MATERI KIMIA PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Pengolahan Minyak Bumi
1. Desalting
Minyak
mentah, selain mengandung kotoran juga mengandung zat-zat mineral yang larut
dalam air. Proses penghilangan kotoran disebut desalting atau penghilangan
garam. Desalting dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah dengan air sehingga mineral-mineral akan larut dalam
air. Untuk menghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon, ke dalam minyak mentah ditambah dengan asam dan
basa.
Proses desalting dilakukan untuk
mencegah korosi pipa-pipa minyak dan
mencegah tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi. Setelah minyak mentah mengalami proses
desalting, selanjutnya minyak mentah
dialirkan ke tangki pemanas untuk menguapkan minyak mentah dan kemudian uap minyak
mentah dialirkan dalam menara fraksinasi (menara destilasi).
2. Distilasi
Setelah zat-zat bukan hidrokarbon
dipisahkan, minyak mentah diolah
dengan proses distilasi (penyulingan) bertingkat. Distilasi adalah cara
pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari berbagai komponen
yang menyusun campuran tersebut. Karena isomer-isomer hidrokarbon mempunyai
titik didih yang berdekatan. Fraksi-fraksi tersebut berupa campuran hidrokarbon
yang mendidih pada trayek suhu tertentu. Distilasi dilakukan dalam kolom atau
menara distilasi. Dalam menara distilasi terdapat pelat-pelat dengan jarak
tertentu yang mempunyai sejumlah sungkup gelembung udara (bubble caps).
Proses dalam menara distilasi
dimulai dengan memompakkan minyak
mentah yang telah dipanaskan sampai suhu 350oC ke dalam menara
distilasi. Di dalam menara sebagian minyak
akan menguap dan bergerak melalui bubble caps, sebagian uap akan mencair dan
mengalir melalui pelat sehingga terpisah dari fraksi lain. Uap yang tidak
mencair akan terus naik dan lama-kelamaan akan mencair sedikit demi sedikit
sesuai dengan titik didihnya pada pelat-pelat yang ada di atasnya. Selanjutnya
akan diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya.
Jadi uap minyak yang titik didihnya lebih tinggi akan mengembun pada pelat
pengembunan yang lebih rendah, sedangkan fraksi minyak bumi yang titik
didihnya lebih rendah akan mengembun pada pelat pengembunan bagian atas.
3.
Proses
Cracking
Reaksi craking
(perekahan) adalah reaksi pemutusan rantai panjang hidrokarbon menjadi dua
rantai yang lebih pendek. Reaksi cracking dilakukan pada suhu tinggi dan
dibantu katalis, misalnya Al2O3 dan SrO2
Berikut
ini fraksi-fraksi minyak bumi yang banyak dimanfaatkan sebagai
bahan bakar maupun sebagai bahan dasar industri petrokomia.
4.
Gas
alam
Gas alam terutama digunakan sebagai
bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Gas alam ini dikonsumsi dalam wujud
cairan yang dikenal dengan LNG (Liquid Natue Gases) dan LPG (Liquid Petroleum
Gases). Gas alam terdiri dari campuran senyawa hidrokarbon yang mempunyai atom
C1-C4.
a.
Bensin
Bensin terdiri dari campuran
senyawa hidrokarbon dengan jumlah rantai C5-C10.
b.
Kerosin
Merupakan campuran senyawa
hidrokarbon yang memiliki rantai atom C10 sampai C14.
Kerosin digunakan untuk bahan bakar pesawat terbang, minyak bakar untuk rumah tangga, insektisida, dan sebagian di
cracking untuk menghasilkan bensin.
c.
Solar
Solar terdiri dari campuran senyawa hidrokarbon dengan jumlah atom C15
sampai C25. Solar banyak digunakan sebagai bahan bakar motor diesel
dan bahan bakar untuk industri. Solar dapat di cracking menjadi fraksi bensin
dan senyawa lain yang digunakan sebagai bahan baku obat-obatan, kaos nilon,
detergen, pupuk, plastik, karet sintetik, film, dan lain-lain.
d.
Pelumas
Tersusun dari campuran senyawa
hidrokarbon dengan jumlah atom C19-C35. Setelah
dihilangkan lilinnya dihasilkan minyak
pelumas (oli). Dari fraksi minyak bumi ini dapat dihasilkan bahan-bahan
seperti lilin lampu dan bahan kosmetik.
e.
Residu
Residu merupakan hidrokarbon dengan
jumlah atom C70 ke atas dan berupa padatan pada suhu kamar. Residu minyak bumi digunakan sebagai aspal.
Setelah minyak mentah mengalami proses destilasi. Fraksi-fraksi minyak bumi tersebut selanjutnya diolah dengan proses-proses selanjutnya
seperti proses reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
1.
Reforming adalah suatu proses
peningkatan mutu bensin dengan merubah bentuk struktur dari rantai karbon lurus
menjadi bercabang.
2.
Polimerisasi adalah suatu proses
penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul yang lebih
kompleks.
3.
Treating adalah suatu proses
penghilangan pengotor pada minyak bumi. Tahapnya sebagai berikut:
a.
Cooper sweetening yaitu proses
menghilangkan pengotor yang berbau tidak sedap
b.
Acid treatment yaitu proses
menghilangkan lumpur
c.
Desulfuring yaitu proses menghilangkan
unsur belerang. Dalam bahan bakar unsure belerang harus dihilangkan karena pada
proses pembakaran bahan bakar, belerang akan teroksidasi menjadi oksida
belerang (SOx) yang dapat menyebabkan hujan asam
d.
Blending yaitu proses penambahan zat
aditif