Hal yang dipelajari dalam
sosialisasi adalah peranan, nilai dan norma sosial.
Sedangkan
Koentjaraningrat mengatakan sosialisasi adalah seluruh proses di mana seorang
individu sejak kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal dan
menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitarnya.
Bruce
J. Cohen mengatakan sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari tata
cara kehidupan dalam masyrakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun
kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota
kelompok. Nilai dan norma yang ada di masyarakat serta pemahaman akan peran
sosial sesuai dengan status sosial yang dimiliki individu akan mempengaruhi
pembentukan kepribadian. Sosialisasi dapat dilakukan tanpa sengaja atau dengan
sengaja.
Hassan
Shadily mengemukakan bahwa sosialisasi merupakan suatu proses seseorang yang
mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan adat-istiadat suatu masyarakat dan
lambat laun dia merasa menjadi bagian dari masyarakat tersebut.
Pengertian
Kepribadian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kepribadian
Setelah
pembahasan mengenai tahap pembentukan kepribadian, tentu kita ingin mengetahui
apakah yang dimaksud dengan kepribadian? Kita perhatikan pendapat ahli berikut.
M.A.W.
Brower berpendapat, bahwa kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang
meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
Menurut Yinger kepribadian adalah keseluruhan
perilaku dari seorang individu dengan sistem kecendrungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian situasi telah dilaluinya.
Sedangkan Cuber mengatakan bahwa kepribadian
adalah gabungan keseluruhan sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat dari
seseorang.
Jadi
kepribadian merupakan integrasi dari keseluruhan kecendrungan seseorang untuk
berperasaan, berkehendak, berpikir, bersikap, dan berbuat sesuai dengan pola
perilaku tertentu.
Kalau
kita perhatikan, kepribadian individu sangat beragam. Hal ini terjadi karena
selain pengaruh sosialisasi ada hal lain yang mempengaruhi pembentukan tersebut
yaitu :
1.
Keadaan Fisik
Setiap
manusia mempunyai keadaan fisik yang berbeda dari orang lain. Perbedaan fisik
anak menimbulkan perbedaan perlakuan dari orang sekitarnya. Anak yang fisiknya
lemah cenderung dilindungi secara berlebihan sehingga tumbuh menjadi pribadi
yang tidak berani mencoba hal-hal baru. Bandingkan jika anak secara fisik kuat
dan jarang sakit, bagaimana perlakuan yang diterimanya dari orang lain? Hal
tersebut mempengaruhi anak dalam membentuk konsep diri dan akhirnya
mempengaruhi model kepribadiannya. Keadaan fisik seseorang diwarisi dari ayah
dan ibunya. Ketika berada dalam kandungan, perkembangan individu sangat dipengaruhi
oleh asupan nutrisi dari ibu dan keadaan kejiwaan ibu. Jika asupan nutrisi dan
keadaan kejiwaan ibu baik, anak akan tumbuh baik begitupun sebaliknya. Beberapa
penyakit juga diturunkan dari orangtua, seperti diabetes, darah tinggi dan
kelainan darah. Menurut penelitian, kemampuan IQ anak pun dipengaruhi oleh IQ
orangtua kandungnya.
2.
Lingkungan fisik (geografis)
Lingkungan
fisik seperti perbedaan kesuburan tanah dan kekayaan alam akan mempengaruhi
kepribadian penduduknya. Menurut penelitian mengenai mereka yang tinggal
didaerah tandus, panas dan miskin cenderung lebih keras menghadapi hidup dan
tega menghadapi orang lain. Sedangkan lingkungan fisik yang subur menghasilkan
kepribadian yang ramah, lebih santai dan terbuka pada orang lain.
3.
Kebudayaan
Setiap kebudayaan menyediakan seperangkat
norma sosial budaya yang berbeda dari masyarakat lain. Norma sosial budaya ini
mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. Perbedaan nilai dan norma
kebudayaan signifikan terhadap perbedaan kepribadian. Misalnya orang yang
berasal dari suku di luar Jawa akan melihat orang Jawa sebagai individu yang
halus baik tuturkata maupun gerakannya. Perempuan Jawa pantang berbicara dan
tertawa keras. Sedangkan orang dari sukubangsa Batak seolah-olah selalu
berbicara dengan suara lantang
4. Pengalaman Kelompok
Melalui pergaulan kelompok seseorang akan
menilai dirinya sesuai dengan nilai kelompoknya. Pembentukan kepribadian
dipengaruhi nilai kelompok masyarakatnya. Contohnya individu mendapatkan
pengalaman dari teman-teman sebaya atau teman sepermainan.
5. Pengalaman Unik
Perbedaan kepribadian terjadi karena
pengalaman yang dialami seseorang itu unik dan tidak ada yang menyamai.
Misalnya seorang anak di waktu kecil belajar naik sepeda dan jatuh. Sejak itu
ibu selalu melarang jika anak ingin mencoba naik sepeda lagi karena takut anak
jatuh. Larangan tersebut mempengaruhi pembentukan kepribadian, menyebabkan anak
tumbuh menjadi pribadi yang tidak berani mencoba hal-hal baru karena takut
gagal.