BIAYA PRODUKSI
TEORI BIAYA PRODUKSI
Analisis biaya produksi perusahaan
dibedakan dalam dua jangka, yaitu :
1. Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek
Teori Produksi menggambarkan tentang
hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dengan
demikian dalam analisis faktor-faktor lainnya dianggap tetap.
2. Biaya Produksi Dalam Jangka Panjang
Teori produksi menggambarkan tentang
hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dengan
demikian dalam analisis faktor-faktor lainnya dianggap tetap.
Model Operasi
Diasumsikan bahwa semua
perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan akan memproduksi pada
keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam asumsi ini, ada empat kategori dimana
keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:
v Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan
ekonomi ketika average total cost lebih rendah dari setiap produk
tambahan pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah
setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara average
total cost dan harga.
v Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan
normal ketika keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika
average total cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi
keuntungan.
v Jika harga adalah di antara average total cost dan
average variable cost pada keluaran maksimalisasi keuntungan, maka
perusahaan tersebut dalam kondisi kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya
masih meneruskan produksi, karena kerugiannya akan makin membesar jika berhenti
produksi. Dengan produksi terus menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya
variabel dan akhirnya biaya tetap, tetapi dengan menghentikan semuanya akan
mengakibatkan kehilangan semua biaya tetapnya.
v Jika harga dibawah average variable cost pada
maksimalisasi keuntungan, perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian
diminimalisir dengan tidak memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan
menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap
dan bagian dari biaya variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan
hanya pada biaya tetap. Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui
tantangan. Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko
kerugian menyeluruh.
Biaya Peluang
Walaupun biaya peluang (opportunity
cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah
universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini dapat
diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya
dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya
peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.
Biaya peluang merupakan salah
satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk
mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali cara
alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama. Keuntungan
yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah merupakan
biaya peluang dari pilihan pertama.
Sebuah contoh umum adalah seorang
petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga.
Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan lahan
tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu
juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika
memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan
barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di
universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas,
yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan rumah.
Perlu diingat bahwa biaya peluang
bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan lebih kepada
keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang
mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan kosong, merupakan
kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk
menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa
didapat dari menjual lahan tersebut, atau kerugian dari
penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam, tapi bukan merupakan agregat dari
semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang
akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah
disebutkan tadi.
Satu pertanyaan yang muncul dari
ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari alternatif yang tidak sama. Kita
harus menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan dengan tiap alternatif
untuk memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya peluang, yang hasilnya
lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari benda yang akan
kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang melibatkan dampak
lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena ketidakpastian
ilmiah. Menilai kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya
minyak di Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif dengan implikasi
etisnya.