PUISI HARI GURU 25 NOVEMBER | Guruku Pahlawanku|Terimah Kasih Guru |Pahlawan Tanpa Tanda Jasa |

PUISI HARI GURU 25 NOVEMBER


Terimah Kasih Guru 


“Kaulah pembimbingku
Kaulah pengajarku
Kaulah pendidikku
Guru
Itulah julukanmu
Yang tak pernah bosan dalam
Mengajar dan membimbingku
Guru
Tanpa dirimu aku akan hancur
Tanpa dirimu aku akan sengsara
Tanpa dirimu aku akan sesat
Guru
Terima kasih
Atas segala jasa-jasamu”.

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa 
 
“Pahlawan tanpa tanda jasa
Ialah Guru
Yang mendidik ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan tulus dan sabar
Senyummu memberikan semangat untuk kami
Menyongsong masa depan yang lebih baik
Setitik peluhmu
Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar
Untuk murid-muridnya
Terima kasih Guru
Perjuanganmu sangat berarti bagiku
Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini
Akan selalu ku panjatkan doa untukmu
Terimakasih Guruku”.

Majulah Terus Siswa Indonesia

“Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tanganmu
Harapan terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan”.

Di Antara Dua 

“Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah”.

Pahlawan Pendidikan 

“Jika dunia kami yang dulu kosong
Tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
Tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
Wahai pejuang pendidikan Indonesia

Puisi Hari Guru: Pelita Hatiku

Dan kini, akupun mengerti
Dirimu yang telah membuatku berarti
Yang membuatku bahagia memiliki warna-warna pelangi
dan kau membuatku mengerti, bahwa hidup itu untuk dijalani
Suatu saat nanti, aku akan kembali untuk membalas jasa-jasamu
Bukan dengan apa yang kau berikan dulu
atau bahkan, dengan setitik materi yang tak lagi berguna bagimu
Aku akan kembali dengan guratan kesan,
Dengan kabar gembira penuh rasa bangga
Ilmu yang kau torehkan, takkan pernah terganti
Juga semua pengorbananmu untukku,
Dan kali ini, kuhaturkan terimakasih untukmu.
Wahai Guruku,
Pelita hatiku…

Puisi Hari Guru Nasional: Dialah Seribu Buku

Siapa lagi paling setia
Siapa lagi tak pernah mengenal arti jemu
Siapa lagi yang tidak pernah membilang penat
Siapa lagi yang tidak pernah benci pada kenakalan Kita
Siapa lagi bintang seribu rona
Siapa lagi pancaran sejuta buku
Siapa lagi telaga budi muara pengalaman
Siapa lagi pembuka mata yang buta
Pembuka lidah kelu
Perintis penggaris minda super
Dialah… Guru
Ya.. Dialah… Guru
Seribu kalipun akan ku laungkan
Dialah Guru…..

Puisi Hari Guru 2014: Doa Untuk Guru

Guruku Yang Setia Guru
Kau telah mengajariku semuanya
Apa yang belum aku ketahui
Dari yang tidak bisa menjadi bisa
Setiap hari kau datang ke sekolah
Membawa Ilmu untuk Bangsa dan Negeriku
Kesetiaanmu, pengorbanananmu terhadap bumi ini
Mencoba bersabar untuk mengorbankan semua ilmu
Guru tetaplah kau mengajarkan semua yang kau miliki
Untuk Kami, Kita muridmu tercinta
Sedikit Namun pasti
Semoga para Guru Indonesia makin sejahtera.
Amin

Guruku, Pahlawanku
 
Oleh: Suparlan

Selain ayah-bunda dan kakek-nenek tercinta,
Orang berikutnya yang sangat mulia,
Di mata hatiku satu-satunya,
Adalah para guruku pahlawan tanpa tanda jasa,
Pencerdas kehidupan bangsa.

Guruku, pahlawan hatiku,
Telah kau isi otakku dengan ilmu,
Telah kau isi hatiku dengan keteladananmu,
Telah kau isi ragaku dengan ketekunanmu,
Telah kau isi semangatku dengan kedisiplinanmu,
Menjadi manusia yang mampu
Mengikuti jejakmu

Guruku, pahlawan hatiku,
Terima kasihku,
Di hari ulang tahunmu,
Padamu.